} Langkah Nyata Penanganan Isu Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan - Bambang Irwanto Ripto

Langkah Nyata Penanganan Isu Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan

Sekarang ini, matahari sangat terik. Saat saya ada aktivitas di luar rumah, baru meninggalkan rumah beberapa meter saja, itu baju kaos saya sudah basah oleh keringat. Padahal saya sudah sengaja memakai kaos yang menyerap keringat. Rasanya seperti terpanggang. Akhirnya tidak nyaman beraktivitas.



Malam harinya, tidur saya sekarang terganggu. Saya sering terbangun-bangun tengah malam. Bukan untuk ke kamar kecil atau minum air putih, tapi karena berkeringat. Akhirnya kipas angin muter terus. Tapi akhirnya, besok paginya saat bangun, badan saya tidak enak.

Kenapa Matahari Begitu Terik?

Perubahan iklim telah terjadi. Dan itu dibuktikan dengan sudah sulit diprediksi, kapan musim kemarau dan kapan musim hujan. Dulu itu  saat saya masih kecil, saya sudah bisa tahu, pertengahan bulan Januari sampai bulan Agustus itu  musim kemarau. Nah, nanti saat masuk bulan September sampai awal bulan Januari, itu musim hujan. Sekarang? Sudah masuk bulan Oktober saja  cuaca sangat panas. 

Pernah sekali turun hujan di Depok, tapi itu juga karena diadakan rekayasa cuaca. Beberapa hari sebelumnya, terlihat beberapa helikopter menaburkan garam untuk menghadirkan hujan yang kemudian turun. Hanya sayangnya, hujan turun cuma sebentar. Tidak mampu meredam udara panas.

Dari informasi yang saya dapatkan, matahari begitu terik, karena tidak adanya awan yang menghalangi atau bisa dikatakan juga, matahari tidak tertutup awan. Padahal awan-awan inilah yang menjadi filter. Akhirnya sinar matahari langsung menembus ke bumi. 

Saat saya cek di ponsel, kota Depok itu di hari selasa 17 Oktober 2023, suhunya sudah 38 derajat Celcius. Itu luar biasa panasnya bagi saya. Alamak, hampir mendekati suhu terpanas di Indonesia yaitu kota Majalengka sekitar 38,7 derajat celsius.




Meningkatnya suhu di musim panas 2023 ini juga disebabkan kemunculan El Nino setelah priode panjang La Nina. Menurut Josh Willis seorang ilmuan iklim, suhu permukaan laut yang sangat tinggi, dipicu kembalinya El Nino. Dengan begitu akan memicu kekeringan. Pantas saja, di banyak daerah sudah mulai kekurangan air, termasuk di rumah saya di Kebumen.


Hutan Tak Bisa lagi Jadi Andalan Utama

Wilayah Indonesia dipenuhi hutan, dan harus kita syukuri. Hutan mengatur iklim bumi dengan cara menyerap dan menyimpan karbon dioksida di atmosfes. Makanya keberdaan hutan di Indonesia sangat membantu. Hutan membuat iklim tetap terjaga.



Tapi, hutan juga mempunyai kemampuan terbatas. Tidak semua karbon diaoksida bisa ditampung oleh hutan. Ibaratnya hutan hanya mampu menyimpan 1 liter, sementara karbon dioksida yang dihasilkan satu galon. Akhirnya, karbon dioksida yang bebas inilah yang mempengaruhi perubahn iklim. Wajar saja kalau akhirnya terjadi perubahan iklim.


Semua karena Ulah Manusia

Perubahan iklim yang terjadi sekarang ini, pastinya ada sebabnya. Dan sumber utamanya dari aktivitas harian yang dilakukan oleh manusia juga yang merupakan penghasil karbon dioksida terbesar. Karbon dioksida bisa dari pembakaran, baik di rumah tangga, mesin-mesin kendaraan, dan pembakaran industri yang akan menghasilkan jejak karbon. 



Kalau tidak ada pencegahan, dijamin bumi akan semakin panas. Tidak hanya bumi semakin rusak, tapi akan menganggu aktivitas kehidupan. Akhirnya yang terkena dampaknya tidak hanya manusia, tapi hewan dan tumbuhan juga.

Kemudian kerusakan hutan juga terjadi karena ulah manusia yang banyak melakukan penebangan liar. Kemudian alih fungsi hutan menjadi perkebunan. Belum lagi orang tak bertanggung jawab yang membakar hutan. Tidak keitnggalan eksploitasi hutan yang banyak dimanfaatkan sebagai pengembangan pemukiman dan industri.


Langkah Nyata Menghadapi Perubahan Iklim

Perubahan iklim memang tidak bisa dicegah, tetapi risikonya terhadap kehidupan manusia dan makhluk bumi lainnya bisa diminimalisir. Karena kalau tidak, perubahan iklim beragam bencana merugikan bisa terjadi. Banjir, tanah longsor, air bah, penurunan permukaan air laut dan lainnya. Banyak sekali langkah-langkah nyata yang bisa dilakukan #UntukmuBumiku.



Menjaga Hutan

Makanya perlu sekali aksi kita semua untuk melindungi hutan. Langkah bersama yang bisa kita lakukan adalah dengan ikut kegiatan reboisasi. Adanya larangan tegas menebang hutan sembarangan, plus memberikan sangsi berat. Menerapkan sistem tebang pilih dan sistem tebang tanam.

Melakukan Aktivitas Harian

Meminimalisir efek perubahan iklim juga bisa dilakukan dari aktivitas harian kita. Pastinya, harus dimulai dari lingkungan sendiri dulu, kemudian menular ke lingkungan keluarga dan sekitar. Kalau bergerak bersama, pasti hasilnya akan maksimal.

Membuang Sampah 

Tidak membuang sampah sembarangan, salah satu hal utama meminimalisir dampak perubahan iklim. Pastinya harus diterapkan 3R. Reduce yaitu mengurangi sampah. Reuse yaitu menggunakan ulang. Recycle yaitu mendaur ulang sampah. 



Salah satu yang saya lakukan adalah, dengan ke mana-mana selalu membawa botol minum sendiri dan tempat makan sendiri. Setiap belanja, saya selalu membawa bag. Kalaupun lupa, maka dengan senang ahti saya akan membeli yang baru. Nantinya bisa dugunakan lagi untuk keperluan lain.

Hemat Energi

Banyak sekali aktivitas harian dalam menghemat energi. Misalnya, sekarang saya lebih suka naik transportasi umum. Selain mengurangi jejak karbon kendaraan, juga hemat. Bahkan sehat, karena terkadang saya harus berjalan kaki dulu ke halte.

Apalagi transportasi umum itu sudah lebih mudah dan murah. Khususnya Jakarta, sudah ada Busway, MRT, LRT, KRL, termasuk Microtrans. Tidak perlu berpanas-panasan dan bermacet-macetan lagi di jalan.




Pastinya penghematan lain juga perlu. Misalnya saya menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi. Walau harganya lebih mahal, tapi lebih lebih terang dengan watt kecil dan tahan lama juga.

Saya usahakan, setiap pagi mematikan lampu jalan tepat waktunya. Walaupun awalnya terbersit pikiran, ngapain juga saya repot-repot menyempatkna diri, itu kan lampu jalan. Tapi akhirnya saya berpikir tidak apa-apa. Selain menghemat energi, saya juga dapat pahala. Karena terkadnag kalau saya tidka sempat, sampai keadaan terang juga, tidak ada yang mau memadamkan hehehe.



Ikut Kampanye Menjaga Bumi dan Hutan

Sesuatu yang baik itu harus terus disiarkan, termasuk soal isu perubahan iklim ini. Bagaimana kita sebagai #TeamUpForImpact mengajak orang-orang untuk terus ikut serta dalam meminimalisir dampaknya. Semakin banyak #MudaMudiBumi yang melakukan, maka semakin cepat dan besar juga dampaknya.

Dan bisa kita lakukan dengan cara masing-masing. Misalnya, saya seorang blogger bisa menulis lewat blog, juga bisa ditulis dalam ceirta anak. Yang suka gambar, bisa lewat ilustasi. Yang jago buat vise, bisa lewat video.

Intinya, banyak hal yang bisa kita lakukan. Yuk, share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan. Mari #BersamaBergerakBerdaya, agar bumi dan hutan terus terjaga, untuk kita semua. Hari ini dan sampai nanti.

Bambang Irwanto


Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Langkah Nyata Penanganan Isu Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan"

  1. setuju banget nih, sebenarnya mulai dari sendiri dulu dengan menjaga lingkugan sekitar, melakukan penghijauan secara sederhana bisa turu mendukung penanganan isu perubahan iklim yang cukup ekstrem,

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.