Rencana liburan ke Bali sudah lama saya susun. Apalagi pulau Dewata ini salah satu tempat yang ingin saya kunjungi. Pastinya semua ini harus sesuai dengan kantong saya sebagai penulis biar liburan seru, pas di hati dan kantong hahaha.
Makanya nih, perlu strategi jitu itu perlu sekali. Salah sedikit, bisa tekor saya hahaha. Dan setelah susun sana sini, inilah persiapan liburan saya di Bali mulai dari dana, sampai beli oleh-oleh hehehe.
Dana
Pastinya ini jadi persiapan nomor 1 ya. Makanya saya sudah mempersiapkan dana jauh-jauh hari. Karena saya freelance yang penghasilannya tidak selalu sama dan pasti, maka tipsnya menyisipkan. Caranya sebagai berikut
Pertama saya menyisipkan di setiap menerima fee job sebesar 10 persen. Berapa pun itu yang saya Terima. Misal ya saya dapat fee job 100 ribu, saya sisipkan 10 ribu. Dapat 30 ribu sisipkan 3 ribu.
Kedua, saya menyisipkan fee job-job tertentu. Misalnya job A buat diselipin untuk tambahan wisata ke Bali. Dan ini sudah tidak boleh diutak-atik, kecuali kalau ada kebutuhan mendesak. Tapi dengan catatan, saya anggap utang, dan harus saya ganti.
Dan saya memang mulai manargetkan seperti itu. Fee ini buat kebutuhan sehari-hari, fee sekian persen buat dapur, buat dana darurat dan lainnya.
Transportasi ke Bali
Banyak cara untuk melancong ke Bali, Baik lewat darat, laut maupun udara. Nah opsi-opsi ini saya sesuaikan dengan dana yang di atas tadi.
1. Pesawat
Bila saya naik pesawat, maka saya harus naik bus atau kereta api dulu ke Yogya atau ke Semarang. Nanti dari bandara Adi Sucipto Yogya atau bandara Achmad Yani Semarang, saya naik pesawat ke Bali. Pas saya ceki-ceki harganya, sekitar sembilan ratus ribuan sampai sejuta lebih.
Jadi walau naik pesawat, saya memang harus tetap ketengan transportasi dari tempat tinggal saya sekarang menuju Bali. Pastinya ini menjadi satu kekurangan saat saya tinggal di Makassar dulu. Bandara, terminal Bus, sampai pelabuhan kapal laut dekat. Eh.. ternyata ada kekurangan juga. Kereta api belum ada jalurnya di Makassar hahaha.
2. Naik kereta
Opsi ini paling bisa saya lakukan. Jadi dari Kebumen saya naik kereta api menuju stasiun Gubeng Surabaya. Dari Surabaya, saya lanjut naik kereta api lagi menuju Banyuwangi. Dari kota bermakna air yang berbau harum itu, saya lanjut nyebrang naik kapal ke Bali.
Hanya saat ini berbeda dengan masa normal dulu, ada yang kereta ekonomi. Dari Kebumen pagi, sampai stasiun Gubeng siang. Jadi masih bisa istirahat sekaligus bisa muter-muter kota Surabaya sebelum lanjut ke Bali.
Nah, di Masa pandemi ini saya lihat hanya ada 2 kereta api yang jalan, yaitu kereta Bima dan Jayakarta yang harga tiketnya lebih mahal. Sedangkan dari stasiun Gubeng, ada kereta Probowongi dan Sri Tanjung menuju Banyuwangi. Pastinya saya harus menyesuaikan kembali.
3. Naik Motor
Kepikiran sih mau naik motor saja. Pastinya lebih seru dan menyenangkan. Hanya usia saya tak muda lagi hahaha. Pastinya kalau saya memilih opsi ini, saya tidak hanya mempersiapkan fisik dan stamina yang prima, tapi juga keadaan motor harus joss.
Tapi di mana ada kemauan, selalu ada jalan. Soalnya saya lihat di grup backpacker, ada bapak-bapak yang usianya di atas saya touring sendirina. Apalagi banyak keuntungannya juga. Misalnya, waktu lebih fleksibel. Ongkos juga lebih irit, bahkan bisa mampir-mampir untuk melihat keindahan lain Indonesia. Termasuk banyak dapat inspirasi menulis.
4. Naik Mobil
Ini masih diangan-angan. Soalnya saya belum punya mobil. Padahal seru juga berkendaraan sendiri bersama keluarga ke Bali hehehe. Tapi rezeki siapa yang tahu ya. Tiba-tiba Allah SWT memberikan rezeki keapada saya untuk membeli mobil. Ssttt.. menang undian soft drink atau snack juga bisa hahaha.
Soalnya saat ini, saya sedang suka-sukanya nonton yutub Road Trip Indonesia Bang Den dan Kak Beda. Juga Keliling Indonesia Santuy bersama Koko Agian dan Cici. Seru sekali mengunjungi tempat-tempat indah di Indonesia.
Pencari Tempat Tinggal Selama di Bali
Nah, setelah rencana seputar dana dan transportasi selesai, pastinya saya memikirkan tempat menginap saya selama di Bali. Soalnya kalau jalan-jala seperti ini, saya tidak hanya mencari tempat yang untuk sekedar tidur saja, tapi harus nyaman, agar tidur nyenyak, dan stamina kembali joss.
Dan berikut opsi saya menginap selama di Pulau Dewata :
1. Hotel
Opsi pertama, pastinya dong, saya akan mencari hotel. Apalagi pas saya search di Taraveloka. banyak sekali Hotel Terbaik di Bali yang harganya pas di hati, jiwa dan kantong hahaha. Sesekali memanjakan diri kan, tidak apa-apa. Kalau hati senang selesai liburan, besok pasti semangat kerja lagi.
Terus pastinya saya tidak mau rugi juga. Misalnya saya menginap di hotel yang nyaman, bisa sekalian buat stok foto-foto di Instagram. Bisa juga saya tulis lagi di blog. Selain menambah postingan, bisa berbagi info ke teman-teman lain.
2. Hostel Dormitory
Ini salah satu andalan saya setiap ngebolang. Yess.. mencari hostel dormotory yang konsepnya asrama. Soalnya selain harganya terjangakau, fasilitas komplit, juga letaknya strategis. Jadi ke mana-mana akan lebih mudah.
3. Mencari Teman
Ini opsi cadangan, karena bukan saja ban mobil yang ada serepnya hahaha. Jadi tidak ada salah mencari teman-teman yang tinggal di Bali. Selain sekalian kopdar, siapa tahu berkenan memberi tumpangan. Siapa tahu lagi diajak muter-muter Bali, termasuk diajak wisata kuliner. lalu pulangnya dibawakan oleh-oleh wkwkwkw. Maunya tuh....
Wisata di Bali
Pariwisaya Bali pastinya sudah terkenal sangat indah dan memikat. Dan itulah salah satu alasan saya ke Bali. Sst.. selain memlihat bule-bule cewek berjemur di pantai. eh... hahaha.
Makanya nih, saya mulai menyusun wisata-wisata mana saja yang akan saya datangi. Tidak lupa saya perkiraan harga tiketnya, transpotasi ke sana, apa perlu sewa motor dan sebagainya. Tidak lupa dipaskan juga dengan berapa lama saya di Bali.
Membeli Oleh-Oleh
Ini pastinya tidak boleh ketinggalan saya atur ya. Yess berburu oleh-oleh khas Bali. Soalnya kuarang afdol ke suatu tempat, tanpa membawa buah tangan untuk keluarga. Makanya nih, dana oleh-oleh harus sudah dikekep. Jangan sampai kepakai buat keperluan lainnya.
Nah itulah rencana berlibur ke Bali. Kalau teman-taman ada pengalaman, share di kolom komentar. Semoga rencana saya ini segera terwujud. Aamin. Semangat jalan-jalan, teman-teman.
Bambang Irwanto
Tahun 2020 ini sebenarnya saya rencana ke Bali juga, Pak. Tapi kayaknya mundur dulu karena lagi pandemi kayak gini. Kalau saya sih pilihannya tetap pesawat aja karena lebih irit waktu dan tenaga. Tapi kalau kepepepet ya naik kereta Jakarta-Surabaya sambung ke Banyuwangi. Kebetulan ada sodara di Banyuwangi jadi bisa singgah dulu.
ReplyDeleteIya, Mbak Damar. Banyak rencana yang berubah ya, termasuk rencana liburan. Kalau saya ini benar-benar sesuai rencana saja yang diberikan, termasuk soal opsi-opsinya itu hehehe.
DeleteSemoga pandemi segera berakhir dan bisa jalan-jalan lagi ya, Mbak Damar.
saya kalo mau ke bali udah pernah 1 kali bersama ibu saya dan rekan kerjanya, namun dulu saya kurang fokus menikmati liburan karena suka main hp namun sekarang ingin banget liburan ke bali mulai dari jawa dulu menggunakan kereta api lalu turun menggunakan mobil bersama pasangan halal saya
ReplyDeleteNah, iya, Mas Rozi, pas liburan, hape buat foto-foto saja hahaha. Kan sudah jauh-jauh, malah tidak maksimal liburannya.
DeleteAyo, ke Bali lagi hehehe.
Semoga segera berlalu nih pandemi agar rekan rekan yang mau libburan makin tenag dan nyaman menikmati pantai, gunung dan beragam akomodasi yang di tawarkan.
ReplyDeleteAamin, Mas. Dengan begitu, pariwisata Indonesia kembali mengeliat, dan akhirnya memberi rezeki lagi bagi banyak orang.
Deleteaku yo gelem nang bali
ReplyDeletetapi pengennya adventure pake mobil, atau semacam karavan atau rumah mobil, jadinya bisa singgah di pantai, danau dll, atau bahkan di desa adat
hmm semoga yaaa tercapai
Sama, Mbak Rhos. Saya itu lagi senang-senangnya nonton yutub orang liburan naik mobil van yang sudah disulap seperti rumah. jadi benar, bisa mampir di tempat-tempat indah, terus kemping di sana.
DeleteJalur kereta api sedang dibangun Kakak, Makssar-Pare2 .... saya sempat ikut uji cobanya tahun kemarin. Rencana mau mulai dipake tahun depan tapi ndak tahu jadi atau tidak
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak Mugniar. jadi memperlancar transportasi ya. Soalnya dulu belum ada. Makanya saya itu baru merasakan naik kereta pas merantau ke Jakarta tahun 1998 hehehe.
DeleteLumayan nih jadi ada gambaran buat persiapan pas ada rezeki bisa jalan-jalan ke Bali. Aku belum pernah kesana soalnya, makanya sebelum kesana baca-baca ini dulu deh biar punya rencana matang.
ReplyDeleteAyo, Mbak Selvi. Karena belum pernah itu jadi daya magnet kuat untuk segera ke sana ya. Semoga pandemi segera berakhir, agar kita bisa segera jalan-jalan kembali. Aamiin.
DeleteKalo mas Bambang dari Jawa sih enak ya.. masih memungkinkan kalo motoran/naik mobil.
ReplyDeleteLah saya dari Medan bakalan gak punya pilihan lain selain pesawat mas.. hahaha
Tapi belum berani nih mas buat rencanain jalan-jalan. Selain masih pandemi, juga masih pasang survival mode..
Sebenarnya bisa, Mbak. Coba cek dari pelabuhan Belawan apa ada kapal penumpang plus barang yang ke Surabaya. Nanti dari tanjung perak, tinggal naik motor ke Banyuwangi. lalu nyebrang feri, nyampe Bali hehehe.
DeleteSaya pernah bangettt pengen liburan ke Bali. Angan-angan nya itu pas masih SMA. Soalnya temen-temen yang baru liburan suka cerita tentang kerennya wisata di Bali. Untuk kita yang di pulau Sumatera, bisa ke Bali itu udah kayak travel goals. Dan itu udah sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan masih belum juga kesampean. Hihi.
ReplyDeleteMoga setelah Corona berlalu bisa liburan lagi ya.
Insya Allah akan terwujud, Mbak Shisca. Jadi kembangkan terus mimpinya, maka semesta akan mendukung. Harapannya memang semoga pandemi segera berakhir ya, Mbak. Aamin.
DeleteTentu harapan nya pengen dapet gratis ya mas,penginapan,akomodasi plus oleh oleh, hehe.
ReplyDeleteTapi meskipun begitu tetap dong ya harus bawa dana nya juga biar pas liburan semuanya lancar.
Dan pastinya jadi liburan menyenangkan mengingat semua udah direncanakan jauh jauh hari ya.
Hahaha.. kalau opsi itu, jangan terlalu diharap, Mbak. Itu jadikan bonus saja. Makanya memang harus persiapan dulu sendiri. Jadi kapan di tengah jalana da bonus-bonus itu. Alhamdulliah hehehe.
DeleteAku juga berencana ajak istri ke Bali karena dia belum pernah, Mas. Aku sih sebenarnya malah pengin ke Banyuwangi aja, atau Labuan Bajo gitu haha. Tapi duitnya nabung dulu wkwkwk. Enaknya sih naik pesawat biar ga ngumbal. Paling penting hotelnya kudu nyaman karena bawa anak-anak. Dan uang cukup buat oleh-oleh :)
ReplyDeleteTernyata banyak teman yang keinginannya sama dengan saya ya, Mas Rudi, termasuk Mas Rudi juga. Semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa segera ke Bali ya, mas. Aamin.
DeleteHarusnya awal tahun lalu meluncur ke Bali, apa daya pandemi datang. Semoga tahun depan bisa meluncur ke Bali
ReplyDeleteAamiin, Kang Ali. Karena memang pandemi ini mengubah segalanya, termasuk rencana liburan kita.
DeleteAku ke Bali udah bertahun-tahun lalu dan itu gak banyak persiapan. Beneran seadanya banget. Kalau sekarang mau ke sana lagi, memang kudu buat rencana sih termasuk soal dana
ReplyDeletePastinya sudah banyak perubahan di Bali ya, Mbak. termasuk tempat wisata, hotel, dan lainnya. Tapi memang dana termasuk poin penting jalan-jalan hehehe.
DeleteBagus banget tulisannya, sedikit ada hayalan buat ke Bali dengan baik Pesawat lebih hemat waktu Dan biaya ya
ReplyDeletePastinya setiap opsi ada kekurangan dan kelebihan, Mbak. Tapi kalau enjoy menjalani setiap opsi, maka liburan akan seru dan menyenangkan.
DeletePemerintah sekarang sedang berbenah untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata di tengah pandemi. Mau tidak mau memang kita harus menyesuaikan dan mulai berwisata dengan aturan protokol kesehatan. Semoga sektor wisata Bali dan daerah lainnya segera bangkit lagi.
ReplyDeleteBenar sekali Mbak Lina. Makana agar sektor pariwisata tetap hidup, kita bisa tetap berwisata asalkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat juga. Wisata jalan terus dan kita sehat terus.
Deletedana dari fee job yang disisihkan kalau nanti sudah bs buat traveling ke Bali pasti seneng bgt ya, Kak Bamz. rencananya sudah detail ini, tinggal kapan keturutannya saja. Saya jg sudah lama ingin ke Bali nih kak, belum pernah sama sekali. Dulu study tournya juga nggak Bali sih, hahaha
ReplyDeleteIya, Mbak Marfa. Pokoknya kalau segalanya direncanakan dengan matang, maka perjalanan akan menyenangkan juga. Walaupun kadang memang, rencana bisa berubah sedikit di tengah jalan.
DeleteSaya juga ingin bisa jalan-jalan ke Bali. Pesiapannya memang mesti mateng ya, supaya bisa menjelajahi banyak tempat dalam waktu tertentu.
ReplyDeleteTips menyisihkan sebagian fee untuk travelling ini patut saya contoh. Next saya akan langsung menyisihkan untuk keperluan traveling hehehe
Benar sekali, Mbak. Persiapan yang matang itu kuncinya. Dan itulah salah satu trik saya penyisipkan fee buat dana traveling hehehe.
Deletewah saya baru dari Bali kak awal tahun ini sebelum coronces dateng hehehe emang nih Bali selalu bikin kangen dan gak pernah bosen ke BALI ada aja hidden gems yang blm kita kunjungi
ReplyDeleteNah itu dia, Mbak Fitri. Siapa sangka ya, Mbak, awal tahun tidak ada tanda-tanda seperti ini. Eh..ternyata pandemi mengubah segalanya, termasuk acara jalan-jalan.
DeleteBagusna tawwa itu Avatar bisa jadi bagian dari pelengkap foto blog di'
ReplyDeleteMauka buat tapi ndag tahu
Huhu baca postingan soal jalan ke Bali bikin auto mewek mau ke sana lagi tapi Corona
Hahaha.. gampang pakai canva saja hahaha. Kebetulan pas avatarnya bergaya liburan ya Mbak hahaha.
DeleteAkhir tahun 2019, saya sudah ke Bali. Pengen ke sana lagi tapi masih belum bisa jauh-jauh. Nabung dulu kali yaa
ReplyDeleteMbak Leyla beruntung sudah ke sana. Dan memang kalau ke sana, nunggu pandemi pergi sekalian nabung lagi, Mbak hehehe
DeleteAamiin...semoga rencana ke Bali segera terealisasi ya, Mas
ReplyDeleteBali memang ngangeni, apalagi buat saya yang pernag 8 tahun tinggal di sana. Hingga dua tahun lalu, 5 hari mengunjungi Bali kuraang banget rasanya haha. Saya mau kepoin Traveloka ah, cari promo hotel di Bali, siapa tahu bisa ke sana dalam waktu dekat ini
Aamin, Mbak Dian. Apalagi buat Mbak Dian yang memang pernah tinggal di sana ya, Mbak. pastinya banyak kenangan manis. Dan 5 hari memang kurang hehehe.
DeleteAku juga rencanaya kalau ke Bali sama keluarga naik pesawat trus di sana baru sewa kendaraan. Kalau penginapan aku selalu pesan di Traveloka juga mas
ReplyDeleteBali memang jadi tujuan banyak orang wisata ke sana ya, Mbak Lidya. Saya juga punya opsi seperti itu. Apalagi seru bareng keluarga.
DeleteIyaa sama ih pengen ke Bali juga. Tahun lalu sudah ada ngobrol bahas tentang rencana liburan bareng kakak. Niatnya september 2020 ini eksekusi. Eh apa daya maret 2020 negara api ups, maksudnya covid-19 menyerang :(
ReplyDeletePandemi ini memang menggagalkan banyak rencana liburan ya, Mbak. Tapi apa boleh buat, kesehatan paling utama. Semoga segera normal kembali, biar bisa jalan-jalan lagi.
Deletebali
ReplyDeletekangen banget ke sini
terkahir tahun 2018 lalu
duh..semoga pandemi ini segera berlalu dan bisa liburan ke bali
di bali itu penginapan murah aja udah keren
kemana2 gampang
oleh2 terpusat di suatu tempat bisa beli macam2
Masih mending Mbak 2018 ke Bali. Saya belum pernah hahaha. Makanya mupeng sekali ini. Tapi selalu ada hikmahnya. Pandemi ini, saatnya nabung lagi, biar dana liburan ke Bali lebih banyak hehehe.
DeleteBali emang keren ya. Tipsnya oke juga nih diterapkan, nabung dan konsisten. Tapi tunggu pandemi berakhir dulu kalau sekarang risikonya tinggi
ReplyDeleteSetuju.. tunggu pandemi berakhir dulu. Biar jalan-jalan tidak hanya seru dan menyenangkan, tapi juga tetap sehat.
Deletesaya belum pernah ke Bali dan suka diketawain sama temen, padahal suami sudah beberapa kali ke Bali hehe pengen deh bisa jalan-jalan ke Bali
ReplyDeleteInsya Allah kesampaian, Mbak Rani. Tinggal menunggu waktu yang tepat saja. Semoga pandemi segera berakhir ya, Mbak. Aamin.
Delete