} Kampung Etnik Kebumen, Wisata Komplit untuk Sekeluarga - Bambang Irwanto Ripto

Kampung Etnik Kebumen, Wisata Komplit untuk Sekeluarga

Kampung Etnik Kebumen, wisata Komplit untuk Sekeluarga - Menikmati liburan bersama seluruh anggota keluarga meman seru dan menyenangkan. Nah hal itulah yang ccoba ditawarkan oleh Kampung Etnik Kebumen. Konsepnya benar-benar mantap dan pas untuk wisata keluarga.



Awalnya, saya juga tidak tahu soal wisata Kampung Etnik ini. Secara tidak sengaja saja, saya melihat di postingan-postingan di instagram. Wow..  kecceh nih Kebetulan sekali saya ada urusan di Kebumen, jadi tidak saya lewatkan kesempatan mampir ke sana.

Kampung Etnik ini terletak di pusat kota Kebumen. Tepatnya di Desa Pejagoan. Dukuh Legok RT 01/RW 06 Pejagian Kebumen. Jadi masih dalam satu kompleks sebuah perumahan. Dari jalan Ronggorwarsito, itu hanya sekitar 500 meter. Pokoknya, lokasinya sangat mudah dijangkau. Tanpa harus mendaki gunung, melewati lembah, juga menyebrangi sungai hahaha.

Begitu sampai di depan gerbang Kampung Etnik, saya langsung bisa merasakan suasana tradisionalnya. Termasuk dengan tulisan-tulisan berbahasa jawa yang terpampang di gapura. Jadi semakin terasa kampung bernuansa jawanya. Belum lagi musik jawa yang diputar. makin klop deh.


Saya pun langsung masuk dan mendapat tempat parkir yang cukup luas untuk motor dan mobil. Tapi kalau pengunjung membludak, kayaknya parkiran tidak muat nih hehehe. Begitu saya parkir motor, seorang Mas langsung menghampiri saya sembari menyodorkan karcis. Wow.. tarifnya hanya 1000 rupiah di hari biasa, dan 2 ribu di hari libur.



Kelar urusan parkir, saya melangkah ke ke tempat pebelian tiket yang berada di sisi kanan gerbang masuk ke lokasi. Lalu di sisi kiri ada 4 bungalow. Saya berhenti sejenak untuk mengamati keunikan bentuk rumahnya. Dan.. selfie hahaha.






Selesai selfie, saya bergegas ke loket tiket. Ternyata tiketnya di sini sistem perpaket. Jadi ada paket 10 ribu, 15 ribu, dan 20 ribu. Saya pun memilih tiket 20 ribu yang mendapat gelang dan nantinya akan free sewa baju baju untuk foto.



Tetelah melewati gerbang pemeriksaan karcis, saya langsung melhat ada Lumbung Iwak atau lumbung ikan. Lalu di sisi kiri saya, ada tempat menjual souvenir. Tidak jauh dari situ, ada beberapa bungalow yang bentuknya sangat saya suka.

Pertama saya pun melangkah melihat bungalow-bungalow tersebut. Ada 4 bungalow yang ternyata disewakan. Pas saya tanya, tarifnya 250-300 ribu per malam. tapi kayaknya bisa untuk banyak anggota keluarga ya. Saya pun mengambil beberapa foto selfie di lokasi ini.







Kelar selfie, saya melangkah masuk ke Lumbuk Iwak. Sesuai namanya, tempat ini memang berisi aquarium berbagai ikan. Baik ikan air tawar maupun ikan air laut. Anak-anak suka tempat ini nih. Apalagi di tiap aquarium ada keterangan ikannya. Jadi menambah pengetahuan anak-anak seputar ikan. Lampu-lampunya menambah suasana. Saya jadi mengibaratkan, ini Sea Word versi mini hehehe.





Ada yang menarik di sini, nih. Di tengah  Lumbung Iwak ada delman yang lengkap dengan patung kudanya. Saya pun langsung mupeng ingin selfie di stu. Pastinya ini jadi selfie yang keren nih. Nah, biar pas, pakai baju lurik jawa, lengkap dengan kainnya.

Baca juga :    Taman Banyu Langit, Wisata Bukit Berbunga di Kebumen

Saya pun melangkah ke tempat penyewaan baju yang berada di di dekat pintu masuk. Sewa kostum jawa lengkap kain dan blangkon hanya 5 ewu alias 5 ribu. Dan karena tiket saya paket 20 ribu, maka saya gratis sewa kostum hehehe. Mbak yang betugas melayani dengan ramah dan cekatan.

Kelar pakai pakaian jawa, saya pun siap action. Pakai kostumnya sih cuma 5 menit, tapi pas mau foto, lumayan antre. Saya pun harus sabar nunggu giliran hehehe. Tapi sambil nunggu, saya siapkan tripod, kamera dan cari angle bagus.



Kelar selfie di delman, saya pun mencari spot lain, dan itu di depan sebuah pintu. Ukiran pintunya jadi magnet utama orang berfoto di stu. Apalagi dengan bau jawa. Pas lah. Saya pun sudah sah jadi wong jowo hahaha.



Selesai selfie di lumbung Iwak, saya pun bergegas mengembalikan lagi baju, kemudian bergegas keluar.  bersampingan dengan Lumbung Iwak, ada saung tempat jualan makanan. Tersedia bakso dan nasi rames sehaga 10 ribu.

Lalu di belakangnya ada juga beberpa bungalow yang sedang dibangun. Ada juga wisata air. Teman-teman bisa naik kano atau perhau ebbek. Hari biasa 8 ribu, sedangkan hari libur 10 ribu. Ada juga outbond. Bahkan ada beberapa ekor angsa lho. Tidak jauh dari situ, ada masjid berbentuk ka’bah.






Kampung Etnik ini memang sedang tahap pengembangan. Jadi masih tampak pembangunan. Seperti kolam renang, gedung serba guna, dan Omah Manuk atau rumah burung. Makanya tampak banyak pekerja yang  berpadu dengan para pengunjung hehehe.



Tapi saat selesai semua, saya prediksi akan jadi salah satu wisata favvorit di kebumen. Apalagi yang dari luar kota juga tidak perlu mencari penginapan lagi. Dam mungkin harga paket tiket kembali disesuaikan.  Jadi tidak sabar menunggu semua fasilitas selesai dibangun, dan mengajak seluruh keluarga saya ke sini hehehe. Dan kalau mau nonton videonya, bisa mampir ke sini, ya




Selamat berwisata, teman-teman...

Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

23 Responses to "Kampung Etnik Kebumen, Wisata Komplit untuk Sekeluarga"

  1. Gak kepikiran bakal jalan2 ke kebumen mas, tapi setelah lihat blog ini sepertinya akan segera meluncur deh hehe. Bungalow nya bagus nih mas, mayan bisa buat plesiran bareng keluarga. Maksih mas Bambang udah berbagi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Iya Mas Adhe. Di kebumen banyak tempat wisata yang memikat. Makanya harus terus dipromosikan. Yuk, dolan ke Kebumen, Mas.

      Delete
  2. Selain terkenal dengan wisata pantainya, ternyata Kebumen juga terdapat spot wisata yang instagramable juga ya mas. Saya tunggu lagi mas, info seputar Kebumen, bisa jadi rekomendasi saat saya ke sana nanti :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Dan sekarang wisata di Kebumen sedang berkembang dan semakin komplit.

      Delete
  3. Weihh kereen ini. Noted. Kalau sudah selesai semua siap meluncur deeh. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Agustina.
      Pokoknya kalau sudah jadi, wih bakal betah dan ga mau pulang. Makanya disediakan penginapajz Mbak hehehe.

      Delete
  4. Saya pernah ke kebumen tapi baru tau ada kampung etnik ini, sangat berciri khas. Bentuk rumahnya ko malah jadi ngingetin saya sama rumah Sasak ya tapi versi permanen gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Soalnya ini memamg termasuk baru, Mbak. Makanya perlu dipromosikan. Dan kalau semua sudah komplitz dijamin akan jadi salah satu wisata favorit di Kebumen

      Delete
  5. Wuih baca tulisan ini jd mupeng dgn suasana etniknya..kpn ya ada urusan ke Kebumen juga hahaha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Langsung rencanakan saja liburannya, Mbak.
      Soalnya sudah termasuk ada urusan itu, Mbak.
      Urusan ingin berlibur hahaha.

      Delete
  6. Asik dah ini tiket masuknya udah sekalian sewa kostum.. Jadi pas di foto kan kece dan nyambung, hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Fenny.
      Termasuk sudah bisa main di wahana air, Mbak.

      Delete
  7. Lha kok murce ya, Pak. Bisa sewa-sewa baju pula. Btw bangunannya lucu nih, aku jadi inget atap rumah kurcaci, hihihi. Sekarang makin banyak kampung kreatif seperti ini ya. Makin seneng lihat kampung Indonesia semakin menarik minat pendatang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Aisyah. Makanya bikin happy. Pas di hati, jiwa dan kantong hahaha.

      Memang bungalow-nya itu jadi salah satu pemikat kampung ETNIK ini, Mbak.

      Delete
  8. Kayaknya di Cirebon ada juga penginapan yang modelnya unik begini. Saya lebih suka melihat tempat wisata seperti Kampung Etnik. Terutama pas bagian kostumnya itu.

    Sekarang ini kan ada beberapa tempat wisata yang menyediakan kostum juga. Tetapi, ala barat atau Korea/Jepang gitu. Bukan saya gak suka negara-negara tersebut. Cuma kenapa ala Indonesia aja.

    Ya, mungkin setiap pengusaha punya hitung-hitungan masing-masing, ya. Tetapi, saya pribadi lebih tertarik yang begini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali, Mbak Myra.
      Soalnya kan, baju adat Indonesia sangat banyak dan beragam ya, Mbak
      Jadi pas foto, lalu diposting di medsos, orang lain di negara lain akan lihat juga. Akhirnya promo wisata Indonesia semakin luas.

      Delete
  9. Konsep yang menarik nih untuk melestarikan budaya Jawa. Cuman yang saya kurang sreg adalah ketika mengetahui bahwa bangunan-bangunan bungalow itu ternyata penginapan. Saya kalo nginep di situ sih kurang seneng kalo ada turis foto-fotoan di depan bungalow saya, hihihihi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... benar sekali, Mbak.
      Dan pas saya datang, ada yang menginap. Dan walau ada tulisan : MAAF DILARANG FOTO DI TERAS. ADA YANG MENGINAP.
      Tetap saja ada yang foto-foto, Mbak hahaha.

      Tapi ada 4 bangunan di luar area, Mbak, tepatnya pas di area masuk. itu lebih pas.

      Delete
  10. Model rumahnya lucu kak. Btw bisa foto pake baju Jawa perempuan juga ga? Hehe selaku org jawajak terakhir foto pake baju adat Jawa pas Kartini-an sewaktu Sd ajaahehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, iya ya, Mbak. Pas saya datang, saya kurang memperhatikan. Saya fokus pilih baju lurik, kain, dan blangkon hahaha

      Delete
  11. Menarik banget kampung etnik ini, bisa dijadikan tempat kumpul keluarga dan sahanat saat hari libur.
    Aku suka banget sama konsep penyewaan baju adat nya, bisa jadi pengalaman berbeda buat wisatawan luar jawa nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menanrik banget, Mbak Mude. pas untuk wisata seluruh keluarga.
      Dan konsep sewa baju adat itu, agar pengunjung cinta dan bangga dengan budaya Indonesia.

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.