} 5 Barang Bapak Saya - Bambang Irwanto Ripto

5 Barang Bapak Saya

 Barang-barang peninggalan Almarhum Bapak saya lumayan banyak. Tapi ada ada beberapa yang masih saya simpan dan bahkan saya pakai saat ini. Nah, berikut barang-barang tersebut.

Motor Vespa

Yang pertama itu adalah motor vespa. Saya ingat sekali motor ini dibeli tahun 1982, saat kami masih tinggal di Asrama Tentara di jalan Rajawali Makassar (dulu Ujung Pandang). Harganya 750 ribu. Warna aslinya putih.  Dan dari hasil nguping saya, dari obrolan Bapak dan Ibu saya, ini kayaknya bukan motor vespa baru, tapi dijual karena orang butuh uang. Makanya masih gress hehehe.



Motor Vespa ini sangat berjasa. Dipakai secara bergantian dengan motor Honda milik Bapak saya juga. Saya ingat sih, sering diajak jalan-jalan dengan dua adik saya. Saya dan adik saya di boncengan belakang, sedangkan adik bungsu saya berdiri di depan hehehe.

Saat Bapak saya sudah pensiun tahun 1995 dan motor Honda sudah dijual karena pas ada kebutuhan, motor ini jadi andalan. Beliau kebetulanmasih kerja di kontraktor. Kebetulan adik bungsu saya itu masih sekolah dan tamat sampai 2000. 

Tahun 2004 pas saya mudi ke Makassar, saya sempat dico ulang di bengkel tetangga. Soalnya warnanya sudah amburadul. Bapak saya pernah bereskperimen dengan mengecat sendiri jadi warna cokelat hahaha. 

Ongkos dico ulang 400 ribu, dan berganti warna jadi biru agak muda. Tapi belangan saya pikir, kok seenaknya ya, gonta-ganti warna, kayak warna rambut saja hehehe. Kan, di STNK dicantumkan warna aslinya hahaha.

Saat pindah, orang tua saya pindah ke Kebumen, motor vespa ikut dibawa. Dan karena lama tidak dipakai, susah distater.  Akhrrnya iseng saya ganti sendiri. Mulai dari cabutstor, pipa tangki bensin dan lainnya. Bisa hidup mesinnya, hanya karena platnya sudah mati, tidak bisa dipakai jauh. Kadang mogok juga hahaha. 


Kacamata Hitam

Saya tidak tahu kapan Bapak saya membeli kacamata ini. Pokok sudah ada sejak saya paham Bapak saya puna kacamata hitam ini. Katanya sih, waktu Bapak saya masih muda hahaha. 


Kacamata ini masih sangat bagus pas saya jadikan warisan bagi saya sendiri hahaha. Modelnya klasik. Saya bawa ngebolang ke mana-mana. Lumayan buat obat penambah ganteng hahaha. 

Kacamata ini sekarang sudah agak goyang gagangnya. Malah baut satunya sudah hilang. Saya akali dengan lidi hahaha. Tapi masih tetap saya pakai. Soalna kacanya memang bagus. Pas saya pakai di terik matahari, itu mata saya adem banget.


Selama membawa kacamata hitam ini ngebolang, beberapa kali hampir hilang. Misalnya saat saya berada di Bukit Pelangi, pas selesai foto kok baru sadar kalau kacamata tidak ada di kantong. Buru-buru saya telusuri tempat-tempat selama foto. Alhamdulillah masih ketemu.

Terus yang paling bikin deg-degan ser pas ke pantai Pecaron Indah. Waktu itu saya fotonya padahal di pinggir jauh dari bibir pantai. Pas lagi pose, tiba-tiba ombak menyapu. Tripot saya yang waktu itu masih kecil dan ringkih roboh. Saya langsung panik menyelamatkan barang-barang. Kacamata hitam ini jatuh. Duh, bakalan hilang nih. Alhamdulillah pas ombak kembali ke pantai, kacamata hitam ini tidak ikut hanyut hehehe.


Radio Kaset

Radio ini di beli dan Bapak saya tahun 1988. Saya ingat sekali pas pulang kerja  bapak saya membawa kardus lumayan gede. Sekalian beli kaset 10 lagu terpopuler tahun 88. Penyanyinya ada Jamal Mirdad, Iis Sugiarti, Hetty Koes Endang, Endang S Taurina, Betharia Sonata dan lainnya.  Anak milineal. Kenal ga hahaha. 


Sejak ada Radio Tape ini, saya dan kakak-kakak saya bisa enakan dengar Radio. Dengar sandiwara radio, tangga lagu-lagu Populer dan setel kaset. Bahkan pas belajar juga sering dengar radio. Soalnya waktu itu kan, baru ada TVRI hehehe.

Sayangnya kakak pertama saya jahil. Dia suka beli kaset kosong, lalu merekam lagu dari Radio. Akhirnya headnya rusak duluan. Akhirnya diservis juga.

Sampai saat ini, Radio masih bagus radionya. Sesekali saya pun masih mendegarkan lagu-lagu dari radio ini, sambil bernostalgia mengenang cerita dulu hehehe.


Jam Tangan

Sama kayak kacamata, saya juga tidak tahu kapan Bapak saya punya jan tangan ini. Kayaknya sih, sama belinya dnrgab kacamata. Soalnya kan buat gaya zaman old hahaha. 


Jam tangan ini merek saiko dan otomatis. Hanya kacanya sudah retak. sebabnya Bapak saya jatuh dari motor karena menghindarn tukang becak yang nyebrang dadakan. Katanya jam tangan ini terlempar dan kacanya retak. 

Saya pernah pengin ganti kaca. Tapi katanya kalau diganti  tidak akan pas lagi. Malah nanti longgar. Yo wis, biarkan saja apa adanya.


Sepeda Phonix

Ini sepeda dibeli Bapak saya Pas baru pindah ke Gombong. Katanya sih buat olahraga. Saya tau betul karena kebetulan saya bareng belinya. Harganya 750 ribu tahun 2004. Kata penjualnya ini asli, karena ada sepeda phonix nomor 2, harganya 450 ribu.


Sampai sekarang sepeda ini masih bisa digunakan. Hanya lampu depannya saja yang copot. Lainnya masih originil. 

Nah, itu dia 5 barang milik Bapak saya yang masih ada dan saya pakai saat ini. Akan terus jadi barang kenang-kenangan bagi saya. 


Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Barang Bapak Saya "

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.