} Jadi Penulis Bunglon Itu seru, Lho! - Bambang Irwanto Ripto

Jadi Penulis Bunglon Itu seru, Lho!

Jadi Penulis Bunglon Itu seru, lho - Bisa nemplok sana, nemplok sini. Dunia menulis pun jadi semakin menyenangkan, dan terus membuat semangat.



Apa itu penulis bunglon? Nah, sesuai bahasa saya, penulis bunglon itu penulis yang bisa menulis semua ganre cerita. Menulis cerita anak bisa. Cerita remaja bisa, menulis artikel bisa. Pokoknya penulis serba bisa

Jadi bukan penulis yang menulisnya suka pindah-pindah tempat menulis, ya. Misalnya hari ini nulis di rumah, besok di cafe, besok di faman dan sebagainya. Apalagi penullis yang suka nemplok di pohon hahaha.

Hampir sama dengan seorang penyanyi yang bisa membawakan berbagai jenis lagu. Lagu pop bisa, dangdut, keroncong, seriosa dan lainnya. Contohnya penyanyi serba bisa itu Hetty Koes Endang. Pada kenal tidak hahaha.

Jadi penulis bunglon menurut saya banyak manfaatnya. Dan pastinya ini sangat membantu dalam proses menulis. Dan sesuai pengalaman saya, saya sangat merasakan manfaatnya.

Manfaat Menjadi Penulis Bunglon :


Imajinasi Berkembang

Saat menjadi penulis bunglon, Imajinasi jadi pertambah luas. Soalnya kan banyak ganre yang ditulis. Hari ini imajinasi kita seputar cerita anak, besok imajinasi seputar artikel. Menulis banyak ganre, berarti banyak variasi menulis. Otomatis semakin banyak tulisan yang dihasilkan. 


Tidak Membuat Jenuh

Jadi penulis bunglon itu, tidak akan membuat jenuh dalam proses menulis. Karena biasanya, menulis satu ganre saja, terus menerus, pasti akan jenuh. Ini sesuai pengalaman saya. Jadi kalau bisa pindah-pindah ganre, bisa diatasi. Jenuh menulis cerita anak, bisa pindah dulu ke cerita remaja. Belum ada ide cerita remaja, pindah dulu nulis artikel.


Produkvitas Menulis Meningkat

Jadi penulis bunglon ini, akan sangat meningkatkan produktivitas menulis. Soalnya begitu ada ide apa saja, langsung bisa dieksekusi. Misalnya kalau khusus menulis cerita anak, ada ide, hanya satu naskah saja dihasilkan. Kalau jadi penulis bunglon, 1 ide bisa ditulis jadi cerita remaja, cerita anak, artikel, cerita dewasa, dan lainnya.


Banyak Peluang

Penulis bunglon itu akan membuat semakin banyak peluang. Kalau bisa menulis apa saja, kan bisa menerima job apa saja. Misalnya saya penulis cerita anak. Lalu ada tawaran menulis artikel. Kalau saya selama ini hanya menulis cerita anak, maka saya terpaksa menolak ya. Tapi kalau selama ini saya pun menulis artikel, peluang itu bisa saya ambil.

Menambah Penghasilan

Penghasilan meningkat. Ini berhubungan erat dari hal-hal di atas. Semakin banyak yang ditulis, semakin banyak memanfaat peluang, maka hasil dari menulis otomatis akan bertambah. Akhirnya acara makan bakso bisa lancar jaya hehehe.


Hanya memang, untuk Menjadi penulis bunglon, itu tidak bisa dalam sekejap mata, seperti membalikkan telapak tangan, atau bahkan mengikuti Bandung Bondowoso yang membuat 999 candi dalam semalamanhehehe.

Menjadi penulis bunglon butuh proses. Dan proses itulah yang harus dilakukan bila ingin jadi penulis bunglon. Soalnya kalau tidak, maka semua akan jadi sia-sia saja.

Lakukan Hal-Hal Ini Bila Ingin Jadi Penulis Bunglon
 


Menikmati Proses adalah hal utama. Soalnya kunci keberhasilan menulis termasuk jadi penulis bunglon ya menikmati proses menulis. Apalagi mempelajari banyak ganre, dan semua harus bisa, itu butuh proses yang panjang.

Jadi kuncinya sabar. Jangan buru-buru mau bisa. Mempelajari 1 ganre saja butuh waktu, apalagi banyak ganre. Bahkan saat sudah menguasai semua ganre, dan akan melakukan perpindahan menulis, tetap butuh waktu. Sama kan, seperti bunglon. Saat pindah tempat, tidak langsung berubah warna, tapi ada prosesnya, sampai akhirnya berubah warna sesuai tempatnya.

Makanya Konsisten jangan sampai dilupakan. Lakukan terus menerus prosesnya. Awalnya memang berat, tapi kalau sudah biasa, maka akan enjoy menjalani semua. Malah, bisa sekali tarikan napas, bisa ganti ganre.

Fokus pun tidak ketinggalan juga. Apalagi dalam proses menjadi penulis bunglon ini. Fokus selesaikan naskahnya saat menulis tiap ganre. Jadi misalnya sedang menulis cerita anak, maka fokus selesaikan. Setelah selesai, baru pindah menulis ganre lain. Karena kalau tidak fokus, nanti bukan jadi penulis bunglon, tapi penulis kutu loncat. Jangan Mau Jadi Penulis Kutu Loncat



Yang paling penting juga, terus kobarkan semangat. Karena semangat ini salah satu elemen yang menbuat kita terus menulis. Dan semangat paling besar itu, 99 persen dari diri sendiri. Jadi hanya 1 persen dari luar. 

Saya sendiri, terus berusaha mengobarkan semangat menulis saya. Apalagi saya memang penulis freelance. Malah kalau perlu ingat Hal-Hal yang Membuat semangat Menulis juga. Kalau saya terus semangat menulis, maka semangat menulis bisa terus saya bagikan juha pada teman-teman.

Ehm.. berat ya.. jadi penulis bunglon? Tidak kok, asal teman-teman menjalani semuanya. Dan semua itu visa tercapai, tentunya tergantung dengan usaha teman-teman sendiri.




Hanya saja, jadi penulis bunglon ini kembali lagi pada kita ya. Soalnya ada juga yang lebih nyaman fokus  hanya menulis 1 ganre saja. Tidak masalah, setiap penulis punya pilihan.

Tapi kalau saya, memilih jadi penulis bunglon. Seru.. bisa nemplok sana sini. Peluang semakin terbuka, dan urusan bakso terus berjalan hahaha. Salam semangat menulis.


Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Jadi Penulis Bunglon Itu seru, Lho!"

  1. Kalau bgitu, saya tidak begitu bunglon. Tulisan saya 90 persen ninfiksi.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.