} Kata-Kata yang Tidak Pas Penggunaan dan Penempatannya - Bambang Irwanto Ripto

Kata-Kata yang Tidak Pas Penggunaan dan Penempatannya

Desain Canva

Kali ini kita sharing soal kata-kata yang tidak pas penggunaanya dan penempatannya dalam kalimat, ya.Soalnya karena kurang pas, akhirnya, maksud kalimatnya kurang tepat.

Padahal Bahasa Indonesia itu, beda satu huruf saja atau kelebihan satu huruf, akan sudah beda artinya. Misalnya Bus dan Bis. Bus itu kendaraan umum, sedangkan Bis itu kotak surat. Kalau ditambah Busi atau Bius sudah bebeda arti.

Nah, tidak usah panjang lebar, kita mulai sharing saja, yuk! Tapi tulisan ini berdasarkan pengalaman menulis saya (yang masih seuprit), ya! Jadi bila ada kurang pas, tolong diberi tahu, ya :

Kata-kata yang tidak pas penggunaan dan penempatannya :


Lompat dan loncat

Lompat dan loncat itu menurut saya berbeda artinya. Lompat adalah berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Jadi saat melompat ini, ada grafik melengkung ke atas. Bisa juga melompat-lompat itu gerakan dari awah ke atas, lalu ke bawah lagi. kalau ini grafiknya titik bawah, atas, lalu ke baah lagi.

Misalnya sekarang saya berdiri di satu titik. Nah, saya bisa lompat ke depan, lompat ke belakang, lompat ke kiri, lompat ke belakang. Bisa juga lompat ke samping yang berarti bisa samping kanan atau samping kiri.

Kalau dalam olahraga itu ada lompat jauh, lompat tiga, lompat galah atau lompat tinggi. Jadi keempat olaraga ini memang sama-sama melakukan perpindahan tempat, kemudian dari posisi di satu titik, berpindah ke titik lainnya.

Makanya, kelinci dan kanguru itu, menurut saya yang pas adalah melompat-lompat, bukan meloncat-loncat. Begitu juga saat anak-anak bermain tali. Bukan loncat tali, tapi lompat tali. Kalau teman-teman pernah ke Nias Sumatera Utara, pasti tahu tradisi lompat batu. Bukan loncat batu.

Selanjutnya, loncat adalah gerakan dari atas ke bawah. Jadi memang posisi kita itu sejak awal di tempat yang tinggi, lalu meloncat turun ke tempat yang rendah atau ke bawah.

Mudahnya, teman-teman pasti tahu olahraga loncat indah. Jadi atletnya memang berada di atas, lalu melakukan loncatan menuju kolam renang. Sama hal dengan penerjun payung. Mereka itu meloncat dari atas pesawat, lalu menuju pendaratan ke bawah. Bukan melompat dari atas pesawat.

Saat teman-teman liburan ke sebuah air terjun, pasti ingin juga berenang. Nah, di sekitar air terjun, kadang kan, ada batu besar dan tinggi. Maka teman-teman naik ke atas batu itu, lalu meloncat ke air.

Biar lebih jelas, perhatian contoh berikut :
Saat terjadi kebakaran, para penghuni apartemen meloncat dari lantai 15.
Aku langsung melompat, saat meleati got besar itu.
Kucing itu meloncat turun dari atas pohon.


Lomba dan Tanding

Dua kata ini juga masih sering kurang pas digunakan. Berlomba itu bersaing untuk satu tujuan atau ada sesuatu yang dituju. Misalnya lomba lari. Para peserta mulai dari garis start yang sama, tujuannya menuju garis finish. Siapa yang duluan mencapai garis finish, dialah pemenangnya.

Ada lomba menulis yang hadiah utamanya jalan-jalan Ke Jepang. Nah, para peserta berusaha menulis sebaik mungkin dengan tujuannya menang dan bisa jalan-jalan ke Jepang. Tulisan terbaik, dialah pemenangnya. Sama dengan lomba menari, lomba menggambar, lomba memasak dan sebagainya.

Lanjut kata tanding. Bertanding itu, saling berhadapan. Satu lawan satu, atau satu tim melawan satu tim lainnya. Siapa yang berhasil mengalahkan lawannya, dialah juaranya. Misalnya pertandingan sepak bola, pertandingan basket, pertandingan tenis.

Juara pertandingan ini, dibagi dua. Pertama, waktunya ditentukan. Siapa yang paling banyak mengumupul poin selama waktu yang telah ditentukan, maka dia juara. Misalnya sepak bola, basket, tinju dan sebagainya.

Kedua, waktu pertandingan tidak ditentukan, tapi berdasarkan poin. Siapa yang duluan mencapai poin tersebut, maka dia juaranya. Misalnya pertandingan bulutangkis, pertandingan tenis, atau pertandingan volly.

Karena berlomba dan betanding berbeda, maka berlomba pasangannya pemenang, dan bertanding pasangannya juara. Tapi saya perhatikan masih sering rancu (ini menurut saya, ya).  Lomba dipasangkan dengan juara, dan bertanding dipasangkan dengan pemenang.

Biar lebih jelas, perhatikan contoh berikut :
Sebentar lagi akan diumumkan para pemenang lomba memasak.
Setelah bertanding selama 3 gama, akhirnya Jonathan Christie juara tunggal putra asian games.
Batas kirim naskah lomba menulis itu, tiga minggu lagi.
Minggu depan, ada pertandingan kasti di sekolahku.


Acuh dan Geming

Dua kata ini masih banyak yang belum pas penulisannya, karena kurang jelas memahami arti kata-katanya. Jadi banyak yang mengira kata acuh itu berarti tidak peduli atau cuek, dan kata geming berarti bergerak. Padahal kata acuh itu berarti peduli dan kata geming berarti tidak  bergerak.

Biar jelas, begini rumusnya, ya :
Acuh = Peduli
Tak Acuh = tidak peduli
Geming = Tak Bergerak/diam
Tak bergeming = Bergerak/tidak diam

Perhatikan contoh kalimat berikut :
Sejak dua hari lalu, Mita acuh padaku. Padahal baru sekali, aku telat menjemputnya.
Padahal maksud kalimat di atas, Mita tidak peduli padaku.
Jadi seharunya ditulis : Sejak dua hari lalu, Mita tak acuh padaku. Padahal baru sekali, aku telat menjemputnya. 

Aku mendekati, lalu bertanya pada Mita, tapi dia tak bergeming.
Padahal maksud kalimat di atas : Mita diam saja.
Jadi harusnya ditulis : Aku mendekati, lalu bertanya pada Mita, tapi dia bergeming.

Nah, demikian sharing kita tentang Kata-kata yang tidak pas penggunaan dan penempatannya. Semoga bermanfaat ya, teman-teman. Salam semangat menulis..

Bambang Irwanto.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kata-Kata yang Tidak Pas Penggunaan dan Penempatannya"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.