Kemarin pagi, seperti biasa, adik saya akan berangkat kerja bareng istrinya. Seperti biasa juga, keponakan saya yang paling bungsu minta diajak muter dulu sampai ujung jalan. Seperti biasa pula, Papah atau Mamahnya akan memberi uang jajan.
Gambar Bing Desain Canva |
Nah, kali ini giliran adik saya yang akan memberikan uang jajan pada si bungsu dari 3 bersaudara. Adik saya pun mengeluarkan gulungan uang dari saku celana kerjanya. Pas dibuka, ada 3 lembar uang sepuluh ribuan dan 2 lembar uang dua ribuan. Tapi kok ada satu lembar uang sepuluh ribuan yang robek pinggirannya?
Adik saya tercenung sejenak. Setelah mengingat-ingat, dia baru ngeh kalau itu kembalian uang belanja makanan sepulang kerja. Adik saya begitu menerima kembalian, langsung memasukkan ke dalam saku celananya, tanpa memeriksanya terlebih dahulu.
Aduh, Uang kembalian Kok Rusak?
Sebenarnya, bukan adik saya yang mengalami menerima uang kembalian rusak. Saya juga dulu beberapa kali mengalami kejadian seperti itu. Belanja sesuatu, uang kembaliannya langsung saya lipat dan masukin kantong celana atau dalam dompet.
Gambar : Bing Image |
Sampai rumah, eh baru saya periksa. Ternyata uangnya rusak. Terus uang rusak yang saya terima saat kembalian ini beragam. Duh, makin bertambah saja koleksi uang rusak saya.
Uang Robek
Paling sering dapat uang kebalian robek. Masih mending ya, kalau uangnya itu sobek, terus masih ada sambungannya dan disambung kembali. Nah, kalau uang sobek pinggirannya, kan orang lain tidak mau menerima
Uang Bolong
Selain uang sobek, saya juga beberapa kali menerima uang bolong karena kena rokok. Saya membayangkan apa orang ini merokok sambil megang uang atau bagaimana ya? Yang pasti uang bolong jadi tidak enak dipandang mata hehehe.
Uang Digambari
Kreatif sih, boleh saja. Tapi jangan di tempat yang salah. Saya beberapa kali dapat uang yang tokohnya digambari seenak udel. Dan jujur saya tidak suka. Tapi apaboleh buat, karena kecerobohan saya juga yang tidak memeriksa uang kembalian. Padahal desain uang kita itu sangat bagus sekali. Tokoh-tokoh yang dipilih dan ditampilkan di uang juga bukan tokoh sembarangan. Jadi kita harus menghargai.
Cara Tidak Menerima Uang Rusak
Karena seringnya dapat meneria kembalian uang rusak, maka lama-lama saya kesal juga. Apalagi memang penjual atau pedagang tidak mau menerima lagi uang itu. Saya rugi, dong! Padahal uang rusak bukan karena ulah saya.
Kolpri |
Makanya, saya pun mulai mengambil tindakan saat menerima uang kembalian. Dan berikut cara yang saya lakukan.
Langsung Periksa Uang Kembalian
Sekarang, di mana pun saya belanja, setiap menerima uang kembalian, saya segera memeriksanya. Mau belanja di pasar, mini market, toko, termasuk saat membeli bakso hahaha.Jadi kalau ada uang rusak, saya segera tahu.
Selain itu, saya juga tahu apa kembaliannya sesuai atau kurang. Kalau kembaliannya lebih, jelas saya kembalikan. Saya anak baik, rajin dan suka menabung hahaha. Selain itu, dapat uang kembalian lebih, itu bukan rezeki bagi saya. Bisa saja saya misalnya dapat seribu rupiah, bisa kehilangan sepuluh ribu rupiah.
Langsung Minta Tukar
Selanjutnya, bila ada uang kembalian yang rusak, saya langsung minta tukar. Tidak usah merasa tak enak hati. Tadi kan, uang saya bagus, baru, dan masih mulus. Baru ditarik di ATM lho hahaha gayenya saya ini. Jadi tidak adil kalau ditukar dengan uang lecet, lusuh, apalagi robek.
Jadi pelajaran ini saya dapatkan dari seorang enci pemilik toko sembako. Jadi suatu hari sehabis sehabis berbelanja di pasar, saya mampir ke tokonya membeli sesuatu. Saat membayar, saya memberikan uang kembalian dari pasar. Eh, langsung si enci minta tukar dengan alasan uangnya lemes. Uangnya memang sudah lecet dan kumal hehehe.
Alasan Minta Tukar
Kalau teman-teman masih segan menukar uang kembalian, masih ada satu trik. Alasan saja minta tukar uangnya dengan pecahan lain. Misalnya uang kembalian yang lusuh itu pecahan 10 ribu, bisa minta tukar dengan pecahan uang 5 ribu 2 lembar atau uang 2 ribuan 5 lembar. Cari alasan simpel saja. Misalnya buat bayar parkir hehehe
Nah, itu dia cara saya saat menerima uang kembalian rusak. Apalagi uang rusak memang bukan untuk diedarkan atau dijadikan alat tukar. Memang sih, uang rusak itu bisa ditukar di bank. Tapi apa iya, kalau hanya punya uang satu lembar harus ke bank untuk menukarnya? Jadi kita sendiri yang harus mensiasatinya.
Bambang Irwanto
Kalau rusak saya masih sedikit berani untuk minta tukar duit, tapi kalau duitnya lecek jelek kumel kadang masih segan. Walaupun bukan rusak, tapi duit lecek, kumel itu gak enak di simpan
ReplyDeletePaling sebel sih kalo dpt uang lecek, apalagi dikasih selotip/lem. Biasanya sih lgsg aku pake buat belanja keesokan harinya di situ jg.
DeleteMknya aku lbh suka pake QRIS. Ga bakal dpt uang lecek lagi deh. Hehe. Uang yg dibauarkan pun pas. Ga perlu kembalian.
Nah ini, saya pernah menerima kembalian uang. Ternyata robek minta ampun sama ada gambar gajelas. Alhasil, saya simpen aja gak berani kubelikan barang lagi. Salah satu juga sebenarnya gak memeriksa dulu di awal. Kudu cermat emang
ReplyDeleteIyaa.. kadang buru-buru mah yaa.. suka kena ajaaa.. kembalian yang gajelas bentukannya. Biasanya yang paling tricky pas parkir sih yaa.. Keburu ngeeng, tus aa parkirnya kasih uang kembalian pas timingnya kita nge-gas. Duduu..duuduuddduuu..
DeleteDulu pas masih berdagang, saya kumpulin uang yang rusak dari pembeli lalu ditabung di bank. Kalo sekarang, uang kembalian rusak tak buat beli lagi di toko/pedagang yang sama. Atau minta tukar.
ReplyDeleteDulu waktu kerja jadi kasir aku sering banget nerima uang rusak, uang palsu juga pernah. Kadang rasa pengen tukar ini rada gimana gitu. Tapi mau ngga mau, kita harus sampaikan dengan halus agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Kalopun mereka tidak punya dengan terpaksa kita terima, nah uang itu nanti masih bisa di tukar ke bank langsung.
ReplyDeleteaku pernah juga dapet uang kembalian dari toko kelontong yang sobek dikit ujungnya. dan itu baru sadar pas udah sampai rumah, mau ku balikin lagi ke orangnya tapi gak enakan aku, akhirnya ku simpan aja hehehe
ReplyDeletesaya pernah lo Pak dapat uang kembalian yang hilang 20%, waktu itu kan tol masih bayar pakai uang fisik, jadinya dibayarkan untuk tol aja deh hehehe
ReplyDeleteTips yang oke nih, Pak Bambang. Selama ini sih saya tidak pernah menerima uang kembalian yang rusak, kalau yg ada gambar/tulisannya sih sering. Biasanya saya cuek saja, tidak minta ganti. Pikir saya toh nanti juga laku di tempat lain. Dan memang iya sih.
ReplyDeleteKalau di Bali, uang dihormati karena ada dewanya (Betara Sedana) tapi entah kenapa ada aja oknum yang jail, sekarang sih saya udah agak jarang dapat uang rusak, cuma emang perlu hati-hati belanja di warung/street food gitu.
ReplyDeleteBener kak Fel. Aku juga udah jarang sih dapet uang rusak selama di Bali, paling cuma lecek. Hehe.. Harus teliti memang, sekalipun lagi buru².
DeleteSaya juga pernah Pak Bams pas menerima uang kembalian udah ada sobekannya di bagian ujung uang.
ReplyDeleteAlhamdulillah-nya langsung periksa di tempat, dan bisa langsung ganti. Memang harus banget deh ya, ngeceknya itu pas di situ biar cepet ditangani
Aku juga pak sering mengalami uang kembalian yang rusak atau robek. Jadinya setiap menerima kembalian aku selalu kroscek, kalau uangnya sobek dan udah lusuh aku nggak mau terima. Kalau uang dua ribu mungkin masih nggak terlalu nyess ya, tapi kalau 20 ribu yang rusak aduh definisi sakit tapi tidak berdarah sih, huhu.
ReplyDeletePernah banget ya Allah dapat uang sobek sampai dapat uang yang udah nggak berlaku. Untung bisa ditukar ke bank. Lain kali lebih hati-hati deh cek uangnya dulu
ReplyDeleteKadang penjual ga mau sih kalo dikasih duit jelek. Padahal kan itu jg uang meski lusuh. Malah seringnya penjual yg ngasih duit jelek ke pembeli. Mau ga mau hrs terima. Paling ntr kl belanja lg ya gw beliin ke situ. Kl ga mau, ya gw nyolot. Ini kan kembalian duit kmrn yg ge beli di sini. Wkwk
ReplyDeletepernah dapat kembalian rusak uang agak besar, pecahan 20an kayaknya. mana udah keburu pulang pun, jadi enggak bisa minta tuker. nangis deh. tapi ya mau gimana lagi
ReplyDeleteNah iya, kadang dapat juga uang kembalian yang rusak. Biasanya kalau gitu, saya belanjakan lagi di warung tersebut. Jadi pengalaman juga, lain kali kalau belanja di sana, harus cermat lihat uang kembalian, takutnya dikasih yang rusak lagi hehehe
ReplyDeletesaya pun sama mas kalau ada kembalian rusak saya biasanya minta tukar dengan berbagai alasan karena ga mau ribet dan ga suka nyimpen uang rusak
ReplyDeleteIde bagus, mas Bams.
ReplyDeleteKalau teliti dan sungkan meminta uang kembalian yang lecek bahkan compang-camping, kudu kitanya yang lebih pinter yaa.. dengan meminta versi uang lain yang nominalnya lebih kecil.
Aku juga sering nih begini..
Dan aku jadi sadar kalau aku jahat kalau memberikannya ke orang lain. Tukang parkir misalnya.. Atau pengamen. Kan rasanya, kita sendiri gak mau, kok dikasihin ke orang lain??
Huhuhu..
Langsung minta tukar sih andalan banget. Jadi gak ngomel pas udah balik, wkwk
ReplyDeleteHuhu sering banget pak aku dapat yang kayak gini hiks, tapi yaudah akhirnyaa diterima ajaa, padahal kalo ada uang rusak aku gapernah kasih orang wkwkwk, btw makasih tipsnya pak
ReplyDeleteSeringnya sih malas ngecek ya. Tapi kalau kebetulan dapat dan langsung lihat kerusakan uangnya. Pasti langsung minta tukar juga.
ReplyDeleteWah iya aku juga kadang kelepasan mendapatkan kembalian yang rusak.. maka dari itu aku biasanya mengecek kembali kondisi uang dan jangan takut untuk minta tukar karena uang kembalian itu hak kita :)
ReplyDeleteModal utama untuk mengembalikan uang kembalian yang rusak adalah jangan punya rasa ga enakan, which is rata-rata kita orang Indonesia begitu, ya
ReplyDeleteIya ya, daripada rugi karena dapat uang kembalian rusak, terus ujungnya lekas komen kalau si uang yang diberikan penjual itu uangrusak, trik minta tukar dengan alasan begini rasanya lebih baik alias nggak bikin si penjual bisa sensi juga sama kita selaku pembeli yang menyadari kecatatan di uang kembalian tadi. Sayang banget sih kalau jumpa sama uang yang bolonglah, robeklah, apalagi yang sudah digambari.
ReplyDeleteSering kali saya juga mendapatkan uang rusak saat dapat kembalian. Saya sih suka dibalikin dan minta yg bagus. Atau dibelikan lagi aja di situ juga
ReplyDeleteBiar dia yg terima uang jeleknya itu. Hehe...
Saya juga gitu pak, klo terima uang kembalian yang robek, langsung minta ganti pada penjualnya. Daripada entar saya ga bisa belanja yaaa.. kesian kan dengan penjual berikutnya yang dapat uang robek dari saya gitu.
ReplyDeleteSering nih saya dapat uang kembalian rusak. Kalau saya. Kalau cuma seribu dua ribu biasanya saya balikin dengan cara menambah belanjaan, enah bawang daun atau penyedap. Kalau 5 ribu ke atas, kadang saya tolak dan minta tukar, kadang juga saya bawa ke pom bensin buat bayar bensin.
ReplyDeleteTerkadang masih malas nih buat ngecek uang kembalian pas habis belanja. Kalau akhirnya ttp dpt uang rusak, kalau cm robek biasanya tak selotip dan tak pakai lagi.
ReplyDeleteAda uang rusak yang masih kusimpan, Mas. 10 rebu pula. Nyesek rasanya kalo pas lagi nggak punya duit. Kebetulan waktu itu nggak ngecek koondisinya. Tapi kemungkinan sih dari warung atau pedagang kaki lima.
ReplyDeleteJadi rusaknya tuh, uang itu robek. Tapiiii disambung pakai.... robekan uang lain, nominalnya beda pula.
Kalau saya sih langsung menyampaikan kepada penjualnya, Pak. Pak/Bu uangnya bolong nih, tukar yang lainnya ya. Jadinya kembalian tetap aman
ReplyDeleteAku sering banget dapat kembalian uang rusak dari penjual sayur... hehehe.. mau ku tolak kok kasian, tapi kalau gak ditolak trus uangnya buat apa. Beberapa kali ku tolak biar sama-sama memiliki kesadaran menjaga uang baik-baik. tidak asal dilipat kalau simpan uang
ReplyDelete