} 5 Semangat Saya Menghadapi Pandemi - Bambang Irwanto Ripto

5 Semangat Saya Menghadapi Pandemi

 Setelah September ceria 2020 berlalu, maka saya menyambut Oktober dengan semangat. Ya.. Harapannya terus penuh gairah mereka jalani kehidupan di tengah pandemi. 

semangat saya menghadapi pandemi

Teman-teman tahu sendiri kan, covid 19 ini mempengaruhi semuanya. Dan sebagai penulis freelance, saya pun masih terus berusaha mensiasati kehidupan. Poinnya adalah mengeluarkan uang untuk kebutuhan utama, bukan memenuhi keinginan. Saya pun harus pakai strategi mengatur keuangan di masa pandemi ini.

Nah, semangat-semangat apa saja yang harus saya terapkan dalam masa pandemi ini? Ini dia saya bagikan untuk teman-teman. Pastinya sesuai dengan pengalaman saya sendiri.


Semangat dari Diri Sendiri

Saya merasa inilah kunci utama saya menghadapi masa pandemi ini. Yah.. Terus menyemangati diri sendiri. Seperti api abadi yang tidak pernah padam hahaha. Saya percaya selalu ada rezeki saya, asal terus berusaha. Insya Allah, Allah SWT memberikan rezeki apa yang saya butuhkan, bukan yag saya inginkan.

Karena percuma nih, keluarga saya dan teman terus memberi semangat pada saya, sedangkan semangat dalam diri saya tidak ada. Akhirnya dukungan dari luar diri, bagai angin lalu saja. Kasihan juga orang yang sudah memberi semangat.


Semangat Mencari Rezeki

Setelah semangat terus membara dalam diri sendiri, maka saatnya mengolah dan menyalurkan semangat itu. Nah, pastinya kalau saya menyalurkan semangat lewat menulis, sesuai passion saya. Dan memang itu salah satu ladang rezeki saya. 

Jadi walau tidak sebebas merpati keluar rumah, tapi ada job dari dunia maya. Makanya saat jam istirahat pun, saya masih kepoin grup sana sini buat cari job hehehe. Pandemi memang banyak menutup pintu rezeki, tapi saya yakin, selalu ada rezeki. Termasuk rezeki menulis.

Namun tidak semua bisa saya raih. Ada saja syaratnya yang tak sesuai. Apakah kurang folowers, beda domisili, termasuk umur kelewat hahaha. 

Banyak hal-hal yang membuat saya tidak dapat job di media sosial. Tapi kembali pada keyakinan, Allah SWT telah memberikan rezeki pada saya. Allah SWT memberikan apa yang saya butuhkan, bukan yang saya inginkan.


Semangat dari Keluarga

Ini juga salah satu hal utama dna penting bagi saya. Salah satu semangat saya adalah karena keluarga. Sebagai kepala rumah tangga, pastinya tanggung jawab itu ada di pundak saya. Kebutuhan mereka harus tercukupi, dan dapur harus ngebul, karena ada mereka.

Makanya ini menyulut saya untuk mencari rezeki. Lelah itu hal biasa, tapi pas ingat keluarga, jadi semangat lagi. Soalnya setiap anggota keluarga ada rezeki masing-masing. Kebetulan bisa lewat saya.


Semangat Berbagi

Hidup masa pandemi memang boleh serba terbatas, termasuk uang dan kebutuhan hidup. Tapi semangat berbagi jangan sampai berkurang. Karena menurut saya, inilah yang membuka jalan rezeki saya. Tidak hanya seputar uang, tapi juga kesehatan.

Apalagi berbagi tidak harus dengan materi. Misalnya ada anak tetangga mau buka class room tapi lupa email password, saya coba bantu. Teman krucil mau kerjakan ulangan lewat formulir google dan sebagainya. Ada teman tanya seputar dunia menulis, dengan senang hati saya jawab sesuai pengalaman menulis saya.

Dan ini saya temukan juga pada teman-teman. Misalnya ada teman yang sering saya minta tolongin. Dia juga sering berbagi ke temannya yang lain. Itu berkahnya sangat banyak. Misalnya dia tiba-tiba dapat rezeki besar. Istirinya lulus PNS. Dan inilah yang juga menginspirasi saya.


Semangat Terus Menjaga Kesehatan

Biar virus ini segera berakhir, pastinya harus peran serta kita semua. Karena kalau banyak yang masih bandel, maka pandemi akan tak berkah usai.  Impian untuk hidup normal seperti dulu lagi, semakin jauh.

Makanya saya masukkan  poin semangat terus menjaga kesehatan. Pastinya dengan terus menerapkan 3M. Menjaga Jarak, memakai masker dan mencuci tangan  . Karena kalau semangat menurun dengan mulai kendor menerapkan 3M, bisa gawat juga. 

Padahal 3M ini tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri, tapi juga kesehatan keluar, dan orang lain di luar rumah. Seperti kata bijak, semuanya harus dari diri sendiri dulu, nanti baru nyebar ke orang terdekat, kemudian orang lainnya.

Nah, itu dia 5 semangat saya meghadapi pandemi ini. Harapannya semoga covid ini segera berakhir, agar bisa hidup normal kembali. Jadi.. yuk saling memberi semangat. Kalau ada cerita teman lain, jangan ragu buat dibagikan, ya....

Bambang Irwanto


Subscribe to receive free email updates:

20 Responses to "5 Semangat Saya Menghadapi Pandemi"

  1. Kita benar benar kudu bersatu nih menghadapi keadaan ini, Selain semangat kita juga kudu smart sih kak menurut aku plus jangan lengah. Salam sehat untuk kita semua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang benar, Mas. Karena kalau ada yang lalai soal protokol kesehatan, maka semua akan sia-sia. Tapi kalau bersatu, melakukan secara bersama-sama, maka Insya Allah pandemi akan segera berakhir.

      Delete
  2. Tidak terasa ya pandemi sudah berlangsung lebih dari 7 bulan. Saya terkadang kehilangan semangat karena melihat kondisi yang tidak stabil saat ini. Tapi nanti balik lagi semangatnya. Minimal memang harus semangat dari diri sendiri dulu. Setelahnya, baru lanjut ke yang lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Jadi semua dimulai dari diri sendiri, dan itu kuncinya. Setelah itu baru nyebar ke orang terdekat, lalu menyebar luas ke banyak orang.

      Delete
  3. Aku banget itu Mas. Ada persyaratan umur jadi deh engga jadi ikut. Akhirnya yaa semangat berbagi aja, karena seneng menulis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYa, Mbak Hani. Saya pun begitu. Intinya kalau belum dapat jobnya, belum rezeki, dan sampai menurunkan semangat menulis kita. karena sudah ada rezeki menulis masing-masing.

      Delete
  4. Akhir-akhir ini yang kendor adalah semangat "mencuci tangan". Padahal awal-awal pandemi itu otomatis pada cuci tangan saat memasuki suatu tempat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal justru ini hal utama yang ahrus dilakukan ya, Mbak. Virus kan menular dari tangan juga. Kita kadang lupa sudah pegang sana, pegang sini, yang tidak tertutup kemungkinan ada virus di sana.

      Delete
  5. Bener mas bam peran serta kita sndiri yang bakal bikin pandemi cepet ilang.. klo masih bannyak yang ngeyel dan bandel ga mau patuhi protokol kesehatan yang ada ya ga ada ujungnya ini coronces.huks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Rien. Soalnya banyak bandel, ngeyel, bahkan tidak percaya kalau corona itu ada. padahal dengan sikap mereka itu, malah akan semakin memburuk keadaan.

      Delete
  6. Pas pandemi kayak sekarang, penting banget utk jaga semangat ya. Kalo kita tetep bersemangat, imun tubuh juga ikut terjaga dan kita nggak gampang sakit.

    ReplyDelete
  7. Setuju mas kita harus tetap semangat menghadapi pandemi saat ini, kalau gak ada semangat dalam diri tentunya akan menyusahkan semua orang, imunitas pun bisa berkurang :)

    ReplyDelete
  8. Tetap semangaaat ya mas Bams. Emang pandemi ini berdampak sekali buat beberapa orang yang bekerja di sektor tertentu. By the way kalau ngomongin job saya juga sering gak dapat karena follower yg cuma seuprit dan umur yg kelebihan banyak. Hahaha.

    Tetap semangat berbagi ya , meski gak harus berupa materi. Aku juga harus tetap semangat.

    ReplyDelete
  9. Keren masih semangat saja nih Mas Bambang. Kalau semangat saya sudah menguap entah kemana. Terutama semangat ngeblog😥

    ReplyDelete
  10. Ternyata kalo kita semangat untuk lakuin sesuaut baik keluarga dan diri sendiri sangat bermanfaat banget hehe pokoknya harus semangat menjalani hiudp

    ReplyDelete
  11. Pokoknya semangat banget nyari rejeki. Pandemi ini mengajarkan kita kudu lebih semangat dalam mencari dan memanfaatkan peluang sebaik mungkin.

    ReplyDelete
  12. Semangat makan bakso juga bisa karena semangat mencari rezeki selalu dilakukan setiap hari. Huhuhu rasanya beneran shock financial saya pandemi ini

    ReplyDelete
  13. MANTABBB PAK BAMSSS, sy selalu salut sama semangat Pak Bams padahal hanya lewat grup saja, rasanya semangat berkarya dan mencari rezeki ikut nular. Semangat semangat :D

    ReplyDelete
  14. Semangat dari diri sendiri sebagai awal ini saya sangat setuju, karena nyatanya kita punya otoritas penuh terhadap diri kita sendiri, daripada mikirin orang yang udah dikasih penyuluhan dan ga patuh malah jadi bikin kita stres. Mending dokus sama diri sendiri aja dulu.

    ReplyDelete
  15. Walau pandemi dan memang hidup jadi terasa memberi tantangan yang berbeda namun untuk urusan berbagi tetap berjalan ya. Semoga semangat selalu Bang Bang.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.