} Air dan Api Memang Tercipta Bukan Untuk Bersatu - Bambang Irwanto Ripto

Air dan Api Memang Tercipta Bukan Untuk Bersatu

 Di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Semua sudah ditakdirkan. Termasuk pertemuan Kemal dan Yagmur.

Awalnya, saya melihat banyak yang memposting cuplikan film turki berjudul Su Ve Ates. Di cuplikan film itu, diceritakan seorang wanita berambut panjang dan berwarna pirang sedang gelisah selama penerbangan dan akhirnya duduk di sebelah seorang pria. 

Desain Canva

Saat pesawat mengalami sedikit guncangan, si wanita yang bernama Yagmur itu refleks mencengkram punggung tangan si tangan pria, yang mengaku bernama Kemal itu, hingga sedikit terluka. Lalu wanita itu buru-buru menempelkan plester bergambar lucu.

Siapa sangka pertemuan itu merupakan awal dari pertemuan-pertemuan antara Yagmur dan Kemal selanjutnya yang akhirnya menghadirkan benih-benih asmara di antara mereka.


Air dan Api

Cinta tak pernah memilih pada siapa akan tertaut. Walau terkadang cinta itu berpijak di kondisi yang tak diinginkan. Sehingga jalinan cinta harus berliku.

Seperti itulah pesan yang tersurat dari judul film Turki yang ternyata dirilis 15 November 2013 ini. Tenyata sudah lama juga, dan saya baru tahu sekarang. Ke mana saja saya baru nonton setelah 10 tahun berselang hahaha.



Seiring waktu, cinta Yagmur dan Kemal pun terus bersemi, sehingga ada ikatan kuat yang akan mampu terus menyatukan mereka. Tapi sayangnya ada sesuatu yang menjadi penghalang kuat bagi hubungan mereka. Apa lagi ternyata apa rahasia yang Kemal sembunyikan dari Yagmur.

Rupanya nama asli Kemal itu adalah Hasmet. Pria yang awalnya berwajah kaku dan jarang tersenyum itu berasal dari suatu keluarga yang ‘ngeri-ngeri sedap’ yang sedang beseteru dengan keluarga yang ‘ngeri-ngeri sedap’ lainnya. 

Dan ada satu hal yang bisa mendamaikan kedua keluarga itu. Namun tentu saja tidak baik untuk hubungan antara Yagmur dan Kemal alias Hasmet. Bahkan butuh ‘pengorbanan dan dikorban’. Seperti makan buah simalakama.


Review Film Su Ve Ates

Selesai menonton film yang berdurasi satu jam lebih ini, saya memberikan rating tinggi. Dari segi alur maju mundur yang sangat terjalin bagus, sampai akting para pemain utamanya Yasemin Allen dan Oscan Deniz. Walau endingnya tak sesuai harapan saya, namun tetap saya berikan jempol, karena ada twist ending di sana hehehe. 



Terus dari sudut bercerita bagus sekali. Jadi ini sudut berceritanya dari seorang wanita yang membaca sebuah buku yang ceritanya tentang Yagmur dan Kemal. Ternyata wanita itu apa kaitanya dengan Yagmur dan Kemal juga. Ehm, siapakah gadis itu? Penasaran kan...

Nah, kalau teman-teman mau nonton, bisa cari di You Tube. Syukurnya sudah ada terjemahannya juga, jadi saya tidak perlu pusing menebak-nebak apa maksud ucapan pemainnya hehehe. 

Bila teman-teman termasuk tipe melankolis, siapkan tissu, kerena mungkin saja akan menitikkan air mata, termasuk adegan endingnya. Pokoknya banyak sekali rahasia-rahasia yang akan terkuak di film ini.

Ehm… air dan api memang tercipta bukan untuk bersatu.

Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Air dan Api Memang Tercipta Bukan Untuk Bersatu"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.