} Langkah Bersama Berdaya Menyelamatkan Bumi - Bambang Irwanto Ripto

Langkah Bersama Berdaya Menyelamatkan Bumi

Akhir-akhir cuaca sangat panas. Teriknya seakan menembus kulit sampai ke tulang. Bahkan cuaca malam hari sama panasnya. Dan ini tidak hanya saya rasakan saat berada di Depok, tapi juga saat mudik lebaran ke kebumen.

Desain Canva

Mungkin hampir seluruh wilayah Indonesia merasakan hal yang sama, ya. Bahkan saat menonton perhelatan SEA Games ke 32 yang sedang berlangsung di Kamboja lewat televisi, diinfokan juga para atlet pun tidak hanya berjuang menghadapi lawan, tapi juga terik matahari, khususnya yang berlomba dan berjuang di luar ruangan.

Begitu juga info kawan saya yang bermukim di negeri jiran Malaysia. Teriknya panas matahari juga ia rasakan. Karena tak tahan, ia pun banyak minum es. Padahal bisa mendatang flu. Tenyata panas dirasakan di mana-mana.

Prakiraan Cuaca Tak Tepat lagi

Bumi semakin panas. Perubahan iklim terus terjadi. Bahkan cuaca pun sudah sulit diprediksi. Pagi cerah, tiba-tiba siang mendung lalu hujan lebat. Begitu juga sebaliknya. Padahal dulu kan, sesuai lirik lagu, mendung tak berarti hujan. Yah, kalau sekarang, panas saja, lalu tiba-tiba hujan, apalagi mendung, sudah pasti hujan hehehe.

Desain Canva

Kalau dulu, sesuai yang saya alami, sudah ada patokan kapan musim hujan, kapan musim kemarau. Misalnya, musim hujan akan turun sekitar bulan September sampai bulan Februari. Makanya ada guyonan, musim hujan itu di bulan yang banyak akhiran BER-BER-nya hehehe.

Lalu musim kemarau itu datangnya bulan Maret sampai Agustus. Makanya, saya itu kalau mau ngebolang pasti di musim kemarau, dan memilih fokus menulis di rumah pada musim hujan. Biar pas saya jalan-jalan, stok tulisan sudah banyak, dan dompet sudah tebal hahaha.


Dampak Emisi Karbon pada Perubahan Iklim 

Perubahan iklim yang terjadi saat ini, pastinya sangat erat kaitannya dengan emisi karbon. Sesuai pencarian info yang saya lakukan di internet, Carbon Emissions atau emisi karbon merupakan proses karbon dioksida ke atmosfer. Bisa terjadi secara alami, bisa juga karena dipicu oleh berbagai aktivitas manusia. Seperti deforestasi, konsumsi listrik, hingga kegiatan manufaktur.

Desain Canva

Nah, yang menjadi permasalahan besar emisi karbon ini, bumi mempunyai kapasitas terbatas dalam menyerap karbon dioksida. Misalnya ada sebuah gelas yang hanya menampung satu liter. Saat diisi air satu teko isi 2 liter, jelas tidak mampu. Akhirnya air meluber kemana-mana. 

Hal inilah yang membuat kaerbon dioksida yang tidak bisa diserap oleh bumi berdampak terhadap perubahan iklim. Dari meningkatnya permukaan air, risiko kebakaran hutan, sampai risiko hujan lebat. Termasuk meningkatnya suhu bumi, seperti yang kita rasakan saat. Bahkan mencairnya es kutub akibat perubahan iklim ini. 

Dampak Perubahan Iklim yang Sangat Luas

Perubahan iklim ini, tidak hanya berdampak pada lingkungan saja, tetapi terjadi juga efek domino. Karena lingkungan rusak, akhirnya kondisi muncul bakteri, virus, dan parasit, yang tentu saja akan memicu hadirnya berbagai penyakit. Lingkungan yang tidak bagus, membuat hadirnya polusi juga. Akhirnya terjadi kemarau panjang, hujan kencang atau gelombang panas yang termasuk cuaca ekstrem. Pastinya semua menggangu kesehatan.

Desain Canva

Perubahan iklim juga berdampak pada ekonomi. Cuaca yang tak bersahabat, bisa menyebabkan bencana yang akhirnya merusak fasilitas umum. Aktivitas perekonomian terhambat. Misalnya putusnya jembatan penghubung. Akhirnya pendistribusian jadi terhambat, dan tidak segera mendapatkan penghasilan.

Upaya Menjaga Lingkungan Hidup

Bumi memang semakin tua dan lingkungan semakin rusak, lalu kemudian kita tak acuh. Harus ada langkah bijak yang bisa kita lakukan, yaitu mengurangi emisi karbon ini. Karena kalau kita tak peduli, maka emisi karbon terus meningkat. Padahal bumi ini bukan hanya untuk kita saat ini, tapi untuk generasi mendatang, anak cucu kelak.

Desain Canva

Menurut saya, langkah menjaga lingkungan hidup ini, harus dimulai dari diri sendiri, baru setelah itu, bisa mengajak orang lain untuk bersama-sama menjaga lingkungan hidup. Harus ada langkah #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku. Dan banyak hal-hal keseharian yang bisa kita lakukan.

Penghematan Energi

Pertama, Hal yang bisa kita lakukan adalah dengan  menggunakan sesuatu itu seperlunya sesuai kebutuhan. Gunakan air sesuai kebutuhan. Saat listrik tidak dipakai, bisa dipadamkan. Bisa menggunakan transportasi umum saat akan bepergian.

Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia

Tanpa kita sadari, ternyata kita banyak mengunakan produk yang berbahan kimia untuk keperluan sehari-hari.Mulai dari detergen, odol, sabun mandi, pemutih pakaian, sampai pengharum ruangan. Padahal inilah penyumbang energi karbon juga.

Nah, kita bisa beralih menggunakan produk sehari-hari yang bebas bahan kimia. Menggunakan kelambu untuk mengganti penggunakan obat nyamuk bakar atau listrik. Bisa mengurangi membuat kue dan roti yang menggunakan baking powder. 

Memisahkan Sampah 

Pastinya Sampah salah satu yang memicu kerusakan lingkungan. Jadi masalah sampah ini, harus segera diatasi. Salah satunya membuang sampah pada tempatnya.

Nah, solusi lainnya, diusahakan tidak menambah sampah. Misalnya membawa botol minum dan tempat makan sendiri. Pastinya harus rajin memilah sampai yang bisa diolah kembali.

Menggunakan peralatan yang ramah energi

Langkah selanjutnya yang mulai bisa kita lakukan di rumah adalah dengan menggunakan peralatan yang ramah energi. Mengganti lampu di rumah dengan lampu led, merupakan salah satu langkah mudah. Selain hemat energi, lampu led juga jauh lebih terang dan tahan lama.

Melakukan Penghijaun

Lahan atau halaman sempit, bukan penghalang untuk melakukan penghijauan di rumah. Tidak perlu menanam yang nantinya besar. Bisa disesuaikan dengan kapasitas halaman yang ada. Tanaman hias pun jadi solusinya. Bahkan bisa menggunakan taman dinding.

Kebijakan yang Saya Terapkan

Bila nanti saya mendapat kesempatan memberi kebijakan pada masalah bumi dan lingkungan hidup ini, maka saya akan menerapkan beberapa kebijakan yang diharapkan membawa perubahan. Tidak hanya lingkungan lebih sehat, tapi juga masyarakat akan lebih hidup sehat.

 maka saya akan terus menggalakkan kampanye kesadaran menjaga lingkungan. Jadi harus dimulai dari sendiri dulu, baru ke tahap selanjutnya.

Kampanye Lingkungan Hidup

Saya akan terus menggalakkan kampanye kesadaran menjaga lingkungan. Jadi harus dimulai dari sendiri dulu, baru ke tahap selanjutnya. Pastinya, kampanye ini terus digalakkan pada generasi penerus, mulai dari usia TK. Tentu saja, cara penyampaiannya disesuaikan dengan kapasitas mereka.

Pembatasan Pembangunan Pusat Perbelanjaan

Pembangunan mall, terutama di kota besar mungkin bisa ditinjau lagi. Apalagi di kota besar. Misalnya pusat perbelanjaan tidak boleh saling berdekatan, sehingga lahan itu bisa dimanfaatkan jadi lahan hijau yang nantinya jadi fasiltas umum. Selain paru-paru kota, bisa untuk berolahraga, juga mungkin ada kios-kios minum dan makanan.

Meningkatkan Sarana Transportasi

Sarana tranportasi harussemakin dibenahi, agar orang-orang lebih memilih naik transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi. Armada terus ditambah, agar seimbang dengan jumlah penumpang. Kalau fasilitas sudah terpenuhi, maka otomatis orang akan nyaman menggunakan transortasi umum. Ini akan mengurangi emisi karbon.

Aturan Net Zero emissions

Untuk setiap pelaku industri akan diperlakukan kewajiban Net Zero Emissions atau nol emisi, agar bumi kembali menyerap emisi karbon sesuai kapasitasnya. Pastinya lahan hijau seputar industri harus terpenuhi. Wajib juga secara berkala donasi bibit pohon. 

Nah, itulah langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi. Memang semua tidka mudah, dan butuh proses. Tapi kalau bersama, Insya Allah kita mampu.

Nah, kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian seperti, nih? Boleh dong, tulis di kolom komentar, ya!” Yuk, terus bersama-sama menjaga bumi, agar bisa dirasakan generasi mendatang juga.

Bambang Irwanto



Subscribe to receive free email updates:

15 Responses to "Langkah Bersama Berdaya Menyelamatkan Bumi"

  1. Perubahan iklim yg terjadi akhir2 ini karena akibat manusia sendiri yg kurang bijak terhadap lingkungan. Banyak upaya untuk meminimalisir dampak serius perubahan iklim dg bersepeda, berjalan kaki, kurangi konsumsi daging, dll. Bergerak bersama adalah upaya bagus untuk kolaborasi lawan perubahan iklim. Artikel di atas edukatif sekali. Mksh mas..

    ReplyDelete
  2. Akhir-akhir ini gerah banget! Padahal katanya cuaca di Indonesia paling mendingan dibandingkan negara Asia lainnya. Dan, baca beberapa berita penyebabnya karena lingkungan yang udah rusak. Warning banget untuk semakin peduli dengan lingkungan. Semua harus ikut bertanggungjawab menjaga bumi.

    ReplyDelete
  3. Perubahan cuaca sekarang seperti susah diprediksi benar banget, dulu musim penghujan di bulan berkahiran ber, sekarang di awal tahun. Musim kemarau pun panasnya ampun-ampunan. Setiap dari kita harus berpartisipasi dengan berdaya menyelamatkan bumi mulai dari sekarang.

    ReplyDelete
  4. Dari seorang bloger pula, saya tahu ecoenzym. Memilah sayuran dan kulit buah lalu dicampur air dan gula jawa. Hasil airnya bisa digunakan untuk mencuci atau bahkan untuk pupuk.

    Lalu, dari tetangga, saya tahu ecobrick. Plastik² dikumpulkan lalu dimasukan di botol plastik juga, bisa dimanfaatkan untuk kursi, meja.

    Dari sampah bisa dimanfaatkan.

    ReplyDelete
  5. Kerja bersama memang untuk membuat lingkungan ini lebih asri dan adem kembali.
    Apalagi iya tuh Pak, kirain cuaca bakalan turun hujan. Eh malah gak lama kemudian panasnya jadi menyengat.
    Hayukk terapkan dan konsisten jaga bumi ini

    ReplyDelete
  6. Sebagai warga Bumi kita memang wajib untuk menjaga agar tidak punah kelestrariannya

    ReplyDelete
  7. banyak sekali aksi yang dapat kita lakukan untuk memberdayakan bumi ini. apalagi lihat iklim cuaca kita semakin ekstrim ya membuat kita juga harus bisa ikut menjaga bumi ini.

    ReplyDelete
  8. Bener ih Mas. Lingkungan tempat saya tinggal kebetulan dikepung oleh pabrik (daerah industri) yang minim dengan tanaman hijau. Panasnya terasa banget. Saya sampai terpaksa harus nyalakan AC dengan jangka waktu yang lebih lama dari biasanya. Jadi dilema. Padahal pengennya menghemat listrik. Tapi apa daya, panasnya sudah berlebihan banget.

    ReplyDelete
  9. Pokoknya sebarkan aja kebaikan di blog nantinya juga akan berdampak pada pembaca dan mereka ikutan juga.

    ReplyDelete
  10. Akhir-akhir ini cuaca lagi tak menentu memang. Siang hari panas banget tapi tiba-tiba hujan deras. Bikin daya tahan tubuh jadi drop. Emang bener sih, kita semua harus mulai sadar diri akan fenomena buruk ini. Harus bisa menjaga bumi atas dasar kesadaran pribadi. Kalau bukan kita para penghuni bumi, sapa lagi yang akan menrawat planet yang sama-sama kita cintai ini?

    ReplyDelete
  11. Di India sampai ada korban meninggal dunia akibat gelombang panas. Yang terjadi di suatu wilayah berdampak juga pada wilayah di belahan bumi lain. So, memang harus bergerak bersama untuk menyelamatkan bumi.

    ReplyDelete
  12. Semua harus menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan berkontribusi di dalamnya, Mas. Meskipun dipandang kecil, namun tetap akan memberikan dampak besar jika terus dilakukan konsisten. Apalagi jika semakin banyak yang ikut berdaya menjaga lingkungan

    ReplyDelete
  13. Karena di Bandung transportasi massalnya masih belum mengjangkau banyak wilayah, aku jadi lebih memilih bergerak dari rumah yang memilah sampah dan berusaha meminimalisir penggunaan barang sekali pakai.
    Rasanya konsisten apalagi kalau ada anak-anak ini masih butuh perjuangan banget.

    Semoga zero waste bisa diterapkan sedikit demi sedikit demi menjaga kelestarian bumi yang kita cintai.

    ReplyDelete
  14. Semoga kita semua dapat melakukan hal-hal kecil berdampak besar itu ya. Dimulai dari diri masing-masing, berupaya menyelamatkan bumi, sebisa kita. Misalnya dengan membiasakan diri jalan kaki/bersepeda/menggunakan transportasi publik.

    ReplyDelete
  15. Panasnya sampe bikin jemuran kering kerontang dalam beberapa jam saja. Satu sisi sih seneng cucian jadi gak capek, tapi sisi lainnya gak kuat juga dengan sumuknya suhu di rumah, padahal banyak pohon di sekitarnya, gimana coba yang rumahnya gak ada pohon rindangnya

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.