} Mari Pulang Setelah Naik Whoosh Kereta Api Cepat - Bambang Irwanto Ripto

Mari Pulang Setelah Naik Whoosh Kereta Api Cepat

Setelah jalan-jalan di Bandung sebentar, saya pun kembali Stasiun kereta Bandung. Dan karena waktunya masih ada, saya memutuskan jalan kaki saja sambil menikmati sudut-sudut kota Bandung lebih detail.



Dan ternyata, dari alun-alun Bandung menuju Stasiun Bandung itu dekat, bagi yang suka berjalan kaki hehehe.  Hanya saja karena siang dan cuaca sangat terik, jadi lumayan juga keringatan. Apalagi saya pakai baju merah lagi hahaha.

Sekitar pukul 2 siang, saya pun sampai di stasiun KA Bandung. Wih  rada bingung sedikit nih, di mana pintu masuk KA Freeder. Tenyata, adanya di pintu utara. Harus keluar stasiun dulu, terus naik jembatan penyeberangan, lalu jalan lurus, kemudianbelok kiri. Untung saja karena saya punya waktu ekstra, jadi tidak terlalu tergopoh-gopoh.

Sampai di KA Feeder

Setelah registrasi data dan cek emailnya, saya pun diberikan tiket pulang. Kali ini gerbong 3. Saya pun duduk menunggu bersama penumpang lainnya. Ruang tunggunya sangat nyaman. Banyak kursinya yang nyaman. Toilet dan musala juga dekat. Dan adeeem. Tapi jangan sampai ketiduran. Nanti ketinggalan kereta hahaha.



Pukul 3 sore kurang sedikit, para penumpang sudah dipersilaka nenuju peron. Penumpang seadakan berlomb. Siapa cepat, bisa memilih tempat duduk sesuka hati. Soalnya KA Feeder ini belum ditentukan nomornya. Tapi saya yakin sudah disesuaikan kapsitas tempat duduk dengan jumlah penumpang yang akan menaiki KCIC. Memangnya bus kota, harus berita bergelantungan berhimpitan hehehe.

Dan saya mulai was-was nih.Kok Mbak Aree belum sampai stasiun Bandung juga ya? Saya coba kirim pesat whatsapp, kok tidka dibalas. Saya miscall, aktif sih, tapi tidka diangkat. Wah, jangan-jalan Mabk Aree mau menginap di Bandung, dan besok minggu baru pulang.

Eh, tidak lama setelah saya duduk, Mbak Aree kok melewati kursi saya. Sontak Mbak Aree memanggil saya. Dan pas benar, depan saya itu kursinya masih kosong. Wah, rezeki Mbak Aree, tidak ketinggalan KA Feeder. Walau ngos-ngosan juga. Usut punya usut, Mbak Aree juga salah masuk ke pintu KA jalur biasa hehehe.

Bye..Bye Bandung

KA Freeder bergerak meninggalkan Stasiun Bandung tepat pukul 15.15 wib. Sama dengan rute berangkat, KA feeder juga melewati stasiun Cimahi, baru nanti lanjuut ke Padalarang. Cepat benar waktu tempuhny. Baru juga sebentar ngobrol, sudah sampai hehehe



Sampai padalarang, kami pun berganti kereta lanjut naik Whoosh. Di sini sempat ada kejadian pas saya turun eskalator. Tak saya sangka tali sepatu saya sebelah kiri nyangkut di eskalator pas mau turun. Jadi tangga paling bawah. Alhasil langkah saya pun tersendat. 

Alhamdulillah ada Ma Kereta api yang sigap membantu. Alhamdulillahnya algi saya tidak sampai terjatuh. Terima kasih Mase. sehat selalu. Aamin. 


Pukul 15.15 wib KCCI pun sudah datang dari stasiun Tegalluar. Jadi karena saya bukan naik dari stasiun awal, ternyata penumpang sudah banyak. Eh.. malah ada yang asal duduk kursi. Padahal tempat duduk saya itu di nomor 17D yang hanya berpasangan dengan 17F dan saya dekat jendela. Tapi kata petugasnya, ga apa diisi saja yang kosong. Kan baru masa percobaan. Tapi harusnya dari awal jadi. Penumpang yang disiplin. Duduklah sesuai kursi yang telah tertera di tiket hehehe.

KCIC pun meluncur cepat meninggalkan padalarnah menuju halim. Benar-benar tidak terasa sampainya. Hape saya saya yang lowbat, hanya dapat 5 persen.

Tapi saya sempatkan masuk ke toiletnya dulu, karena pas perginya kan belum sempat. Wih, toiletnya bersih dan lengkap. Penumpang pun semakin nyaman.



Akhirnya Alhamdulillah KCIC tiba di stasiun halim. Nenar-benar pengalaman tak terlupakan. Terima kasih KCIC. Terima. Kasih banyak, Mbak Aree


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mari Pulang Setelah Naik Whoosh Kereta Api Cepat"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.