} Editor Resign, Bagaimana Nasib Naskah Saya di Penerbit? - Bambang Irwanto Ripto

Editor Resign, Bagaimana Nasib Naskah Saya di Penerbit?

Editor resign, bagaimana nasib naskah saya di  penerbit? Pertanyaan ini sering ditanyakan kepada saya. Dan memang bagi teman yang baru masuk ke dunia menulis, lalu naskahnya di-ACC penerbit, dan kemudian ada kendala semacam ini, pasti akan jadi pikiran juga. Makanya, saya pun berusaha menjelaskan sesuai pengalaman menulis saya yang masih seuprit hehehe.



Dalam proses menerbitkan sebuah buku, jalinan penulis dan editor itu akan sangat instens. Mulai dari saat naskah diterima, lalu saling tiktok sharing naskah, buku sudah cetak, rencana promosi, dan terus sampai soal royalti juga.

Namun ada kalanya, tidak selamanya proses menerbitkan buku itu lancar jaya. Dan salah satu penyebabnya adalah editor yang menangani naskah kita itu resign dari penerbit itu. Pastinya proses buku akan terhambat kan. Ibaratnya, editor sebagai channel penghubung kita itu tiba-tiba terputus. Wajar kalau teman yang baru mengalami akan sedikit kaget. Kayak layangan putus.. Eeh... hahaha

Nah, berikut ini saya sharing seputar saat editor resign, bagaiaman nasib naskah saya di penerbit? Pastinya saya susun berdasarkan pengalaman pribadi saya selama di dunia menulis, ya.

Saat Editor Resign

Hal pertama yang dilakukan penerbit adalah mencari editor penganti bagi naskah kita. Sebut saja namanya Mbak Tamara (bukan Tamara Bleszynski), ya hahaha. Dan ini biasanya, sebelum editor yang menangani naskah saya resign, maka Mbak Tamara akan mengabari saya. Karena, ‘Tak Kenal Maka Memang Tak Kenal’ hahaha.

Biasanya Mbak Tamara sebagai editor lama akan mengabari saya via whatsapp atau inbox facebook. Misalnya, " Mas Bambang (walau tidak pakai embel-embel penulis tampan rupawan, imut, lucu, menggemaskan, dan terus menulis sepanjang masa), mulai bulan Desember, saya sudah tidak bekerja di penerbit Syalala. Jadi nanti naskah Mas yang dulu, ditangani oleh Mbak Chica (kau mau ke mana hahaha?), ya!"



Setelah pemberitahuan ini, saya akan minta kontak Mbak Chica pada Mbak Tamara. Saya segera whatsapp atau inbox untuk kenalan. Tapi biasanya, Mbak Tamara sudah konfirmasi juga pada Mbak Chicha. Jadi pas saya WA atau inbox, biasaya editor baru akan jawab, “O iya, Mas Mbak Tamara sudah menyampaikan kemarin. Nanti saya yang akan melanjutkan menangani naskah Mas.

Nah, kalau sudah begini, biasanya Mbak Chicha akan menjelaskan ini dan itu seputar naskah saya. Lalu saya pun tidak lupa konfirmasi kapan waktunya sharing, agar bisa tik-tok dan saya sesuaikan dengan jadwal syuting dan pemotretan saya hahaha.


Siap-siap Menghadapi Revisi

Walau sama-sama editor di penerbit yang sama, tapi setiap editor punya selera berbeda pada satu naskah, walau hanya sedikit. Karena jangan lupa, naskah itu sifatnya relatif. Tergantung orang yang  membaca naskah kita.



Jadi wajar saja, saat ediotr ganti, maka pasti akan ada perubahan (walau hanya sedikit) pada naskah kita.  Jadi.. saat ganti editor pada naskah kita, maka siap-siap ada revisi pada bagian yang sebelumnya sudah oke.

Hal ini juga, bisa disebabkan, karena naskah kita disesuaikan dengan sikon. Misalnya saat ditangani Mbak Tamara, ada bagian naskah saya yang settingnya di sebuah tempat makan. Namun ternyata, tempat makan itu sudah tak ada. Jadi disesuaikan.  Terus.. sampai akhirnya terbit.
Proses ini, memang butuh waktu dan ekstra lagi. Jadi terus semangat. Dan kalau saya ambil pelajarannya saja. Sharing beda editor, berarti saya bisa tambah ilmu dari orang lagi. Saya pun belajar mengikuti selera banyak editor, jadi saat ada permintaan naskah ini itu, saya sudah terbiasa.

Editor Lama Resign, Naskah Apa kabar?

Dalam hidup ini, segala sesuatu bisa terjadi, termasuk pada naskah yang kita tulis. Naskah saya yang sudah di-ACC sebuah media, karen satu dan lain hal, tidak bisa dimuat. Begitu juga naskah saya yang diacc penerbit, sudah tahap tiktok editor, editor resign.akhirnya tidak jadi terbit.

Karena sesuai pengalaman, terkadang saat editor yang menangani naskah saya resign, dia malah lupa mengabari saya. Ya, editor kan juga manusia biasa. Bisa saja dia pas mau pindah sibuk, jadi lupa memgabari saya.

Editor Resign, Bagaimana Nasib Naskah Saya? Pertanyaan ini sering ditanyakan kepada saya. Dan memang bagi teman yang baru masuk ke dunia menulis, lalu naskahnya di-ACC penerbit, dan kemudian ada kendala semacam ini, pasti akan jadi pikiran juga. Makanya, saya pun berusaha menjelaskan sesuai pengalaman menulis saya yang masih seuprit hehehe.



Makanya pas saya tanya ke Mbak Tamara, jawabannya bisa bikin kaget. Misalnya, “O, iya. Mas. Saya lupa mengabari, kalau saya sudah resign. Mas, bisa kontak Mbak Chica, ya!”

Namun saat saya kontak Mbak Chica, jawabannya juga bikin saya kaget,” Wah, kemarin Mbak Tamara tidak konfirmasi, Mas! Coba nanti saya cek dulu, ya!”

Akhirnya setelah nunggu-nunggu, saya colek Mbak Chica lagi, jawabanya, “Mas, naskahnya ada. Tapi saat ini belum bisa dilanjut ya, Mas. Saya masih tangani naskah lain. Dan sekarang belum ada editor baru.

Siap menghadapi Berbagai Kemungkinan

Menulis itu bagi saya tidak hanya sekedar ketak-ketik, menghasilkan tulisan, kirim ke media tau penerbit, dimuat atau diterbitkan, lalu dapat uang. Saya pun harus siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi pada naskah yang saya tulis.

Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, naskah saya ada yang sudah di-ACC media, tidak jadi tayang. Ada yang sudah di-ACC penerbit, tidak jadi terbit. Ada yang sudah separuh jalan tiktok dengan editor tidak jadi terbit. Ada yang naskah sudah siap, terkendala di ilustrasi yang ilustratornya tidak amanah jadi gagal terbit.

Jadi, Kalau saya berada dalam sikon editor resign, namun naskah terkatung-katung, maka saya kembali berpikiran positif saja, Belum rezeki naskah saya di penerbit itu. Insya Allah akan ada rezekinya di tempat lain”. Jadi..  kalau sudah lama nunggu, tidak ada kabar, maka  naskahnya ditarik dan saya kirim ke penerbit lain.



Dan sesuai pengalaman menulis saya, Alhamdulillah tidak ada naskah yang saya tulis yang sia-sia. Naskah yang kurang sesuai di media A, saya kirim ke media B lolos. Naskah yang dicuekin editor penerbit Z, saya kirim ke penerbit X lolos. Naskah yang tidak ada kabar di penerbit M, saya tarik dan kirim ke Penerbit n diterima. Jadi percayalah.. semua naskah yang kita tulis ada rezekinya masing-masing.

Nah, itu dia sharing seputar pengalaman kalau editor resign. Dan sekali lagi ya, ini sesuai pengalaman saya. Jadi pastinya akan berbeda dengan pengalaman menulis penulis-penulis lain. Sama saja dengan kehidupan seorang yang berbeda-beda hehehe.

Jadi intinya, masalah editor resign ini, hanya salah satu lika-liku dalam proses menulis. Pokoknya terus semangat menulis, agar semakin banyak tulisan yang dihasilkan, semakin banyak peluang tercipta, semakin banyak keberkahan dan kebahagian yang didapatkan dari menulis. Salam semangat menulis, teman-teman.

Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

4 Responses to "Editor Resign, Bagaimana Nasib Naskah Saya di Penerbit?"

  1. Semangat banget ya mas nulisnya. Bener-bener jiwa tahan banting, hahaha

    ReplyDelete
  2. Jadi jangan dulu putus asa ya ketika mendengar editor resign. Pasti ada editor pengpenggantinya yg siap mengoreksi naskah kita ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali, Mbak Rita. karena itu hanya sebagian dari proses menulis. Jadi harus terus bersemangat.

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.