} Mencoba Pijat Lulur di Lokawisata Baturraden Purwokerto - Bambang Irwanto Ripto

Mencoba Pijat Lulur di Lokawisata Baturraden Purwokerto

Awalnya tidak ada rencana mau mencoba Pijat Lulur Belerang di Lokawisata Baturraden ini. Hanya entah kenapa, pas habis terapi ikan di lokasi yang sama, saya tertarik. Selain belum pernah, setahu saya, khasiat belerang memang sangat bagus untuk kulit.



Di spanduk yang terpasang, kalau khasiat dari dari pijat lulur belerang ini adalah membersihkan daki-daki dan mengobati penyakit kulit. Apalagi ini pakai lumpur air panas.  Walau tidak ada penyakit kulit, tapi saya yakin, daki-daki saya pasti ada. Namanya juga anak motor-motor wkwkwkw.

Makanya dengan kebulatan tekad, maka saya pun siap mencoba pijat lulur belerang ini hahaha. Pikir saya, kapan lagi, mumpung saya ke sini. Apalagi dana ada, karena kemarin fee baru cair hahaha sombong. Sekali-sekali, tidak apalah memanjahkan diri. Apalagi kan pekerjaan saya menulis yang lebih banyak duduk. Butuh sekali-sekali dipijat hahaha.

Saya pun berbarengan dengan Pak Tarsim menuju tempat pijat lulur belerang Lokawisata Baturraden Purwokerto Ini. Letaknya sangat dekat dari kolam terapi ikan. Hanya sekitar  yang hanya berjarak 5 meter saja.

Jadi ada dua ruangan pijat lulur belerang ini. Satu bagian untuk pria yang lebih terbuka dan satu bagian untuk wanita yang pastinya tertutup. Nah, buat para ladies, tentunya akan dilulur dan dipijat oleh wanita juga. Kalau beda lawan jenis, bahaya wkwkwkw.



Nah, sebelum melakukan pijat lulur belerang ini, Pak Tarsim meminta saya ganti celana pendek buat basahan. Saya pun menaruh barang di tempat yang sudha disediakan. Sejenak saya memilih celana basahan, bergegas masuk ke kamar mandi.



Setelah keluar dari kamar mandi, ternyata Pak Tarsim sudah menggelar sebuah karpet. Saya pun diminta tengkurap. Terus apa yang digunakan sebagai bantal? Ternyata botol air miniral ukuran 1600 ml yang berisi air pemirsa hahaha. Jadi ingat kalau numpang tidur di stasiun atau di masjid. Bantalnya pasti botol air mineral hahaha.



Saya pun tengkurap tampan manjah. Tidak lama kemudian, saya rasakan tangan Pak Tarzim mulai membaluri punggung saya dengan sesuatu yang agak kasar. Pas saya tanya, itulah bubuk belerangnya. Warnanya cokelat. Dicampur air sedikit saat dipakai luluran.



Pak Tarsim terus membaluri tubuh saya dengan belerang. Tangan, betis, dan kaki. Sambil luluran saya berbincang dengan Pak Tarsim.
jadi awalnya, tempat ini temlat pembuangan sampah. Lalu kemudian diubah jadi kolam terapi ikan dan tempat luluran pijat belerang. Keren juga ya, karena bisa mengubah sesuatu dengan lebih baik.

Nah, setelah belerang di tubuh saya agak kering, Pak Tarsim mulai mengosok tubuh saya agak bertenaga. Ini agar daki-daki yang menempel di tubuh saya lepas bersamaan belerang tadi. Pas saya tanya Pak Tarsim apa daki saya banyak, eh.. Pak Tarsim nyengir doang. Untung Pak Tarsim tidak bertanya, sudah berapa lama tidak gosok daki, Pak? Wkwkwkw.

Setelah acara gosok menggosok daki kelar, Pak Tarsim lalu mengguyur tubuh saya dengan air belerang. Tujuannya untuk membersihkan daki saya dan belerang tadi. Segar sih, dan badan saya terasa hangat. Apalagi ini air belerang alami langsung dari sumbernya.

Setelah badan saya bersih, lanjut proses pemijatan. Nah, Pak Tarzim membaluri badan saya dengan sabun cair. Ini untuk membantu melicinkan saat proses pijat. Bair kulit saya yang mulus ini tidak lecet wkwkwkw.

Pas proses pemijatan, itu enak sekali. Mungkin karena badan saya memang pegal dan saya hampir tidak pernah pijat di tempat umum. Pijatan Pak Tarsim mantap di seluruh badan saya. Pantas ya, orang suka dipijat dan relaksasi. Saya berdoa, semoga tidak ketagihan sih hahaha.



Selesai pemijatan badan saya, Pak Tarsim meminta saya untuk duduk. Nah, Pak Tarsim lalu memberi sampo pada rambut saya. Walau paham maksudnya, saya becandain Pak Tarsim. “Ini mau sampoan, Pak?” dan lagi-lagi Pak Tarsim nyengir. “Bukan, Pak! Ini untuk membantu melicinkan pemijatan di kepala.”

Seluruh kepala saya pun dipijat. Enak, saya jadi teringat tukang cukur asal garut yang kalau habis cukur pasti ada acara pemijatan sekilas. Semoga setelah dipijat ini, ide-ide menulis saya akan semakin mengalir deras. Acara ngebakso pun terus akan berlangsung hahaha.

Selesao pijat kepala, Pak Tarsim mengguyur saya lagi. Dari atas kepala sampai kaki. Tujuannya menghilangkan sabun dan sampo yang masih menempel di tubuh saya. Setelah itu, Pak Tarsim menyuruh saya untuk membilas kembali di dalam kamar mandi.

Kelar sudah acara pijat lulur belerang di Lokawisata Baturraden Purwokerto ini. Menurut saya setelah mencoba, sangat bagus sih.Termasuk bagi para pelancong ke sini. Perjalanan jauh berkendaraan, pastinya bikin badan pegal.



Dan seharusnya sesuai urutannya, ini namanya bukan pijat lulur belerang ya, tapi lulur pijat belerang. Kan memang dilulur dulu baru dipijat. Dan saya pertegas ya, agar tak ada dusta di antara kita. Kalau area yang saya pakai celana basahan itu, tidak dilulur dan dipijat, walau mungkin ada dakinya juga. Memangnya pijat plus-plus wkwkwk.

Bagaimana, teman-teman tertarik mencoba pijat lulur belerang ini? Kalau iya, jangan sampai kelewat kalau berkunjung ke Lokawisata Baturaden Purwokerto. Kalau badan enak, kan acara jalan-jalannya bisa terus dan semakin menyenangkan.


Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

34 Responses to "Mencoba Pijat Lulur di Lokawisata Baturraden Purwokerto"

  1. Besok pas pengin ke Baturraden sih ini hehe, sepertinya nyoba lulur pijat enak juga. Eh sempet nyobain sate kelinci sama mendoan nggak? Kan khas baturraden tuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pengin nyobain sate kelinci, Mbak Marfa.
      Tapi saya langsung ingat si Bobo dan keluarganya. jadi tidak tega. makanya batal makan sate kelinci hahaha.

      Delete
  2. Tampan manjanya tuh lo. Sumpah autongakak. Harganya juga terjangkau. Lha kalo yg pingin dipijit wanita. Cewek juga kan yang mijit kak Bambang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Salah satunya istrinya Pak Tarsim itu. dan khusus wanita, kamarnya tertutup, Mbak. Jadi aman hehehe.

      Delete
  3. waw keren juga ya
    berhasil menyulap jadi tempat wisata dan pijat lulur belerang
    Pak Tarsim orang yang kreatif dan paham mencari peluang

    kurang fotonya nih pas pijet
    ya minimal pas tangannya dipijat
    atau foto after before tangan, hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya ada sih, Mbak, foto aps lagi baring luluran. Tapi saya batal posting. Takut makin banyak fans wkwkwkw.

      Delete
  4. Mas Bambang, aku jadi kepengen lho ini mijet juga. Karena aku suka dipijet dan sebulan sekali order gomassage, gabisa akutu kalo ga pijet. Tapi ini ga meninggalkan bau belerangkah mas after pijat?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba, Mbak. Soalnya sangat bagus untuk kulit juga.
      Kalau saya pas habis dipijat tidak, Mbak. Soalnya pas dipijat itu kan pakai sabun cair, jadi bau belerangnya sudah hilang, Mba Grandys.

      Delete
  5. Pengen tahu juga nih, kalau cewek pijat apa topless yah? Walaupun sesama cewek siiih...Tapi kan tapi kan...wkwkwkwk...Dijual engga ya sabun belerang gitu? Supaya self luluran. Btw...pas diguyur air belerang itu, dingin ga? Guyurnya kayak mandiin bocah gitu? Huf...penasaran. Mending ke sana aja kali ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... biar pertanyaan Mbak Hani terjawab semua, langsung ke sana, dan cobain. Termasuk nanti saat keadaan dilulur dan dipijat. Soalnya kalau saya yang nanya-nanya, nanti disentil yang punya hahaha.

      Sabunnya belum ada, Mbak. Soalnya ini langsung pakai lumpurnya.

      Delete
  6. Wow lulur belerang, unik juga. Di Kalimantan tidak ada gunung api yaa mungkin belum pernah nemu belerang apalagi dibuat lulur yaa, menarik sih tapi boleh dicoba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya saya sangat penasaran untuk mencobanya, Mbak Siti. Mumpung lagi di sana. Dan ternyata enak. membersihkan badan juga dan badan rileks karena dipijat juga.

      Delete
  7. Waw pijak lulur belerang. Belum pernah lihat dan dengar. Penasaran banget. Apalagi kata orang belerang bisa mengatasi banyak masalah kulit dan bikin kulit halus. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya saya tertarik untuk mencoba, Mas Bimo. Dan memang belerang ini bagus sekali untuk masalah kulit. Pas habis dilulur, kulit saya lumayan halus hahaha.

      Delete
  8. Wah di sana harga pijatan gitu per menit gitu ya mas. Kalau di daerah saya Kalimantan Selatan, masih kayak per sekali pijat aja sih. Rada ketinggalan ya. Yang kayak gini bisa jadi nice reference. Anyway, itu lulurnya menarik juga. Kayaknya para pemijatnya pun sudah kompeten.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Nisa. Jadi 50 ribu/30 menit. Tapi kayaknya saya lebih, karena kebetulan saya sendiri dan tidak ada yang antre hehehe.

      Delete
  9. Pijat belerang gitu baunya nyengit gak mas? Belom pernah ngerasain sih, secara emang gak ada tempatnya di Medan ini, saya taunya mandi air belerang aja hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baunya tidak menyengat, Mbak Iid. Apalagi kan, nanti pakai sabun cair juga. Jadi baunya harum hehehe.

      Delete
  10. Pijat belerang baru saya dengar dan baru baya baca ternyata ada dan di Lokawisata Baturaden Purwokerto.. kapan" jika saya kesana saya mau coba juga hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada dan saya sudah mencobanya.
      Jadi kalau wisata ke Baturraden, jangan lupa dicoba.

      Delete
  11. Termasuk mueah juga harganya ya.. ini bisa dikategorikan ke wisata memanjakan diri. Heheheeh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, apalagi dilihat dari manfaatnya.
      Tidak hanya badan segar habis dipijat, kulit juga jadi sehat.

      Delete
  12. Wah ini kalau tempatnya dekat atau ada juga di sekitar sini pasti suami saya tertarik sekali. Apalagi ini pijatnya khas ya Mas, pakai belerang gitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Siska.
      makanya saya pengin mencobanya. Dan ternyata badan jadi enak, Mbak. Kulit juga jadi bersih hehehe.

      Delete
  13. mana penampakanmu yang pake lulurnya pak bams :D aku mencari itu dari tadi gak ketemu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya ada, Mas Ilham.
      Hanya buat koleksi pribadi. Bahaya kalau saya memperlihatkan kehalusan tubuh saya, Mas hahaha

      Delete
  14. aduh ngakak pas bagian mas bmas tengkurap manajh,, skeetika akupun membayangkan semanja apa kira2. wkwkkw
    nnti pulkam mau ikutan ah pijet lulurnyaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pokoknya tampan rupawan manjah... pakai banget, Mbak Rien hahaha.
      Wajib cobain, Mbak. Sekalian wisata cuci mata, juga badan makin segar...

      Delete
  15. Menarik banget nih, aku jadi kepengen lulur juga. Pijat pijat kayak gini memang bisa nyegerin banget, apalagi itu pakai belerang anget-anget gimana. Pengen ngebersihin daki juga sih, haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang, Mas. Apalagi ini kan belerangnya masih sangat alami. Jadi khasiatnya juga lebih mantap.

      Delete
  16. Aku suka geli2 gitu kalau dipijat haha. Tapi penasaran sih sama pijat lulur belerang ini,baru denger soalnya. Baturraden itu di Tegal ya? Kaki gunung Slamet?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi harus dicoba, Mbak. karena rasanya beda dengan luluran dan pijat biasa.
      Baturraden itu daerah Purwokerto Banyumas, Mbak.

      Delete
  17. Rasanya dikulit setelah melakukan lulur belerang ini gimana mas? Apakah menjadi lebih lembut atau sama aja heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pastinya ada perbedaan, Mas.
      Kulit jadi lebih bersih karena kan, menghilangkan daki-daki juga. Dan enak badan lebih reileks.

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.