} Museum Soesilo Soedarman Jejak Lengkap Kehidupan Sang Jenderal dari Cilacap - Bambang Irwanto Ripto

Museum Soesilo Soedarman Jejak Lengkap Kehidupan Sang Jenderal dari Cilacap

Museum Soesilo Soedarman Jejak Lengkap Kehidupan Sang Jenderal dari Cilacap - Setelah gagal ke pulau Nusakambangan untuk kedua kalinya, karena suatu hal, akhirnya saya memilih ke museum Soesilo Soedarman yang berada di desa Gentasari, kecamatan Kroya. Sebenarnya saya bisa saja ke wisata pantai lainnya, Hanya arahnya 21 km berlawanan dengan arah pulang saya. Jadi bertambah jauh. Makanya saya memilih ke arah museum.



Saya pun melajukan motor menyusuri jalan yang saya lewati saat pergi tadi. Setelah melewati pertigaan yang belok ke kanan ke arah Adipala, saya pun berbelok kiri ke arah Kebumen. Setelah melewati pasar sampang, lalu belok kanan ke jalan... terus ikuti jalan sekitar 3 Km. Nanti ada masjid besar belok kiri. Kembali ikuti jalan. Nah, Museum Soesilo Soedarman ada di sisi kanan jalan.

Baca Juga : Kembali Ke Cilcapa untuk Menikmati Suasana Pantai Teluk Penyu

Kurang lebih sejam saya sampai di museum Soesilo Soedarman. Papan petunjuk jalan sangat jelas, makanya saya mudah menemukan. Dan saya sangat suprais. Museum Soesilo Soedarman sangat menarik dari luar. Karena saya melihat parkir motor diarahkan ke samping, maka saya parkir motor di  samping.



Begitu parkir saya bergegas menuju pintu masuk, lalu menuju loket yang letaknya di sebelah kiri pintu masuk. Seorang Ibu langsung menyambut saya ramah.




Tiketnya bikin saya kaget. Hanya 3000 rupiah. Sangat.. sangat terjangkau. Ramah di kantong dan di hati hehehe. Dan saya suka desain tiketnya. Sangat menarik sekali. Jarang-jarang saya dapat tiket masuk ke sebuah tempat yang murah, tapi menarik.




Tiketnya bikin saya kaget. Hanya 3000 rupiah. Sangat.. sangat terjangkau. Ramah di kantong dan di hati hehehe. Dan saya suka desain tiketnya. Sangat menarik sekali. Jarang-jarang saya dapat tiket masuk ke sebuah tempat yang murah, tapi menarik.




Dari depan loket ini,  saya sudah langsung disajikan pemandangan yang menarik. Banyaj sekali benda-benda yang dipajang di halaman museum ini. Ada pesawat, senjata dan lainnya, juga termasuk badak bercula yang menjadi maskod Visit Indonesia year 1991.



Saya pun segera menjelajah area halaman ini. Sangat seru dan menyenangkan Yang saya suka, setiap benda ada informasinya. Jadi pengunjung jelas tentang benda yang dipajang.



Selesai mengitari halaman, saya bergegas menuju bangunan di museum. Nuansa jawa sangat terasa. Jadi bangunan ini memang rumah milik eyang buyut Bapak Soesilo.Soedarman. Karena ada tulisan "Alas Kaki Dilepas" maka saya pun melepas sandal gunung saya.



Befitu masuk, seorang Bapak petugas museum langsung menyambut ramah saya. "Monggo darimana?"

Saya pun berbincang sejenak dengan Bapak itu. Pastinya, saya juga sedikit diintervew, darimana asalanya, pekerjaannya apa dan lainnya. Untung si Bapak tidak bertanya, apakah saya mantan cover boy apa bukan? Hahaha.

Baca Juga : Saat Saat Tengah hari Menyususri Benteng Pendem Cilacap

Saya pun menjelaskan kalau tujuan saya ingin melihat museum. Nantinya akan saya tulis di blog dan saya share di media sosial. Jadi harapannya, teman-teman jadi tahu keberadaan museum ini, dan akan berkunjung.  Endingnya si Bapak berucap, " silakan melihat-lihat. Nanti kalau butuh informasi, bisa tanyakan."

Saya pun mulai menjelalah bagian depan ruangan. Di depan tampak Patung Bapak Soesilo Soedarman. Saya pun menyempatkan foto selfie di sana. Dan ternyata patung ini diresmikan pada senin 3 September 2007 oleh Bapak Jero Wajik yang saat itu menjavat sebagai menteri kebudayaan dan Pariwisata RI. Jadi patung ini sudah 12 tahun lebih.



Jadi bagian dpan ini sisi kiri adalah foto-foto dan piagam penghargaan saat Pak Soesilo masih masih berdinas sebagai anggota TNI. Jenjang karier beliau di dunia militer memang sangat keren.

Bagian menarik juga adalah saat Pak Soesilo digambar karikatur. Sayangnya, bagian pajangan ditaruh agak mepet. Jadi pengunjung tidak bisa melihat dari depan secara puas. Saya pun mengambil foto dari arah agak samping.



Saya lalu berpindah ke bagin tengah. Di sini tampak tiang penyanggah berukir, lalu semakin emnarik dengan lampu gantung model klasik. Ini memang sangat lazim di rumah-rumah jawa. Ukirannya selalu saya suka. Dan pastinya dulu ini adalah ruang tamu. O iya, di salah satu tiang ada tulisan keterangan, kalau bangunan ini berdiri sejak 1899. Wow.. sudah 120 tahun.



Di dekat tiang ada lemari kaca lagi berisi koleksi museum. Yang paling menarik adalah replika pesawat. Saya selfie lagi ah hahaha. Tapi seperti biasa, kalau mengunjungi museum, saya tidak terlalu banyak selfie. Sekadarnya saja. Saya lebih fokus foto koleksi benda-bendanya.



Pindah ke sisi kanan, ini adalah bagian silsilah keluarga atau sejarah keluarga besar Pak Soesilo Soedarman. Lalu dilengkapi dengan foto-foto keluarga dalam berbagai suasana. Misalnya saat hari lebaran dan juga saat masa kecil.



Lalu di sisi kiri ada juga foto-foto seputar kegiatan Pak Soesilo. Salah satunya foto saat Pak Soesilo berjabat tangan dengan Bu Megawati. Ada juga beberapa fot berkaitan dengan prangko.



Nah yang menarik juga di ruang bagian depan ini, adanya lemari kaca berisi baju-baju Bapak Soesilo yang beliau kenakan dulu saat masih aktif. Baik saat menjadi anggota TNI maupun saat menjabat sebagai menteri. Semua masih sangat bagus dan terawat. Kemudian di sekitar tetap dipajang foto-foto.




Puas menjelajah ruang utama, saya pun menjelajah ruangan kecil di sisi kanan. Ternyata, ruangan ini berisi plakat dan  piala, juga souvenir-souvenir yang diterima Bapak Soesilo. Ada juga bebarapa foto yang melengkapi. Saya rasa ruangan ini adalah kamar tidur yang memang hanya buat tidur.




Masuk ke ruang tengah, saya langsung tertarik dengan 4 tiang penopangnya. Lalu ada juga lampu hias gantung.  Ruang ini ternyata historis saat Pak Soesilo menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat yang berkedudukan di Washington DC., dari 18 Februari 1986-1988 Di ruangan ini juga  ditandai dengan adanya bendera-bendera negara yang pernah dikunjungi Beliau.



Nah dari ruangan tengah ini ada 3 pintu yang menuju ke ruangan-ruangan lain. Kira-kira Saya ke mana dulu ya? Saya langsung agak Bambang Bimbang Marhambang alias bingung hahaha.

Saya pun memutuskan maskn ke sebuah ruangan. Oh.. ternyata ini khusus ruangan putra Pak Soesilo yang  Pak Dwisuryo Indroyono Soesilo yang pernah menjabat sebagai menteri Koordinator Bidang Kemaritinan dalam kabinet kerja 2014-2019.





Pak Indroyono ini tidak kalah hebatnya dengan Sang Ayah. Gelarnya sederet dengan penghargaan juga.Berbagai foto dan benda-benda pribadi Pak Indroyono juga dipamerkan.



Dari ruangan khusus Pak Indriyono, saya memutuskan ke ruangan yang berada di belakang. Begitu masuk sebuah lemari besi langsung menyapa saya hahaha.  Ruangan ini tidak besar namun memanjang. Saya menduga ruangan ini dulunya mungkin dapur atau pawon.



Di ruangan ini selain foto, banyak benda menarik. Misalnya bis surat zaman Belanda. Pak Soesilo memang erat hubungannga dengan kantor pos, karena beliau pernah menjabat menteri Pariwisata, Pos, dan telekomunikasi pada kabinet pembangunan 1988-1993. Makanya di halaman ada maskot visit Indoensia Year 1991.



Di ruangan ini ada juga sudut koleksi dari HR. Muhammad Mangoendiprojo, seorang pejuang kemerdekaan dan perwira militer Indonesia yang ikut serta dalam pertempuran Surabaya. Beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Bapak Jokowi pada 7 November 2014. Lalu apa kaitanya dengan ak Soesilo Soedarman?



Jadi HR. Muhammad Mangoendiprojo adalah Bapak Mertua dari Pak Soesilo Soedarman. Ya, pastinya Kakeknya Pak Indroyono juga. Dan semua yang ada dalam museum ini, memang hubungannya sangat dekat dengan Pak Soesilo.

Nah dari ruang belakang ini, ternyata nyambung ke ruang samping. Di sisi sini ada juga koleksi fofo-foto. Dan dari sini, tenyata tembus ke ruang plakat dan piala tadi. Makanya saya lewati lagi, tembus ke ruang utama, masuk ke ruang tengah, lalu masuk ke ruangan yang belum saya masuki saat di ruang tengah tadi.



Patung setengah Badan Pak Soesilo Soedarman bersanding dengan baju dinas beliau menyambut saya. Di ruangan ini pun menampilkan koleksi foto dan benda-benda.  Pokoknya semua benda-benda di dalam museum ini tertata dengan apik. Jadi saya betah berlama-lama berada di museum ini.



Nah dari ruangan ini, ternyata ada ruangan kecil yang tembus ke ruang pengelola. Ada foto-foto keluarga dan koleksi lainnya juga. Dan uniknya di salah satu sudut, dipajang KTP dan akrtu tanda pengenal Pak Soesilo. Pas lihat kartu anggota TNI, saya jadi ingat Bapak saya yang TNI juga hehehe.



Keluar dari ruangan kecil itu, saya langsung kembali ke tempat pengelola. Di sini ada yang spesial yaitu dipajang sebuah mobil yang dipakai Pak Soesilo saat menjabat sebagai menteri. Pengin selfie di depan mobil itu, tapi Bapak pengeloa=la museum sedang berbincang dengan tamu lain.




Nah, selain koleksi di rumah utama ini, ada juga koleksi di ruangan-ruangab khusus. Ada ruangan Tri Daya Cakti (TNI AD), Swa Bhuana Paksa (TNI AU, Tri Brata Polri. Pastinya saya tidak melewati ruagan-ruangan ini. Apalagi banyak sekali barang-barang yang baru pertama kali saya lihat dengan mata kepala sendiri.





Ruang TNI Angkatan Darat ada. Ruangan Angkatan Udara ada. Ruang Polri juga ada. Kok Ruangan Angkatan Laut tidak ada? Jadi ruangan khusus yang berkaitan antara Pak Soesilo dan kelautan, ada di dalam rumah utama.  Pokoknya komplit.



O iya, di sisi kiri ada musala dan toilet. Lalu di bagian belakang, ada taman bermain anak dan kolam renang. Ada juga perpustakaan.





Secara keseluruhan, museum Soesilo Soedarman sangat keren dan lengkap. Cocok dikunjungi segala usia. Selain mengikuti perjalanan hidup Pak Soesilo Soedarman, saya juga bisa mengetahui banyak hal. Anak-anak sekolah pun wajib ke sini.

Dan seperti kata Bapak pengelola museum tadi, museum ini memang perjalanan hidup Pak Soesilo Soedarman. Bagaimana seorang anak kampung, bisa sampai berhasil menjadi seorang jenderal, lalu menjabat menteri dan posisi-posisi penting lainnya. Ada pesan yang tersirat, bahwa siapa pun anak Indonesia bisa berhasil, sukses dan menjadi hebat.

Jadi kalau teman-teman ke Cilacap, jangan lupa mampir ke Museum Soesilo Soedarman ini. Salam jalan-jalan, Teman-teman.

Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

18 Responses to "Museum Soesilo Soedarman Jejak Lengkap Kehidupan Sang Jenderal dari Cilacap"

  1. 21 km nya disana dekat ya? Kalau di Bekasi tuh kerasa kali jauhnya lho karena macet dll.

    Mengunjungi museum itu seru ya, sambil memompa semangat diri tipis-tipis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena memang perjalanan lancar, tanpa macet, jadi memang terasa dekat. Apalagi dibawa enjoy dan happy hehehe.

      Delete
  2. Dulu saat sekolah masih ngapalin nama Beliau, Soesilo Soedarman sebagai menteri. Dan membaca artikel ini bikin saya senang sekali. Mencerminkan kisah perjuaangan seseorang dari orang biasa menjadi salah satu tokoh bangsa. Pantas memang jika perjalanan hidup dan prestasinya didokumentasikan dalam koleksi lengkap di muesum ini.
    Seharusnya diganungkan ya, Mas keberadaaanya. saya saja kalau enggak dicritani Mas Bambang enggak tahu kalau museum ini ada di Cilacap.
    Makasih sudah berbagi informasi dan foto yang lengkaaap sekali!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Dian. Ini termasuk museumnya sangat lengkap. jadi seluruh koreksi beliau sepanjang hidupnya dipajang. dan sebagai salah satu tokoh bangsa, wajib sekali anak-anak generasi mendatang mengunjungi museum ini.

      Sama-sama, Mbak Dian. Ditunggu jalan-jalan saya berikutnya ya, Mbak hehehe.

      Delete
  3. MasyaAllah.. museumnya terawat ya pak. Bersih dan kinclong. Bagus banget kalau ngajak anak-anak ke sini. Apalgi tikenya murah cuma 3ribu aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Dyah. Makanya sangat menyenangkan mengunjungi museum ini, Mbak.
      Tiketnya sangat terjangkau, jadi bisa dikunjungi berbagai lapisan masyarakat.

      Delete
  4. baca judulnya langsung teringat masa sd. salah satu nama yg dihafal di luar kepala :D

    btw mas bambang ga bikin komunitas jalan2 gitu? kayanya seru dengan pengalaman jalan2nya yg banyak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha.. iya, Mbak Dhenok. Dulu tugas wajib kita menghapal nama-nama menteri ya, Mbak hehehe.
      Rencananya sih, Mbak. Seru juga kalau jalan-jalan bareng. Semoga bisa terlaksana. Aamiin.

      Delete
  5. Wah, ini living monument dan livong museum Pak Soesilo Soedarman.... Wow! Keren banget, nih. Komplit. Tanda bahwa beliau sangat rapi administrasi harian. Saya membayangkan di rumah ini, beliau dan keluarga menjalani kehidupan keseharian. Saya agak sayang dengan tambahan-tambahan di bangunan agar bisa jadi tempat disply dan etalase cerita. Tapi overall, sangat suka dengan kelengkapan ceritanya.

    Kami juga berencana membuat museum seacam ini di rumah tinggal Kartini. Semoga berhasil, kelak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi ini rumah kecil Pak Soesilo, Mbak Susi. Jadi beliau itu tinggal di sini di rumah eyangnya. Dan akhirnya di sinilah dibuat museumnya.
      Semiga museum di rumah tinggal Kartini bisa segera terwujud ya, Mbak. Soalnya pasti keren sekali.

      Delete
  6. waw keren ya. ini pasti istri bapak soesilo telaten banget merawat barang2 yang dimiliki. nggak bakalan nyangka kalau suatu hari bakalan dimuseumkan.
    termasuk si anak. keuletannya menjaga barang2 berharganya, bisa menjadi bagian dari museum. keren sih ini
    kudu ke sanaaaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pokoknya seluruh anggota keluarga sangat telaten dan rapi menyimpan barang, Mbak. Makanya sangat lengkap sekali. Dari koleksi Pak Soesilo sampai anggota keluarganya.

      Delete
  7. padahal yang namanya museum tiketnya selalu murah dan pastinya terjangkau, tetapi kenapa masih saja sepi pengunjung. Suka sedih aku ketika jarang yang mau berkunjung ke museum untuk menelisik kembali jejak masa lampau

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali, Mas Ilham. Padahal museum itu tempat yang keren, sarat dengan pengetahuan dan sejarah. Makanya harus diajak anak-anak generasi muda untuk mendatangi museum. harus ada kurikulum anak sekolah untuk mengunjungi museum.

      Delete
  8. Aku pernah nih ke daerah kroya, justru malah ga tau museum ini, jadi hanya sempat mampir ke benteng pendemnya dan pantai teluk penyunya, ga jauh sebrangan sama nusakambangan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi kalau ke Cilacap lagi, wajib mampir, Mbak Selvi. Apalagi wisata cilacap banyak yang bagus-bagus.

      Delete
  9. Seru banget bisa main ke Museum. Saya udah lama banget nggak main2 ke Museum. BTW, beneran nih kak harga tiketnya? Murah banget ya. Harusnya banyak warga yg berkunjung ke museum ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, 3 ribu, Mbak Elva. Makanya sengaja saya foto tiketnya. Jadi dengan tiket yang sangat terjangkau ini, semoga museum Soesilo Soedarman semakin ramai dikunjungi.

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.