Sebagai Penulis, Kepada Siapa Saya Harus Berterima kasih? - 2019 ini, tidak terasa memasuki tahun ke 26 saya
berada di dunia penulisan. Tapi kalau dihitung dari awal saya menulis secara
otodidak, pastinya lebih 30 tahun. Ya proses saya dari suka membaca, lalu ingin
belajar menulis, agar tulisan bisa dinikmati banyak orang.
Tepatnya mulai tahun 1993, artikel remaja saya dimuat di
majalah remaja MODE Jakarta. Yang mengalami masa remaja sekitar tahun 1988
sampai tahun 1996, pasti tahu majalah ini. Dapat wesel 50 ribu, lalu tulisan
dimuat di majalah, itu bikin saya kegirangan hahaha.
Alhamdulillah, sejak itu mulai terbuka pintu ke dunia penulisan,
khususnya remaja. Akhir tahun 1993, saya ikut lomba cerpen remaja harian Fajar
Makassar (duku Ujung Pandang). Tidak disangka, saya jadi pemenang harapan 1.
Hadiahnya uang 50 ribu dan langganan koran Fajar selama sebulan. Pastinya bonus
lain, ya dimuat hahaha.
Cerita mini atau cermin saya juga pernah dimuat di majalah
Anita Cemerlang tahun 1995. Itu honornya 35 ribu lumayan besar. Masih dapat
baju 3 lembar hahaha. Lalu makin girang pas cerpen saya dimuat juga di Anita
Cemerlang tahun 1996. Honornya 85 ribu. Wow.. selain baju, saya juga beli
celana jins hahaha
Sayangnya di saat saya semangat menembus media remaja, eh
krisis moneter melanda. Banyak media tumbang, termasuk majalah Anita Cemerlang
dan MODE. Tahun 1998, saya juga merantau ke Jakarta, dan akhirnya saya fokus
cari kerja, sehingga vakum menulis.
Nah, khususnya cerita anak, cerita pertama saya yang dimuat
adalah Soja di kumpulan dongeng Bobo. Naskah ini saya ikutkan lomba dongeng
Bobo 2014. Walau tidak menang, dimuat bersama para pemenang. Honornya 150 ribu,
dan itulah honor terbesar selama saya menulis hehehe.
Dongeng Soja inilah yang membuka jalan saya di dunia cerita
anak. Mulai saat itulah cerita anak yang saya tulis bermunculan di majalah
Bobo, kompas anak, girls, Soca, Mombi, nusantara bertutur. Selain itu percikan
saya juga berhasil tembus majalah Gadis. Begitu juga dengan cerpen remaja saya
berhasil lolos di majalah Hai dan majalah Story.
Alhmdulillah saya sempat juga beberapa tahun jadi menulis
freelance di penerbit Ana Muslim Malaysia sejak 2012. Selain menerbitkan buku,
Ana Muslim juga mempunya beberapa majalah anak.
Jadi selain menulis buku, saya juga mengisi rubrik ceritanya.
Dengan pencapaian menulis saya saat ini, walau masih
seuprit, membuat saya terus banyak-banyak mengucapkan syukur. Tentu saja, saya
wajib mengucapkan banyak-banyak terima kasih, kepada yang sudah banyak membantu
saya.
Nah, sebagai penulis tampan rupawan, lucu, imut dan
menggemaskan, dan terus bersemangat menulis sepanjang masa, pada siapakah saya
harus berterima kasih?
Allah SWT
Saya percaya, apa yang saya lalui ini berkat karunia Allah
SWT. Karena segala kehidupan saya sudah diatur oleh-NYA, termasuk rezeki
menulis saya.
Tapi walau rezeki sudah diatur, tetap perlu usaha, ya. Jadi
ibaratnya rezeki sudah disediakan di satu tempat, tinggal kita berusaha
mencapai tempat itu, lalu mengambil rezeki yang sudah disediakan.
Dan menulis itu adalah proses. Butuh waktu yang tidak
sebentar. Jadi pas terjun ke dunia menulis, wajib menikmati proses. Jangan
pernah mau berpikiran menulis itu bisa instan. Menulis itu akan mudahm bila
sudah menikmati prosesnya.
Editor
Saya pun tidak lupa berterima kasih pada para editor-editor
yang sudah mengedit tulisan saya. Tidak hanya soal edit mengedit naskah. Dari
editor-editor inilah saya banyak mendapat tawaran menulis cerita
Jujur saja di awal-awal menulis, tulisan saya juga
amburadul. Nah, begitu dimuat di majalah, saya belajar, bagian mana tulisan
saya yang diedit.
Dari tangan-tangan editor, saya belajar bagaimana menyajikan
cerita menarik untuk pembaca. Karena editor ini yang menjembatani penulis dan
pembacanya. Editor sudah tahu selera pembacanya.
Ilustrator
Cerita tanpa ilustrasi, bagaikan tumis oncom tanpa
leunca-nya hahaha. Dengan adanya ilustasi pada cerita-cerita yang saya tulis, maka
akan semakin menarik orang membacanya, terutama anak-anak.
Dan Alhamdulillah sudah banyak ilustrator yang mengilustrasi
cerita-cerita saya. Teman-teman ilsutrator juga sangat membantu saya. Salah
satunya Pak Iwan Darmawan yang mengajak saya untuk menulis di Ana Muslim. Jadi
saya ucapkan banyak terima kasih pada Pak Iwan dan teman-teman ilustrator
lainnya.
Penerbit
Yang tidak kalah penting kehadiran penerbit dalam perjalanan
menulis saya. Cerita saya bisa dibaca banyak orang lewat majalah dan buku,
karena dimuat atau diterbitkan penerbit. Dan... dari penerbit inilah
penghasilan saya.
Makanya selain berterima kasih, saya juga terus berdoa, agar
penerbit-penerbit buku yang ada di Indoenesia terus maju dan berkembang. Karena
penerbit itu, ibarat pabriknya penulis. Sebagai penulis, saya hanya menyiapkan
bahan mentahnya.
Teman penulis
Mempunyai banyak teman itu menyenangkan dan membawa bahagia.
Apalagi kalau kita klik dan klok sama mereka. Dan saya bersyukur berteman
dengan banyak orang-orang yang mendukung saya, baik di dunia nyata atau di
dunia maya.
Dari teman-teman penulis, saya saling suport dan sharing
pengalaman menulis. Bisa berbagi info seputar lomba-lomba menulis juga. Dan
kalau bersinergi dengan teman yang semisi dan sevisi, maka semangat menulis
akan bertambah juga.
Pembaca
Pembaca adalah bagian terpenting bagi penulis. sama kayak
artis tanpa fans. Sudah capek-cepek nulis, kalau tidak ada pembaca kan bisa
nangis bombai.
Dari pembaca inilah bisa terus mengalir semangat menulis.
Bila pembaca suka dengan apa yang saya tulis, saya pun bahagia. Berarti apa
yang saya tulis bisa bermanfaat bagi mereka.
Agen dan penjual Majalah
Mungkin sekarang Agen
dan lapak majalah koran sudah jarang, ya. Tapi dulu, bertebaran di mana-mana.
Dan dari merekalah, majalah dan koran yang memuat cerita saya bisa sampai ke
pembaca.
Bahakan saya sampai berteman baik dengan Mas Ricky, salah
satu agen kran dan majalah. Jadi setiap ada cerita saya dimuat, Mas Ricky
langsung SMS saya. Maka saya oun dengan semangat 45 menuju ke sana. Terima
kasih, mas Ricky dan teman-teman lainnya.
Toko Buku
Toko buku yang pernah memajang dan menjual buku saya, saya
ucapkan terima kasih. Berkat toko buku, buku-buku saya pun bisa sampai ke
tangan pembaca. Semoga toko buku di Indonesia semakin banyak, agar virus
membaca semakin meluas.
Oh, iya, sekali request. Kalau bisa ada toko buku besar di
kebumen. Biar saya kalau mau beli buku, tidak perlu ke Purwokerto atau Yogya.
Kadang mahalan ongkosnya daripada bukunya hahaha.
Media sosial
Bagi saya, kehadiran media sosial sangat membantu saya.
Tidak hanya menambah teman, tapi juga promo buku.
Orang tahu cerita saya dimuat atau buku baru saya terbit,
itu dari media sosial. Makanya jangan pernah bosan-bosan untuk promo buku di
media sosial. Apalagi gratis ini hehehe. Manfaat media sosial untuk hal-hal
yang baik.
Keluarga
Salah satu kekuatan menulis saya adalah dari keluarga. Tanpa
dukungan keluarga, mungkin saya tidak bisa sampai di tahap ini.
Asal teman-teman tahu saja, kalau dulu Bapak saya itu paling
tidak suka saya menulis. Katanya bikin rusak mesin tik lah, pemborosan kertas
lah. Bahkan Bapak saya seenaknya bilang, “Buat apa capek-capek negetik cerita.
Paling di sana juga dibuang di tong sampah.” Apa tidak bikin nyungsep tuh
mental saya hahaha.
Bersyukur Ibu dan kakak perempuan saya terus mendorong saya.
Kata Ibu saya, segalanya bisa diatur. Makanya pas Bapak saya masih di kantor,
saya ngetik. Pas di rumah saya kalem hahaha. Sedangkan kakak perempuan saya
lebih banyak sebagai tukang kritik cerita-cerita saya hehehe.
Nah, kepada merekalah saya harus berterima kasih. Semoga
saya bisa terus semangat menulis, berbagi cerita dan ceria. Aamin. Kalau
teman-teman berterima kasih pada siapa? Bagi ceritanya di kolom komen ya... Salam semangat menulis, teman-teman.
Bambang Irwanto
Bambang Irwanto
0 Response to "Sebagai Penulis, Kepada Siapa Saya Harus Berterima kasih?"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.