} Kerennya Perpustaaan Nasional Republik Indonesia - Bambang Irwanto Ripto

Kerennya Perpustaaan Nasional Republik Indonesia

Setelah sekian lama berencana, akhirnya saya menjejakkan kaki di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau Perpusnas RI. Padahal kalau teman-teman mau tahu, entah sudah banyak kali saya lewat di depan halte Balaikota hahaha.

Perpusnas RI
Kerennya Perpusnas RI (Kolpri)

Nah, di hari sabtu yang cerah, tanggal 12 Agusuts 2023, saya pun sudah semangat  untuk jalan. Tujuannya ke Perpusnas RI yang beralamat di jalan Merdeka Selatan No. 11, Kecamatan Gambir Kota, Jakarta Pusat. Apalagi kebetulan belum ada callingan syuting film dan pemotretan hahaha. Pokoknya, semboyan saya, salama masih ada saldo e-money, mari kita jalan-jalan hahaha.


Menuju Perpusnas RI

Pukul 9 pagi, saya juga naik Trans Jakarta dari Depok. Seperti biasa, saya turun di halte PGC lalu lanjut busway nomor C5 tujuan Juanda. Setelah itu, saya pun turun di halte Balaikota sekitar pukul 10. Perjalanan sangat nyaman, karena sepanjang perjalanan saya duduk. Mungkin karena bukan hari kerja.

Setelah tab kartu keluar dari halte Balaikota, saya pun menyeberang ke Perpusnas RI yang persis berada di depan halte Balaikota. Tampak beberapa orang juga akan ke sana. Ini keren nih, Karena walau informasi bisa didapat di internet tapi orang-orang tetap semangat ke perpustakaan.

Horee.. Sampai di Perpusnas RI (Kolpri)

Begitu melewati pintu masuk, saya langsung disuguhi pemandangan yang keren. Ada beberapa karya seni yang keren. Jadi gedung Perpusnas RI berada di belakang gedung ini. Dan sepertinya ini semacam display.

Di gedung depan ini ada 3 ruangan yang bisa dikunjungi. Pastinya berkaitan dengan perpustakaan dengan efek menulis dan membaca.

Ruang Media

Ruang media menhadirkan berbagai jenis alat dan media menulis di Indonesia yang tertuang dalam naskah-naskah kuno peninggalan leluhur. Media tulis diolah dari bahan-bahan yang tersedia di alam sekitar. Bahan-bahan tradisional ini membuktikan kearifan lokal masayarat Indonesia.



Ruang Peristiwa

Ruang Peristiwa menghadirkan aktivitas peristiwa membaca dari zaman ke zaman melalui ilustrasi yang digerakkan oleh teknik proyektor video mapping.



Ruang Perpustakaan

Ruang Perpustakaan menghadirkan gambaran megenai fungsi perpustakaan sebagai media pengumpulan dan pengolahan ilmu pengetahuan.



Menyusuri Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Setelah puas melihat-lihat plus pengetahuan di gedung depan, saya pun bergegas ke belakang. Begitu keluar, gedung Perpusnas sudah terlihat menjulang tinggi.  Wow..keren. Saya sering lihat teman-teman selfie di sini. Saya pun tidak lupa untuk foto. Hanya sayang, saya foto selfie saya di depan gedung Perpusnas RI kurang keceh. Jadi saya ga pajang hehehe.



Saya pun melanjutkan langkah saya memasuki gedung Perpusnas RI. Walau baru pertama kali ke Perpusnas RI, saya pun sok-sokan pede. Nah, saya lihat, kok banyak pengunjung yang menaruh tas di loker. Saya pun mengambil kunci loker dan memasukkan tas saya di sana.


Membuat Kartu Perpusnas RI

Tidak afdol rasanya perpustakaan, kalau tidak mempunyai kartunya hahaha. Soalnya, dari zaman masih di Makassar, saya sudah jadi anggota perpustakaan. Kemudian saat di Jakarta, saya pun tidak rajin ke perpustakaan dan jadi anggota. Misalnya di Perpustakaan Jakarta di Gedung Nyi Ageng Serang di Jakarta Selatan, Perpustakaan Jakarta Timur di Bunga Teratai atau Perpustakaan mendikbud di Sudirman. 



Makanya, saya pun bersemangat menuju lantai 2, tempat pembuatan kartu Perpusnas RI. Sesuai pengalaman saya, membuat kartu Perpusnas RI sangat mudah dan cepat. Tidak sampai 5 menit, kartu saya sudah jadi. Begini caranya :

Pertama saya langsung menuju meja komputer untuk mengisi formulir. Tersedia banyak komputer, jadi tidak ada istilah mengantre.




Setelah itu, isi formulir dengan lengkap. Jangan sampai ada ketinggalan ya, karena tidak bisa lanjut ke langkah berikutnya.



Setelah mengisi formulir secara lengkap, maka akan muncul info kalau registrasi sudah berhasil. Nah, ternyata nomor anggotanya itu adalah nomor KTP kita.  Saya klik nomor antrean. 



Nomor antrean pun segera tercetak. Saya dapat antrean nomor 51. 




Nah, setiap harinya tersedia 400 nomor antrean, ya. Jadi mungkin kalau sedang ramai yang mau bikin kartu, teman-teman harus antrean. Teman-teman bisa datang pagi hari.




Setelah dapat nomor antrean, saya pun duduk menunggu. Tapi tidak sampai 2 menit, nomor saya sudah dipanggil. Cepat benar,  karena loketnya ada 4.




Saya pun menyerahkan. Nomor antrean dan KTP. Mbaknya dengan ramah melayani saya. Setelah data dicocokkan dengan formulir, saya difoto. Horeeee... tidak lama, kartu saya sudah jadi. Keren kartunya dan berlaku seumur hidup.





Mengitari Perpusnas RI

Kartu anggota kelar, saatnya saya melihat-lihat ruang Perpusnas. Karena saya baru pertama kali ke sini, tentu saja saya tidak hapal ruang-ruangan. Tapi kerennya, sudah ada petunjuk lengkap. Jadi tidak perlu bertanya ke sana kemari mencari alamat, eh.. mencari ruangan yang mau dituju hahaha.

Lantai 7 Layanan Koleksi Anak, Lansia, dan Disabilitas

Pertama saya ke lantai 7 dulu yang merupakan layanan Koleksi Anak Lansia, dan Disabilitas. Sebagai penulis cerita anak, setiap ke perpustakaan, saya pasti ke ruang baca anak-anak. Makanya sering bergabung dengan pembaca anak-anak.



Ternyata, ruangan baca anak, lansia dan disabilitas dipisah. Saya pun hanya amsuk di ruang baca anak saya. Ruangannya sejuk dan berkarpet. Makanya sebelum masuk harus buka alas kaki dulu. koleksinya buku anak yang tersedia sangat lengkap. 

Lantai 23 Layanan Koleksi Majalah

Setelah dari Layanan Koleksi Anak, saya pun berniat naik ke lantai 23. Saya ingin melihat-lihat koleksi majalah terjilid. Memang kebiasaan saya, kalau ke perpus, pasti ke bagian majalah. Sekalian bisa bernostalgia nih.

Ternyata di sini majalahnya tidak dipajang bebas di rak, tapi di ruangan khusus. Sebabnya bundel-bundel majalah ini memang disiapkan untuk mencari data. Saat saya lihat koleksinya, kebanyakan majalah Horison.

Lantai 19 Layanan Multimedia

Dari lantai 23, saya turun ke lantai 19. Tujuan saya ingin mengunjungi Layanan Multimedia. Dalam bayangan saya, mungkin ada audio dan video. Misalnya, film yang bisa ditonton hehehe. Ternyata setelah saya sampai di sana, saya melihat banyak komputer untuk  internet. Ini mungkin karena saya melihatnya dari luar ruangan, ya. 

Mas petugas pun bertanya, apakah saya akan menggunakan internet. Eh, saya jawab iya. Masnya lalu mengarahkan saya ke komputer sesuai nomor yang tersedia. Nanti Passwordnya dari si Mas petugas.Tapi setelah pikir, saya tidak terlalu ada keperluan membuka internet. Makanya saya membatalkan saja. 

Tapi Layanan Mulitimedia ini cocok sekali untuk yang sedang mengerjakan tugas sekolah atau orang kantoran yang sedang mengerjakan tugas. Daripada di rumah, tidak konsen kan. Misalnya ad atetangga yang lagi renovasi rumah hahaha.

Lantai 22 Layanan Kolesi Monograf Terbuka (Klas 500-999)

Tidka jadi masuk ke ruang mulitmedia, saya pun memutuskan ingin melihat novel-novel saja. Saya pun bertanya di mana bagian novel. Kata Mas-nya di lantai 20. Tapi pas saya ke lantai 20, kata si Bapak yang bertugas di lantai 20, koleksi novel atau fiksi ada di lantai 22 kode 9000. 



Saya pun naik lagi ke lantai 23. Benar, deretan novel-novel keren ada di sana. Saya pun asyik melihat-lihat koleksinya. Tapi karena saya masih ada bacaan di rumah, maka saya belum meminjam dulu. Dan  kerennya, di sini ada layanan scan dan fotocopy juga, lho.

Lantai 24 Layanan Koleksi Budaya Nusantara & Eksekutif Lounge

Terakhir saya ke lantai 24. Loungenya keren. Di sini selain bisa bersantai, bisa internetan juga. Tapi ingat, jangan sampai ketiduran. Karena ada cewek yang ditegur petugas. Dan yang paling mantul, bisa menikmati Monas dan sekitarnya dari ketinggian.  



O, iya. bagi teman-teman yang sedang mencari koleksi budaya nusantara, bisa di lantai 24 ini. Kemudian di lantai 24 ini juga, ada dipamerkan barang-barang nusantara. Termasuk kain-kain khas Indonesia.

Kerennya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Akhirnya, saya sudah selesai menjelajah Perpusnas RI di hari itu. Kesan yang saya dapatkan, sangat luar biasa. Apalagi bagi saya memang yang suka nongkrong di perpustakaan. Terus seberapa kerennya ya, Perpusnas ini bagi saya ya :

Lengkap

Perpusnas RI sangat lengkap koleksinya. Jadi kalau sedang butuh data atau info, tinggal pergi ke Perpusnas RI. Tanyakan saja petugas Perpusnas RI. Pasti akan dilayani dengan ramah.

Nyaman

Perpusnas RI sangat nyaman. Dari beberapa lantai yang saya kunjungi, semuanya nyaman. Ruanganya sejuk dengan tempat duduknya yang empuk. Sangat nyaman saat membaca atau mengerjakan tugas. Kalau nyaman, dijamin akan betah berlama-lama di perpustakaan.

Mudah Dijangkau

Perpusnas RI sangat mudah dijangkau dari arah mana saja. Apalagi terinterangasi dari Trans Jakarta dengan haltenya pas di depan Perpusnas RI. Termasuk saya yang sekarang tinggal di Depok. Dengan ongkos 7 ribu rupiah, saya sudah bisa pergi dan pulang dari Pepusnas RI.

Bagaimana, teman-teman? Kalian belum ke Perpusnas? Wah, ayo, segera bergegas. Nanti bisa sekalian jalan-jalan juga di sekitarnya. Termasuk bisa ke Monas dan Museum Gajah. Yuk, ke perpustakaan!

Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kerennya Perpustaaan Nasional Republik Indonesia"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.