} Jangan Mau Menggantikan Posisi Anak Saat Sakit - Bambang Irwanto Ripto

Jangan Mau Menggantikan Posisi Anak Saat Sakit

 Duh, anak sakit. Sedih rasanya. Pengin rasanya gantiin posisi anak yang sakit."


Ucapan atau ungkapan seperti di atas, sudah sering saya dengar dan baca. Bahkan artis sekelas Inul Daratista pun sempat menulis postingan seperti itu, saat buah hatinya semata mawangnya sakit. Dan sstt.. Saya pun pernah berujar begitu, saat krucil saya sakit. Pengin gantiin posisinya juga saat sakit. 

Sampai suatu saat saya chat dengan seorang teman. Saya keceplosan menulis seperti itu. Dan dia langsung menepisnya. Lalu kami pun berdiskusi panjang. Dan setelah itu, saya tersadar, lalu tidak pernah berucap begitu lagi saat krucil sakit.


Jangan Mau Menggantikan Posisi Anak Saat Sakit

Seperti di atas lah jawaban chat dari teman saya. Menurutnya, kalau anak sakit, ya kita tidak perlu ingin jadi sakit juga, tapi harus terus sehat. Karena nantinya posisinya tidak akan mudah.

Logika, kalau anak sakit, orang tua bisa lebih baik merawat. Tapi kalau misalnya ibu yang sakit, pasti akan lebih repot lagi apalagi Ibu kan tiangnya keluarga. Kemampuan anak terbatas saat merawat orang dewasa sakit. Jadi saat anak sakit, dan Ibu sehat, maka Insya Allah anak akan segera sembuh. 

Saya teringat saat saya lima bersaudara semua sakit cacar air. Bermula dari kakak pertama saya, lalu adik saya paling bungsu, kemudian saya, lanjut kakak nomor dua, lalu saudara nomor 4.

Itu Alhamdulillah Ibu saya sehat. Beliau pontang-panting mengurus kami berlima. Mengharapkan orang lain tidak bisa, karena mereka takut ketularan juga hehehe. Sedangkan Bapak saya harus tetap dinas dari pukul 7 lagi sampai pukul 2 siang. Syukur saat itu beliau tidak tugas keluar daerah.


Ibu dan Ayah Harus Sehat

Begitu juga dengan Ayah, tidak perlu merasa ingin megantikan posisi anak saat sakit. Apalagi ayah kan, tulang punggung keluarga pecari nafkah. Bila ayah yang sakit, ya repot juga. 



Ini kalau Ayah pekerjaan kantoran atau tetap, paling izin tidak masuk atau potong cuti. Gaji bulanan tetap ada. Nah, kalau yang freelance kayak saya, kesehatan adalah modal utama. Kapan kurang fit, maka pekerjaan terhambat. Rezeki pun tak menyapa. Padahal pasti banyak kebutuhan selama anak sakit.

Jadi intinya, Ibu dan Ayah harus terus sehat selama anak sakit. Kalau semua sehat, Ibu dan Ayah bisa bahu membahu, berbagi tugas selama anak belum sehat. Dengan begitu, tenaga dan pikiran bisa lebih ringan.


Yang Bisa dilakukan Saat Anak Sakit

Dari penjabaran di atas saat chat bersama teman saya, akhirnya saya bisa menyimpulkan, saat anak sakit, ada beberapa yang bisa kita lakukan.

Pertama, menjaga dan merawat agar segera sembuh dan sehat kembali. Fokus apa penyembuhan anak. Apa saja yang dibutuhkan anak selama sehat.

Kedua berdoa. Karena saya percaya, segala usaha harus diiringi doa, meminta kepada sang Pencipta. Termasuk kesembuhan saat sakit. 

Ketiga, orang tua harus terus menjaga kesehatan. Kalau orang tua sehat, maka akan bisa menjaga anak selama sakit dengan maksimal. Apalagi, anak-anak kan rewel saat sakit.


Sedia Payung Sebelum Hujan

Namanya sakit ya, tidak ada yang bisa menolak, plus memprediksi. Sakit bisa datang tiba-tiba. Makanya kita harus siap sedia. Istilah sedia payung sebelum hujan. Makanya nih, perlu mempersiapkan segala sesuatu agar anak-anak dan orang tua juga harus sehat.



Dana Darurat

Pertama, kita harus mempersiapkan dana darurat. Jadi bila sakit, sudah siap dana darurat. Apalagi berbagai cara bisa dilakukan dalam menyiapkan dana. Misalnya disisipkan dalam amplop khusus, investasi, atau ikut asuransi kesehatan.

Melakukan Pencegahan

Yang tidak kalah penting sih, melakukan pencegahan. Ibarat kata bijak, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi misalnya masa sekarang, kalau tidak perlu bepergian bersama anak, tidak usah. Misalnya pas hujan anak mau main hujan, bisa dicegah dulu. Pastinya ya, berbagai tindakan pencegahan lannya. Termasuk terus mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta lingkungan yang bersih.

Itu dia sharing seputar jangan mau menggantikan posisi anak saat sakit. Semoga bermanfaat ya, dan jangan lupa terus jaga kesehatan. Salam...

Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

4 Responses to "Jangan Mau Menggantikan Posisi Anak Saat Sakit"

  1. Duh, ketika anak sedang sakit saya juga sering mengeluarkan ucapan begitu ....

    ReplyDelete
  2. Duh, ketika anak sedang sakit saya juga sering mengeluarkan ucapan begitu ....

    ReplyDelete
  3. Iya juga ya. Biasanya kan kita bilang duh andai aku yang sakit juga. Tapi lebih baik bilang kuat kuat semua ya. Karena jadi ortu anak yang sakit harus super strong!

    ReplyDelete
  4. iya banget, bapak aku dulu pas kecil suka bilang, sakitnya bergeser ke orang tua, padahal malah jadi kalang kabut semua yaa, karena yg mesti urus ini itu ya orang dewasa

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.