} Pengalaman Pertama Naik MRT Jakarta - Bambang Irwanto Ripto

Pengalaman Pertama Naik MRT Jakarta

Sebenarnya saya sudah lama ingin mencoba MRT Jakarta. Tapi kok sering kelewat, ya. Padahal Saya sering melewati stasiun-stasiun MRT kalau pas jalan-jalan santuy naik busway hehehe. Misalnya Stasiun MRT Bundaran HI, Senayan, Istora, Blok M, sampai Lebak Bulus Grab.

Mass Rapid Transit Jakarta
Nyamannya Naik MRT Jakarta (Kolpri)

Sampai akhirnya, sabtu 5 Agustus 2023, saya pun niat mencoba MRT yang kepanjangannya adalah Mass Rapid Transit. Kebetulan seminggu ini saya tidak keluar jalan-jalan. Refrehing sampai lihat-lihat kota Jakarta hehehe. Kalau pas jam waktu kerja atau hari biasa, pastinya saya tidka sempat naik Moda Raya Terpadu ini.

Setelah naik Busway dari Depok menuju Monas, lalu sambung ke jurusan Blok M, saya pun turun di halte busway Bundaran HI. Berhubung saya sudah selfie-selfie di atas, maka saya langsung saja keluar halte, lalu menyeberang menuju stasiun MRT Bundaran HI.

Stasiun MRT Bundaran HI

Duh, jujur saja nih, saya sangat eksaitit saat memasuki stasiun MRT Bundaran HI. Maklumlah, ini pengalaman pertama masuk ke stasiun kereta api di bawah tanah. Dan kalau pengalaman pertama itu kan, biasanya berkesan hahaha. 

Stasiun MRT Bundaran HI
Stasiun MRT Bundaran HI

Harus saya akui dan kasih jempol dunia. Stasiun MRT Bundaran HI ini keren pisan euuui. Luas dan lega. Kesan modern, nyaman, dan bersih langsung saya rasakan. Tidak ada tuh, cerita stasiun bawah tana yang gelap seperti di film-film yang pernah saya tonton. Bahkan ada juga jalur khusus yang membawa sepeda.

Jangan Lupa Selfie dulu...


Saya pun mengikuti penumpang lain, plus petunjuk arah. Walau baru pertama kali masuk stasiun MRT Bundaran HI, saya tidak mau juga terlihat norak hahaha gayane. Dan benar kok, dijamin tidak akan nyasar, akrena petunjuk sangat jelas. Saya pun langsung sampai di pintu masuk menuju peron.

Kemudahan lain, saya tidak perlu membeli tiket dulu. Saya tinggal memakai uang elektronik. Benar-benar mudah dan praktis. Tab, langsung masuk.

Naik MRT Jakarta

MRT yang akan saya naiki ini adalah tujuan stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Lebak Bulus. Akan melalui beberapa stasiun. Mulai dari stasiun Dukuh Atas BNI, stasiun Bendungan Hilir, stasiun Istora Mandiri, stasiun Senayan, stasiun Asean, Stasiun Blok M BCA, stasiun Blok A, stasiun H. Nawi. Stasiun Cipete, stasiun Fatmawati, dan stasiun Lebak Bulus Grab.

Peron stasiun MRT Bundaran HI
Peron Stasiun MRT Bundaran HI

Sekitar pukul 10.38 wib, kereta masuk ke stasiun Bundaran HI. Setelah penumpang turun, saya dan penumpang lainnya bergegas masuk. Wah, begitu masuk, langsung terliha gerbong kereta yang masih baru, bersih, nyaman, dan dingin. Karena hari sabtu, maka saya bebas memilih tempat duduk.

Dalam Gerbong MRT Jakarta
Gerbong MRT Jakarta yang Nyaman (Kolpri)

Tidak lama, kereta pun mulai melaju dan berhenti di setiap stasiun. Saya sangat menikmati perjalanan ini. Maklum baru pertama kali kan. Dari stasiun Bundara HI sampai stasiun senayan, itu stasiunnya berada di bawah tanah. Kemudian dari stasiun Asean sampai stasiun Lebak Bulus Grab itu stasiunnya berada di atas. 

Pengalaman Pertama Naik MRT Jakarta

Sekitar pukul 11.11 wib, kereta pun tiba di setasiun akhir Lebak Bulus Grab. Wah berarti perjalanan dari Stasiun Bundaran HI sampai ke Lebak Bulus Grab, hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah jam. 

Suasana Stasiun MRT Lebak Bulus Grab
Stasiun MRT Lebak Bulus Grab (Kolpri)

Dengan kehadiran MRT Jakarta ini, pastinya sangat membantu, terutama saat waktu hari-hari kerja. Kebayang kan, betapa macetnya jalur Bundaran HI menuju ke Lebak Bulus kalau ditempuh lewat jalur umum. Pokoknya MRT Jakarta keren... sudah nyaman, cepat, harga pas di hati dan kantong.

Bambang Irwanto


Subscribe to receive free email updates:

11 Responses to "Pengalaman Pertama Naik MRT Jakarta"

  1. Membantu banget sih MRT ini. Muat banyak, nyaman, dan tepat waktu

    ReplyDelete
  2. Wuhuu..serunya bisa naik MRT Jakarta yah, Pak. Itu tampak dalamnya bersih dan luas, vibesnya udah kayak di luar negeri nih.

    ReplyDelete
  3. Kalau yang baru pertama kali dan bukan orang jakarta gimana Mas? Apa harus belu kartu langganan? Atau cuma tiket sekali jalan saja?

    ReplyDelete
  4. Sekilas kalau lihat foto, kereta MRT untuk bagian dalamnya mirip sama KRL, tapi jauh lebih keren, Terlihat modern, persih, dan lebih lega. Sayang banget, kamarin sekitar Juni, saya ke Jakarta, tapi nggak sempat nyobain naik MRT. Padahal pengen banget.

    ReplyDelete
  5. Waktu saya ke Jakarta dulu, masih pembangunan. Senangnya lihat foto-foto jadinya. Jadi kangen Jakarta.

    ReplyDelete
  6. Yang daku suka dari MRT itu tepat waktu..
    Jadinya kalau pas lagi kerja di sekitar lokasi Deket MRT bakalan membahagiakan karena gak telat hehe.
    Lanjutkan Pak Bams, kelilingnya buat naik LRT. Kayaknya masih yang Rp 1 itu deh

    ReplyDelete
  7. naik MRT ini sepertinya nyaman dan aman ya Pak. Bisa jadi solusi tepat buat mengurangi angka kemacetan di Ibu kota. hehe

    ReplyDelete
  8. Aku kagum sama MRT Jakarta.
    Wuusss...gakerasa getaran sama sekali, uda sampaaiii aja. Berasa naik awan Kintoun.
    Hehhee..

    Pokonya se-Happy itu bisa nyobain MRT.
    Semoga semakin luas jangkauannya. Etapi mungkin gak yaa..
    Kan uda ada KRL yaa..

    ReplyDelete
  9. DUh pas ke Jakarta belum sempat nyobain nih MRT. Pasti seru juga nih naik MRT. Itung-itung dengan penggunaan MRT bisa melakukan banyak hal.

    ReplyDelete
  10. Jakarta emang keren, banyak pilihan transformasi umumnya. Beda dengan di daerah-daerah, kemana mana harus bawa kendaraan sendiri karena ga ada kendaraan umumnya..

    ReplyDelete
  11. Wah, senangnya bisa mencoba naik MRT
    aku waktu ke Jakarta beberapa waktu lalu belum sempat naik MRT

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.