} My Studio Hotel, Hotel Asyik di Tengah Kota Surabaya - Bambang Irwanto Ripto

My Studio Hotel, Hotel Asyik di Tengah Kota Surabaya

Wah... minggu ini ada long weekend lagi? Jatuhnya hari jumat lagi. Jadi yang memang libur sabtu minggu, bisa berangkat kamis malam. Wih... asyik...asyik... apalagi kalau ada yang nambah cuti senen dan selasa, ya hahaha.
  Nah, bagi yang mau liburan ke kota Surabaya, saya kasih tahu tempat menginap asyik di kota Surabaya. Letaknya sangat startegis di pusat kota Surabaya. Jadi kalau mau ke mana-mana enak. Harganya sangat terjangkau. Dijamin tidak bikin dompet jebol.
   Kebetulan, awal maret saya ke Surabaya. Kebetulan ada syuting dan pemotretan kerjaan. Sejak awal, saya memang sengaja mengincar tempat menginap yang dekat dari stasiun. Biar tidak perlu tergopoh-gopoh ke stasiun pas pulangnya nanti. Saya juga mencari hotel yang berkonsep dormitory saja. Apalagi saya cuma sendiri. Ngirit biar bisa jajan rujak cingur dan lontong balapan hahaha.

My Studio Hotel (foto : pegipegi)

    Setelah mencari ke sana kemari mendaki gunung dan lewati lembah, maka ketemulah My Studio Hotel. Konsepnya dormitory, cocok. Dekat dari stasiun Gubeng, pas benar. Harganya terjangkau, itu yang saya suka hahaha...
    Maka begitu kereta yang saya tumpangin sampai di stasiun Gubeng, saya pun bergegas menuju pintu lama stasiun Gubeng Lama. Jadi jangan keluar dari pintu stasiun Gubeng Baru, ya. karena itu akan kejauhan mutarnya.
     Begitu keluar dari stasiun Gubeng lama, saya langsung belok kiri. Jalan saja ke arah jalan Sumatera no 20 C. Lewati pos polisi. Letaknya persis di depan Hotel Sahid. Bertanya pada orang, pasti langsung ditunjukan.
     Dari depan hotel, tertera papan promo per nett 150 ribu. Tapi saya beruntung, karena lewat aplikasi, saya mendapat harga 99 ribu. Lumayan banget, kan? Apalagi ini termasuk sarapan paginya yang ternyata lumayan. Tersedia kopi dan teh. Lalu ada roti tawar yang bisa pakai margarin dengan taburan ceres, atau selai kaya srikaya.

Segelas teh manis dan setangkup roti pas sarapan

     Begitu sampai, saya langsung melapor pada Mbak resepsionis. Kemudian booking saya dicek di komputer. Mbak karyawan menukaskan, Atas nama Bapak Bambang Irwanto (tanpa embel-embel tampan rupawan, imut, dan menggemaskan), ya? tanya si Mbak. Saya pun mengangguk.
     Saya pun diminta menyerahkan kartu tanda pengenal. Mbak itu lalu memberikan memberikan nomor kamar dan memberitahu letaknya di lantai dua. Tidak lupa saya dikasih handuk dan sebotol air mineral.
     Mbak resepsionis juga mengatakan, ada loker yang bisa digunakan. Hanya deposit 100 ribu, dan uang deposit bisa diambil saat cek out. Oke.. no problem, jawab saya (bergaya) sambil menyerahkan uang deposit 100 ribu rupiah.
     Setelah itu, saya naik ke kamar saya di lantai dua, lalu mencari tempat tidur saya. Ternyata, dalam satu kamar di lantai 2 ini, ada 30 tempat tidur. ada juga tempat duduk untuk sekedar santai atau membaca. Tersedia tempat sampah di dekat pintu masuk.

Suasana kamar

     Syukur tempat tidur saya di bawah, jadi tidak perlu pakai acara manjat memanjat hehehe. Loker pas berada di bawah tempat tidur. Ada tirai yang tidak tembus pandang. Dari tempat tidur dan lokernya, ini mengingatkan saya pada House Pod di Makassar.

Pintu masuk ke kamar

      Tempat tidurnya standar untuk 1 orang. ada meja kecil yang bisa digunakan. ada gantungan pakaian juga. Tapi ternyata, dalam kamar ini, temat tidurnya tidak single semua. Ada juga yang dobel. Jadi bagi pasutri, brother, sister, atau bersama teman (sama-sama perempuan atau laki-laki), Orang tua dengan anaknya (yang masih kecil) boleh ambil yang tempat tidur double.

Single Studio
    Setelah istirahat sejenak, saya pengin mandi. Maklumlah, perjalan 7 jam lebih naik kereta, bikin badan lengket dan bau (sedikit sih) hahaha. Saya pun bergegas ke kamar mandi yang berada di luar kamar.
     Dalam kamar mandi ternyata gabung dengan toilet. Sedangkan wastafel ada di luar kamar mandi. Saya sempat heran, ini kok tempat tidur banyak, tapi kamar mandi cuma 1. Bisa antre, nih.. Mana bisa saya mandi sambil bernyanyi. Bisa ditimpuki para tamu hahaha...



     Ternyata... kamar mandi ada khusus di lantai 4. Makanya selanjutnya, kalau mandi atau pup, saya pasti ke atas. Tidak perlu takut ditunggui tamu lain, dan antre hehehe. Saya suka sekali bagian atapnya yang ada atap transparan. Jadi bisa melihat ke langit.

Kamar mandi kinclong

     Kamar mandinya bersih. Wastafelnya juga. Tersedia air panas dan dingin. Hanya jangan lupa bawa peralatan mandi, ya, seperti odol, sikat gigi, dan shampo. Karena hanya tersedia sabun cair saja. Kalau handuk sih, disediakan. Dan setiap hari diganti.

Wastafel-nya pun kinclong

    Kalau bosan di kamar, boleh deh turun ke lobbi. Ada tempat nongkrong asyik. Bisa ngopi sambil ngemil. Atau sambil kerja juga bisa, sambil melihat kendaraan lalu lalang hehehe. Kalau iseng mau gorengan, bisa keluar. Karena pas di samping hotel, ada ibu-ibu berjualan klontongan dan gorengan dengan gerobak.


   

      Kalau soal letak, sangat strategis. Selain dekat dari stasiun Gubeng, juga dekat dengan museum kapal selam. Mau pergi agak jauh, tinggal pesan saja ojek online. Misalnya, saya pergi ke BG Junction Mall Surabaya, itu cuma 8 ribu perak.
     Secara keseluruhan, saya suka menginap di My Studio Hotel Surabaya ini. Tempat tidur, fasilitas, Wifi kencang, AC dingin, dapat sarapan, dan bisa dibilang melebihi harganya. Konsepnya asyik. Besok kalau ada job syuting dan pemotretan lagi, saya mau nginap di My Studio Hotel lagi.

Bambang Irwanto
   
    

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "My Studio Hotel, Hotel Asyik di Tengah Kota Surabaya"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.