Corona Mengajarkan Saya Banyak Hal - Corona masih saja terus membuat khawatir semua orang., termasuk saya. Sudah sekitar 10 hari ini pembatasan sosial pun dijalankan. Semua orang dianjurkan #DiRumahAja. Dan kemungkinan diperpanjang lagi.
Sejujurnya, saya tidak terlalu berpengaruh dengan pola #WorkFromHome (WFM) atau bekerja di rumah. Soalnya kan, sejak sekitar 2013, saya sudah memutuskan jadi penulis freelance dan memang 100 persen, saya menulis dan bekerja di rumah.
Nah, tulisan kali ini saya akan bercerita hal-hak apa saja yang saya rasakan selama Corona. Karena ternyata selama Corona ini, saya banyak belajar banyak hal.
Makanya, selama masa pembatasan sosial ini, saya memutuskan biar saya saja yang bergerak di luar rumah dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Maksudnya kalau kebutuhan itu harus dibeli di tempat yang agak jauh. Kemudian saya sekali jalan, berusaha membeli kebutuhan yang sangat perlu. Seperti sembako. Alhamdulillah, kebutuhan selama ini cukup, tidak berlebihan.
Hal ini saya lakukan, tentu saja untuk menjaga kesehatan diri saya dan keluarga. Istilahnya, biar saya yang bergerak keluar rumah. Mereka di rumah saja. dengan begitu, kami setidaknya ikut membantu proses pembatasan sosial ini, yang memang tujuannya menghentikan penyebaran virus corona.
Selain itu, selama pembatasan sosial ini, saya tidak membeli makanan jadi. Makanan untuk lauk pauk, termasuk camilan dioalh sendiri. Kalau ditanya parno sekali tidak. Hanya lebih utama menjaga saja. Kalau makanan yang dimasak sendiri kan, Insya Allah lebih terjamin. Itu karena saya tahu apa bahan, dan bagaimana diolahnya. Jadi selain bersih, sehat, juga banyak jadi lebih hemat hehehe.
Sebagai freelance yang penghasilannya tidak menentu, pastinya membuat saya harus pandai mengolah keuangan. Saya pastikan membeli barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Menunda jalan-jalan dulu, uangnya buat beli sembako. Uang jajan krucil pun, saya putar. Jadi saya belikan bahan-bahan untuk buat sendiri camilannya. Seperti sosis, terigu, mentega, cokelat bubuk dan lainnya hehehe.
Makanya dalam situasi seperti ini, semakin mengingatkan saya, agar selalu ada uang cadangan. Jadi saat job banyak menyapa, wajib segera disisihkan. Tujuannya jelas untuk jaga-jaga menghadapi sitausi mendadak dan tak terduga, termasuk situasi virus corona ini. Jadi tidak panik.
Bisa juga sih, saya membeli emas juga. Perhitungannya, saat butuh, emas bisa langsung dijual walau harganya sedikit turun atau digadaikan. Daripada beli barang yang agak susah dijual. Kalau pun terjual, harganya turun sekali.
Dan Alhamdulillah, dalam situasi seperti ini, masih ada rezeki menyapa. Dan Alahmdulillah juga, internet dengan media sosial, saat membantu saya mengais rezeki, tanpa harus keluar rumah. Saya masih bisa buka kelas menulis Kurcaci Pos, ikut job di media sosial, termasuk job menulis di blog.
Ini semakin menyadarkan saya, bahwa Allah SWT tetap membuka pintu rezeki untuk saya, asal saya terus semangat dan berusaha mencarinya. Apalagi niat saya beekrja untuk keluarga, maka Insya Allah akan selalu ada rezeki.
Bahkan jauh sebelum ada virus Corona, saya pun terus bersyukur. Misalnya di saat pagi hari hujan deras, orang harus berangkat kerja, menerobos kemacetan atau desak-desakan di transportasi umum, saya masih bisa sebentar berselimut tampan rupawan manjah.
Kemudian, tanpa perlu perlu lelah mencapai tempat kerja, saya bisa langsung buka laptop dan segera bekerja. Mau sarapan tinggal masuk dapur. Kerja bisa dengar lagu, sambil ngeteh. Bahkan kadang belum mandi pagi pun bisa hahaha.
Inilah yang membuat saya berusaha sekuat tenaga agar tidak mengeluh dengan pekerjaan saya. Bila jenuh, saya break sejenak menulis, lalu melakukan aktivitas yang menyenangkan saja. Misalnya jalan-jalan ke wisata yang dekat saja, yang pas di hati dan kantong. Bisa juga membaca, nonton televisi, masak, sampai membersihkan taman hehehe.
Saya berusaha menulis dari sudut pandang saya sendiri. Makanya setiap tulisan saya, saya selelalu tegaskan, ini menurut pendapat saya atau ini sesuai pengalaman saya. Jadi kalau perbedaan, saya anggap saja warna-warni dunia.
Itulah hal-hal yang saya pelajari selama Corona ini. Ya, Corona mengajarkan saya banyak hal. membuat saya terus semangat berusaha, sambil terus berdoa.
Akhirnya, harapan saya satu dan pasti saat ini, semoga Covid-19 ini segera berakhir, Agar keadaan bisa kembali normal lagi. Kita pun bisa berkativitas kembali seperti biasanya. Perekonomian pun kembali membaik. Aamiin...
Sejujurnya, saya tidak terlalu berpengaruh dengan pola #WorkFromHome (WFM) atau bekerja di rumah. Soalnya kan, sejak sekitar 2013, saya sudah memutuskan jadi penulis freelance dan memang 100 persen, saya menulis dan bekerja di rumah.
Nah, tulisan kali ini saya akan bercerita hal-hak apa saja yang saya rasakan selama Corona. Karena ternyata selama Corona ini, saya banyak belajar banyak hal.
Corona Mengajarkan Saya Banyak Hal
Lebih Menjaga kesehatan Diri Sendiri dan Keluarga
Selama virus Corona ini, seakan menunjukkan kepada saya, betapa pentingnya menjaga kesehatan. Dan bense, kesehatan itu mahal. Dan pastinya, sebagai kepala rumah tangga, saya tidak hanya memikirkan diri saya tapi seluruh anggota keluarga saya.Makanya, selama masa pembatasan sosial ini, saya memutuskan biar saya saja yang bergerak di luar rumah dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Maksudnya kalau kebutuhan itu harus dibeli di tempat yang agak jauh. Kemudian saya sekali jalan, berusaha membeli kebutuhan yang sangat perlu. Seperti sembako. Alhamdulillah, kebutuhan selama ini cukup, tidak berlebihan.
Hal ini saya lakukan, tentu saja untuk menjaga kesehatan diri saya dan keluarga. Istilahnya, biar saya yang bergerak keluar rumah. Mereka di rumah saja. dengan begitu, kami setidaknya ikut membantu proses pembatasan sosial ini, yang memang tujuannya menghentikan penyebaran virus corona.
Selain itu, selama pembatasan sosial ini, saya tidak membeli makanan jadi. Makanan untuk lauk pauk, termasuk camilan dioalh sendiri. Kalau ditanya parno sekali tidak. Hanya lebih utama menjaga saja. Kalau makanan yang dimasak sendiri kan, Insya Allah lebih terjamin. Itu karena saya tahu apa bahan, dan bagaimana diolahnya. Jadi selain bersih, sehat, juga banyak jadi lebih hemat hehehe.
Tuntutan Pandai mengolah keuangan
Tidak bisa saya pungkiri, selama virus corona ini, dan berlakunya pembatasan sosial, berpengaruh pada keuangan saya. Itu karena harga-harga melonjak naik, seiring langkanya barang di pasaran. Misalnya saja merek gula pasir yang biasa saya konsumsi. Biasanya itu paling malah 13.500 – 14.000 rupiah. Sekarang melonjak sampai 18.500.Sebagai freelance yang penghasilannya tidak menentu, pastinya membuat saya harus pandai mengolah keuangan. Saya pastikan membeli barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Menunda jalan-jalan dulu, uangnya buat beli sembako. Uang jajan krucil pun, saya putar. Jadi saya belikan bahan-bahan untuk buat sendiri camilannya. Seperti sosis, terigu, mentega, cokelat bubuk dan lainnya hehehe.
Makanya dalam situasi seperti ini, semakin mengingatkan saya, agar selalu ada uang cadangan. Jadi saat job banyak menyapa, wajib segera disisihkan. Tujuannya jelas untuk jaga-jaga menghadapi sitausi mendadak dan tak terduga, termasuk situasi virus corona ini. Jadi tidak panik.
Bisa juga sih, saya membeli emas juga. Perhitungannya, saat butuh, emas bisa langsung dijual walau harganya sedikit turun atau digadaikan. Daripada beli barang yang agak susah dijual. Kalau pun terjual, harganya turun sekali.
Terus Bersemangat Mencari Rezeki
Ini berhubungan dengan di atas. Seiring naiknya kebutuhan pokok, maka mau tidak mau saya harus semakin semangat mencari rezeki. Sebagi penulis freelance, ini tuntutan wajib bagi saya. Kalau tidak, dapur tidakbisa ngebul. Termasuk urusan ngebakso hahaha.Dan Alhamdulillah, dalam situasi seperti ini, masih ada rezeki menyapa. Dan Alahmdulillah juga, internet dengan media sosial, saat membantu saya mengais rezeki, tanpa harus keluar rumah. Saya masih bisa buka kelas menulis Kurcaci Pos, ikut job di media sosial, termasuk job menulis di blog.
Ini semakin menyadarkan saya, bahwa Allah SWT tetap membuka pintu rezeki untuk saya, asal saya terus semangat dan berusaha mencarinya. Apalagi niat saya beekrja untuk keluarga, maka Insya Allah akan selalu ada rezeki.
Lebih Banyak Bersyukur
Dalam kondisi seperti ini, membuat saya semakin bersyukur. Setidaknya, saya tetap bisa bekerja di rumah dan mendapat penghasilan. Bila dibandingkan teman-teman lain, yang terpaksa harus tetap keluar rumah mencari rezeki.Bahkan jauh sebelum ada virus Corona, saya pun terus bersyukur. Misalnya di saat pagi hari hujan deras, orang harus berangkat kerja, menerobos kemacetan atau desak-desakan di transportasi umum, saya masih bisa sebentar berselimut tampan rupawan manjah.
Kemudian, tanpa perlu perlu lelah mencapai tempat kerja, saya bisa langsung buka laptop dan segera bekerja. Mau sarapan tinggal masuk dapur. Kerja bisa dengar lagu, sambil ngeteh. Bahkan kadang belum mandi pagi pun bisa hahaha.
Inilah yang membuat saya berusaha sekuat tenaga agar tidak mengeluh dengan pekerjaan saya. Bila jenuh, saya break sejenak menulis, lalu melakukan aktivitas yang menyenangkan saja. Misalnya jalan-jalan ke wisata yang dekat saja, yang pas di hati dan kantong. Bisa juga membaca, nonton televisi, masak, sampai membersihkan taman hehehe.
Belajar Menahan Diri
Selama masa pembatasan sosial ini, hal penting yang saya pelajari adalah belajar menahan diri. Menahan diri agar tidak memposting di media sosial seputar corona ini, yang bisa memicu pro dan kontra. Termasuk meme lucu seputar corona.Saya berusaha menulis dari sudut pandang saya sendiri. Makanya setiap tulisan saya, saya selelalu tegaskan, ini menurut pendapat saya atau ini sesuai pengalaman saya. Jadi kalau perbedaan, saya anggap saja warna-warni dunia.
Itulah hal-hal yang saya pelajari selama Corona ini. Ya, Corona mengajarkan saya banyak hal. membuat saya terus semangat berusaha, sambil terus berdoa.
Akhirnya, harapan saya satu dan pasti saat ini, semoga Covid-19 ini segera berakhir, Agar keadaan bisa kembali normal lagi. Kita pun bisa berkativitas kembali seperti biasanya. Perekonomian pun kembali membaik. Aamiin...
Benar semua ini apa yang kita' sampaikan. Saya juga seperti itu. Suami saya ndak bisa mi keluar rumah dan bukan orang kantoran yang ndak ada gaji bulanannya, jadinya full saya yang harus berusaha lebih bersemangat cari rezeki.
ReplyDeleteSemangat Ki, Mbak Mugniar. Insya Allah selalu ada rezeki. Dan semoga Corona segera berakhir ya, Mbak. Aamin.
Deletesaya salah satu yang terkena wfh mas, bismillah ya semoga Alloh memberikan jalan keluar sama ujian ini. Makin produktif donk ya sejak wabah menulisnya karena banyak banget pesan yang harus disampaikan melalui tulisan semangaat
ReplyDeleteAamin, Kak. memang harapannya agar corona segera berakhir. Terus semangat.. selalu ada rezeki untuk kita semua.
DeleteAaamiin, kita berharap si virus ini segera berlalu dan ramadhan bisa kita sambut dengan bahagia,
ReplyDeleteBtw urusan per bakso an selama #dirumahaja beli atau buat sendiri mas? Xixixi
Aamiin, Mbak Una. Iya, kita ingin beribadah dengan tenang ya, Mbak. Termasuk tarawih di masjid juga.
DeleteHahaha.. kalau soal bakso, selama pembatasan sosial, saya baru sekali ngebakso, Mbak. Itu pun pas terpaksa keluar rumah beli sembako. Belum sempat bikin sendiri hehehe.
Kalau soal kerjaan saya juga gak ngefek Mas Bamz. Tos ya hahaha. Nah yang berasa karena pada ngumpul di rumah, jadinya quality time sama keluarga. Jarang2 kan bisa sering kumpul.
ReplyDeleteTosss, Mbak kartika sesama pekerja freelance hahaha.
DeleteIya, Mbak. Selalu ada hal lain yang didapatkan dari setiap peristiwa ya, Mbak.
Belajar menahan diri untuk gak jalan-jalan dulu. Ya gak pak? Sekarang lebih baik di rumah dulu
ReplyDeleteIya, Mbak Dyah. Jadi bisa memandangi foto-foto jalan-jalan saya dulu hahaha.
Deletebetul, Mbak. Lebih aman di rumah dulu.
Aamiin..tetap semangat ya, Mas..semoga semua segera pulih seperti sedia kala dan rejeki terus ada untuk kita.
ReplyDeleteSama nih, di rumah juga suami yang pergi..saya cuma sesekali keluar komplek cari sayuran - itu juga nyetok, ga tiap hari.
Kalau untuk belanja logistik dan keperluan lain suami yang keluar..
Semoga sehat selalu ya...
Aamin, Mbak Dian. Iya, Mbak semoga cepat berlalu virus corona ini, biar kita semua bisa beraktivitas normal kembali ya, Mbak.
DeleteSaya pun nyetok bahan sayuran untuk beberapa hari, Mbak.
Wabah corona ini memberikan kita hikmah yang besar ya mas, baik dari segi kesehatan sampai masalah ekonomi, tapi bersyukur juga saya jadi ibu rumah tangga gak perlu mikirin kerja capek2 di luaran sana. Jadi istirahat di rumah dulu bonding sama anak :)
ReplyDeleteIya, Mbak Iid, walau mulai tahap mencemaskan, tapi banyak hal-hal yang membuat saya banyak belajar, sambil terus berdoa, semoga corona segera berakhir. Aamin.
DeleteBenar sekali kak disituasi spti ini kita senantiasa di ingatkan untuk prihatin, instrospeksi diri dan selalu bersyukur atas apa yg sudah kita dapatkan tentu senantiasa berikhtiar melakukan yg terbaik supaya terhindar dari virus ini semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan . Amin YRA
ReplyDeleteIya, Mbak Fitri. Situasi ini membuat saya banyak-banyak belajar. Akhirnya memang salah satunya lebih banyak bersyukur.
DeleteSemoga covid-19 ini segera berakhir ya, Mbak. Aamin...
Ya Allah Mas,, saya jadi tambah semangat lihat fotonya Mas Bambang ya SEMANGAT! ituu.... kita doakan bersama agar Corona ini segera berlalu dari muka bumi ya Mas...Agar bisa beraktivitas seperti biasanya. Aamiin. TFS Mas
ReplyDeleteAamin, Mbak Mia. Itu harapan kita semua ya, Mbak. Corona segera pergi dari kehidupan kita. semangat, Mbak Mia.
DeleteAlhamdulillah selalu ada hikmah yang bisa dipetik di setiap kondisi. Semoga wabah corona ini cepat berlalu ya mas, ga kebayang ga bisa taraweh di masjid saat Ramadhan, dan ga bisa mudik lebaran hiks
ReplyDeleteAamiin, Mbak Nanie. Iya, Mbak Nanie. Kita juga mau Pa,buka di masjid ya, Mbak.
DeleteHarapan saya semoga menjelang masuk Ramadhan Corona telah berlalu. Aamin.
bener bangettt. aku setuju hikmah dibalik corona ini, aku dan adek adek aku sekarang dirumah jadi deket, saling bantu, saling curhat.. biasanya ngga pernah :')
ReplyDeleteHikmah yang dapat dipetik yakni berbuat kebaikan dan saling tolong menolong bukan sebaliknya.
ReplyDeleteMengingat pemberitaan ditelevisi harga antiseptik,sanitizer,dan disinfektan memgalami kenaikan diluar batas normal.
bahkan ada yang menimbun dimana warga masyarakat, dinas kesehatan,rumah sakit membutuhkan nya.
Marilah kita bergandeng tangan bukan saling mengambil kesempatan dalam kesempitan