} Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Ikut Job di Media Sosial - Bambang Irwanto Ripto

Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Ikut Job di Media Sosial

 Pengin ikutan job di media sosial? Boleh-boleh saja. Apalagi punya akun, jangan dianggurin. Banyak sekali job-job bertebaran. Tapi, tetap perhatikan hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat ikutan job di media sosial.

jangan lakukan saat mengerjakan job di media sosial
Biar Kerjaan di media Sosial lancar, Hindari ya!

Nah, berikut saya bagikan hal-hal apa saja yang ahrus dihindari ya, selama mengerjakan job di media sosial. Pastinya ini saya susun berdasarkan pengalaman saya ikut job, dan juga beberapa kali bantu teman jadi admin. Bukan bermaksud mengajari, hanya sekedar sharing, dan semiga bermanfaat.


1. Identitas Tak Benar 

Seperti dalam hidup ini, tidak semua bisa kita raih. Sama dengan job. Tidak semua Job bisa kita dapatkan di media sosial. Ada saja hal-hal yang terbentur. Misalnya jumlah  followers, domisili, sampai usia hahaha.

Jadi walau ada job yang cihuii, namun belum masuk syarat, tidak perlu dipaksakan untuk ikutan. Apalagi sampai mengisi persyaratan yang tidak benar. Misalnya dibutuhkan usia maksimal 30 tahun, nekat isi, padahal usia sudah 40 tahun. 

Mending langsung balik kiri, dan cari job lain. Daripada sudah nekat isi, ketahuan pula dan pastinya tidak akan dipilih. Percayalah.. setiap orang sudah punya rezeki masing-masing, termasuk rezeki kita di media sosial.


2. Job Kanibal

Jangan mentang-mentang sesuai syarat dengan semua job, maka semua diambil. Tidak peduli ada job yang sama atau kanibal. Ini termasuk melanggar etika.

Jadi sebelum daftar sebuah job, cek lagi apakah job yang akan kita daftar ini, belum pernah kita kerjakan sebelumnya. Misalnya bulan lalu pernah ikut job roti selai, maka jangan ikut dulu job roti selai kacang. Tunggu sampai waktu yang diberlakukan.

Bahkan saya jujur pernah berbuat salah, dan pastinya ini jadi pelajaran bagi saya. Jadi pertama, saya dapat job selai, nah, setelah beberapa waktu, saya dapat job roti. Waktu itu saya kira beda job, karena yang satu selai dan yang satu roti. Kemudian job selai sebelumya sudah selesai.

Ternyata, job roti itu bekerjasama dengan selai lain, dan satu paket saat dipromosikan. Maka tetap saya kena tegur, karena selain job kanibal, juga termasuk melanggar etika. 


3. Mengerjakan 2 job Dalam Waktu Bersamaan

Saat menerima job, perhatikan juga kapan waktu mengerjakan. Jangan sampai sebelumnya sudah menerima job lain dengan waktu yang bersamaan, termasuk waktunya berdekatan.

Misalnya job selai itu hari selasa pukul 08.00 – 09.00 wib. Terus Job roti pukul 08.30 – pukul 09.30 wib. Nah, itu bagaimana cara ngaturnya? Apalagi kalau menggunakan akun yang sama? Jempol cuma dua, akun juga Cuma satu.


4. Mengerjakan 2 Job Pro dan Kontra

Hari ini ikut job pro atau mendukung roti isi mercon. Katanya bagus tuh, ada roti isi mercon karena varian baru. Bisa menggugah selera. Pastinya akan membantu juga meningkatkan penjualan cabai pedagang.

Eh, besoknya, ikut job kontra adanya roti mercon. Katanya unfaedah. Adanya juga akan bikin sakit perut. Akhirnya menambah biaya berobat lagi. Zaman pandemi malah bikin masalah baru.

Jadi teman-teman tidak boleh melakukan ini dengan mengambil job pro di klien A dan job kontra di klien B. Selain melanggar etika, teman-teman bisa kena backlist. Walau pakai akun berbeda, tetap tidak boleh. Akhirnya teman-teman dicap hanya mengejar uang saja. 

Perlu dipahami, segala sesuatu di dunia ini, selalu relatif. Itu karena orang memandang dari sudut berbeda. Jadi harus saling memahami, termasuk tidak saling sindir-sindiran kalau beda pandangan.


5. Mundur di Waktu yang Sangat Mepet

Saat mengambil job, perhatikan waktunya juga dengan aktivitas lainnya. Kira-kira bisa tidak dikerjakan sambil bisa melakukan rencana lainnya. Jadi jangan main ambil job, terus mundur di waktu yang mepet. Kecuali memang ada kejadian tak terduga dan di luar rencana.

Soalnya ini bisa memusingkan KOL-nya juga. Terpaksa harus mencari pengganti. Kalau ada yang siap di waktu yang mepet itu. Soalnya daftar nama-nama yang ikut kan, sudah masuk juga ke klien. Apalagi dengan santainya bilang, “Ya, udah, Kak! Gapapa ganti saja. Gapapa kok!”

Jadi kalau memang waktunya bentrok dengan kegiatan lain, mending tidak usah ikut. Lebih baik memberi kesempatan bagi teman lain. Daripada dipaksakan ikut, tidak bisa juga mengerjakan job, malah menutup rezeki teman lain.

6. Super Telat

Ini tidak kalah pentingnya. Saat ikut job, teman-teman harus disiplin mengerjakan, termasuk disiplin setor laporan. Karena ini kerja tim. 1 orang telat, maka semua dianggap telat. Kalau 1 belum setor, maka laporan kan, tidak bisa disetor, karena belum lengkap.

Maknya mendisiplinkan diri perlu sekali. Jangan mau dimention-mention terus. Apalagi pas dijapri sudah dibaca tapi tidak direspon hahaha. Jangan mengorbankan banyak orang karena alasan, maaf ketiduran, aduh lupa, lagi di jalan dan sebagainya. Saat ambil job, maka harus komitmen. 


7. Menyebarkan Brief Keluar

Ini juga harus dihindari saat teman-teman ikut sebuah job. Jangan menyebarkan atau memposting keluar brief termasuk mekanisme kerja job. Soalnya ini melanggar etika juga. Setiap job, wajib dijaga kerahasiaannya masing-masing.


8. Malas Baca Brief

Brief sudah dijelaskan di email dan deskripsi grup, masih juga bertanya soal kapan posting? Berapa banyak twit? Single atau retwit? termasuk tanya, berapa honornya job ini? hehehe.

Jadi saat diterima ikut job, baca dan simak kembali brief yang sudah diberikan. Solanya bisa dikira malas membaca. Kecuali memang tidak ada dalam brief, maka bisa ditanyakan.


9. Aturan Postingan Job

Saat selesai mengerjakan job, teman-teman perhatikan juga postingannya. Sebab aturan postingan job di media sosial itu ada 3 :

A. Postingan Privat

Postingan job itu harus publik atau global. Jadi jangan disetting friend, apalagi privat. Karena klien akan memeriksa postingan kita. Terus klien kan tidak berteman dengan kita. Jadi kalau diprivat, ya bagaimana? hehehe

B. Postingan Diarsip

Postingan ada, tapi tidak bisa dilihat. Itu namanya diarsip. Jadi selama masa job, terus biarkan postingan ada di akun media sosial kita.

C. Postingan Dihapus

Saat ambil job, perhatikan masa postingannya. Apakah wajib sebulan, 2 bulan, 3 bulan atau 6 bulan. Jadi jangan baru 3 minggu sudah dihapus. Setelah lewat masanya, terserah bagi teman-teman, apakah postingan mau dihapus atau dipertahankan


10. Terus Menagih Fee

Saat selesai mengerjakan job, biasanya akan diinfokan kapan cair fee. Dan setiap job yang saya ikuti, itu bervariasi. Jadi jangan mematok bahwa setiap job waktunya sama memberikan job.

Makanya jangan ditanyakan terus kapan job akan turun. Termasuk japri KOL-nya. Alhamdulillah, semua job yang saya ikuti, selalu sesuai waktu bayarnya. Bahkan banyak yang dibayarkan lebih cepat dari jadwal cair fee semula. 


11. Keluar Grup

Sebelum fee cair, jangan keluar grup dulu, biar nanti memudahkan inormasi baru, dan proses transfer. Karena bisa jadi, akan ada job baru. Karena pertimbangannya, daripada buka formulir lagi, seleksi lagi, mending ajak saja teman-teman yang sudah ada di dalam grup. Apalagi kalau semuanya sudah asyik hehehe.

Nah, itu dia hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat ikut job di media sosial. Pastinya ini saya susun berdasarkan pengelaman pribadi saya, ya. Semoga bermanfaat. Semangat terus, teman-teman..


Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

4 Responses to "Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Ikut Job di Media Sosial"

  1. Memang beda kalau yang banyak dapat job nya sampe tumpe2. Wkwkwkkww...

    ReplyDelete
  2. Panaduan banget agar dibaca yang terbiasa terima job media sosial. Butuh ilmu juga agar tetap sesuai laras kinerja yang menjungjung etika.
    Hatur nuhun ilmunya, Pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, Mbak Rohyati. Semoga tulisannya bermanfaat ya, Mbak.
      Terus semangat di tahun mendatang.

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.