} Stoicism adalah Cara untuk Bahagia - Bambang Irwanto Ripto

Stoicism adalah Cara untuk Bahagia

Dalam menjalani kehidupan ini, pastinya setiap orang ingin merasakan kehidupan yang bahagia, termasuk saya juga. Dan ternyata, bahagia itu bisa diciptakan dari diri kita sendiri. Misalnya melakukan hal-hal yang disukai yang menimbulkan kebahagiaan. Makanya ada kata bijak, bahagia itu sederhana.

Bahagia dengan stoicism

Dan ternyata, kebahagian itu bisa didapatkan dengan menerapkan Stoicism. Ehm, jujur saja, saya baru mendengar ini. Maka saya pun mencari tahu seputar Stoicism ini. Semoga stoicism adalah cara untuk bahagia. Aamin.

Pengertian Stoicism

Stoicism adalah mengajarkan cara untuk menciptakan kehidupan nyata, bukan kebahagiaan semu, bahkan sekadar mimpi. Stoicism juga sebuah filosofi yang berkaitan dengan kebahagiaan hidup dan bagaimana menghindari pikiran-pikiran stres dan jenuh. Karena seperti yang kita ketahui, stres dan merasa jenuh adalah salah satu pangkal sumber tidak bahagia.

Stoicism, stoic, atau stoisisme itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “stoikos” yang memiliki arti dari stoa. Kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia yaitu beranda atau serambi. 

Ilmu yang satu ini mengajarkan pada kita tentang bagaimana kebahagiaan seseorang itu bersumber dari hal-hal yang bisa kita kendalikan. Jadi untuk meraih kebahagiaan yang dimaksud, kita perlu memfokuskan diri pada apapun yang bisa kita kendalikan.

Stoicism pun mengaju pada 4 hal :

  • Kebijaksanaan yang meliputi akal sehat dan kecerdasan yang tepat.
  • Keadilan yang meliputi kejujuran, kesetaraan, dan kesepakatan yang adil
  • Keberanian yang meliputi daya tahan, kepercayaan diri, keceriaan, dan ketekunan
  • Moderasi yang meliputi kedisiplinan dan pengendalian diri.


Menerapkan Stoicism pada Diri Sendiri

Ternyata, setelah saya membaca, cukup komplek dan panjang juga penjelasan seputar stoicism ini. Banyak juga elemen-lemen yang menyertainya. Makanya saya pun menyaring yang sesuai dan bisa saya terapkan dan juga mungkin pas untuk teman-teman.

Dan saya yakin, teman-teman juga bisa menerapkan stoicism ini, Karena pada dasarnya stoicism ini bersumber pada apa saja yang ada bisa kita kendalikan pada diri kita sendiri. Logikanya, kita adalah pemiliknya. Jadi bisa tahu cara mengendalikan. Apalagi, pada dasarnya konsep kebahagiaan stoicism meletakan kebahagiaan hanya pada hal-hal yang memang bisa dikendalikan. 

Yang Harus Diterapkan dalam Filsafah Stoicism

Berikut hal-hal yang harus kita terapkan dalam Filsafah Stoicism. Apalagi kita sudah berhasil menerapkannya, Insya Allah kebahagian akan kita raih.

Rasa marah

Marah adalah hal wajar yang kita rasakan dalam melalui kehidupan ini. Banyak sekali hal-hal yang bisa membuat kita marah. Karena marah bisa jadi salah bentuk ketidaksukaan kita pada sesuatu. Marah jadi alarm bagi orang lain, agar tidak melakukan hal itu lagi yang membuat kita marah.

Namun jangan sampai marah itu mengusai diri, bahkan sampai merugikan diri sendiri. Apalagi sampai nantinya menganggu aktivitas penting.

Rasa Iri

Ingin seperti apa yang dimiliki orang lain, itu wajar saja. Namun jangan sampai iri membuat kita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang dimiliki orang lain atau untuk menyamai orang lain.

Justru iri bisa dikelaloh menjadi bentuk motivasi. Istilahnya kalau orang bisa, kenapa kita tidak bisa. Iri positif, membuat kita mencapai sesuatu dengan jalan yang benar.

Berdamai dengan diri sendiri dan Lingkungan

Kekurangan terkadang membuat kita rendah diri. Bahkan mengambat proses diri untuk mengarah ke lebih baik lagi. Terus menyalahkan diri sendiri, akan membuat semakin terpuruk. 

Obatnya adalah berdamai dengan diri sendiri. Menerima kekurangan, dan meningkatkan kelebihan. Karena setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Berdamai dengan lingkungan sekitar juga wajib kita lakukan. Tidak terus mempertanyakan, kenapa begini, kenapa begitu. Karena akan membuat capek hati, dan akhirnya jauh dari bahagia.

Bersyukur

Bersyukur adalah salah satu kunci hidup bahagia. Menerima dengan ikhlas apa yang didapat saat ini. Nasihat bijak, boleh melihat ke atas, tapi jangan lupa melihat ke bawah. Inilah yang membuat kita bertahan.

Bersyukur membuat kita tidak terlalu menuntut ini itu yang lebih. Termasuk tidak protes dengan keadaan yang ada. Karena pastinya, apa yang kita alami sekarang, bisa lebih yang dialami oleh orang lain.

Semua Orang Bisa Bahagia

Seperti uraian di atas, bahagia itu bisa diciptakan sendiri. Maka sejatinya, setiap orang bisa merasakan bahagia. Karena bahagia sudah ada dari  diri sendiri. Caranya simpel saja, dengan melakukan hal-hal sederhana yang disukai.

Rasakan Bahagia dari Diri Sendiri
Dokpri

Misalnya saat berjalan-jalan ke tepi pantai di pagi hari, dan melihat matahari terbit. Saat bangun tidur dan membuka jendela di pagi hari, kita merasa senang. Atau saat menulis sebuah cerita lalu disukai pemabaca, itu sudah bisa melahirkan kebahagian.

Intinya stoicism ini akan berhasil bila kita melakukan dengan perbuatan, bukan sekadar kata. Jadi mulailah bergerak untuk bahagia. Bila diri sendiri sudah bahagia, maka bahagia itu bisa ditularkan ke orang lain.

Nah, demkian ulasan singkat seputar stoicism. Bila teman-teman merasa cocok dengan filsafah stoicism, silakan diterapkan. Ciptakan kebahagian sendiri.

Bambang Irwanto


Subscribe to receive free email updates:

24 Responses to "Stoicism adalah Cara untuk Bahagia"

  1. Ngetren tapi saya juga baru tahu maksudnya dari artikel ini. Tadinya kupikir itu diambil dari nama pencetus idenya.

    ReplyDelete
  2. Semua orang bisa bahagia. Saya jadi ingat kata teman-teman kalau saya berhak bahagia. Terima kasih artikelnya, Mas Bams :)

    ReplyDelete
  3. hmm saya baru dengar nih Pak Bam tentang falsafah Stoicism, maaf kurang update. Bagus sekali sih ya melihat dr paparan artikel ini bagaimana kita mendapatkan kebahagiaan hidup melalui sesuatu yg bisa kita kendalikan. emang kita sendiri yg harus berusaha mendapatkannya, kita berhak bahagia dan falsafahnya sepertinya tdk bertentangan dg ajaran agama yg sy yakini

    ReplyDelete
  4. Jadi mengerti kalau memang yang namanya hidup itu, berfokus saja sama apa yang bisa dikendalikan. Agak mirip sama Ikigai nggak sih, Mas? Berfokus pada apa yang bisa dilakukan, dikendalikan, dan tetap "hidup di masa sekarang" alih-alih berpikiran terlalu jauh biar tetap bisa bersyukur dan merasa bahagia.

    ReplyDelete
  5. Yang paling sulit adalah mengendalikan emosi, keinginan, dan percaya diri, KAdang ketiga hal ini relate di kehidupan sehari-hari.

    ReplyDelete
  6. Berdamai dengan diri dan lingkungan adalah jalan menuju kebahagiaan haqiqi karena bersyukur atas apa yang didapatkan ya Pak Bams. Hanya aja mungkin kerap tidak menerima karena ada hal² yg tidak sesuai ekspektasi. Nah ini yg mesti diubah

    ReplyDelete
  7. Wih dapat ilmu buat jalan bahagia. Terima kasih Mas Bams.
    Harus banget dapat menikmati hidup dengan kebahagiaan, ya. jangan sampai kita dibebani dengan pikiran-pikiran diri sendiri dan hal-hal yang membuat kita tidak dapat merasakan kebahagiaan. Set our mind to be happy, right?

    ReplyDelete
  8. Stoicism adalsh kunci agar kita bisa hidup bahagia ya mas
    Bersyukur yang seringkali kita lupa

    ReplyDelete
  9. Saya termasuk yang sepakat bila ada yang mengatakan, "bahagia itu sederhana" karena emang sebetulnya bahagia tuh ada di sekitar kita. Dimulai dari hal-hal kecil yang sudah seharusnya kita sadari. Paham stoicism juga mengajarkan hal ini, perlu diterapkan nih dalam kehidupan sehari-hari.

    ReplyDelete
  10. Stoicism adalsh kunci agar kita bisa hidup bahagia ya mas
    Bersyukur yang seringkali kita lupa

    ReplyDelete
  11. ya ampun bisa pas gini, baru kemaren dapet materi listening tentang stoicism mas bams :))

    ReplyDelete
  12. pengen banget selalu bisa menerapkan stoicisme ini dalam hidup, meski belum sempurna implementasinya.

    ReplyDelete
  13. karena bahagia adalah pilihan, kudu banget bisa kita miliki dan tularin juga ke orang orang disekitar kita. Biar seputaran kita bisa positif semua auranya ya

    ReplyDelete
  14. Mirip2 konsep Ikigai nya orang Jepang ya? Cuma kalau stoicism lebih fokus untuk kebahagiaan diri dulu

    ReplyDelete
  15. Teori ini mengingat artikel yg berdarah darah saya buat, demi bisa setor tepat waktu dalam sebuah ajang ngeblog teratur yg diselenggarakan di sebuah komunitas. Saya yg belum tau tentang stoicism jadi berusaha mendapatkan banyak informasi biar bisa menuliskannya. Hehehe

    ReplyDelete
  16. Ini yang aku alami skrg nih. Dari semula pekerja kantoran, skrg jd wirausahawan di rumah. Awalnya sempat kaget dgn penghasilan yg menurun drastis. Pgn kembali ke kota lagi. Tp pilihan hidup sudah kubuat. Kebahagiaan hidup kita yang ciptakan. Mulailah berdamai dgn diri sendiri dan trs bersyukur. Insyaallah kebahagiaan akan muncul.

    ReplyDelete
  17. Kyknya diriku harus coba praktek stoicism nih. Btw salfok sama foto pantainya, jd pengin holiday ke pantai juga.

    ReplyDelete
  18. Pak makasih banget udah nulis ini. Semuanya pas banget dengan keadaanku baik rasa marah, iri hati dan seterusnya huhuhu.

    ReplyDelete
  19. Dengan memaknai emosi-emosi sebagai energi positif, maka Stoicism mampu mengadirkan kebahagiaan dan menjauhkan dari pikiran stres dan jenuh. Yang menarik adalah cara meraih kebahagiaan melalui Stoicism ini. Kudu banyak berlatih dan lakukan kebiasaan baik journaling setiap hari.

    ReplyDelete
  20. Apakah stoicism itu sama dengan mengontrol emosi negatif dalam diri dan mengubahnya menjadi emosi positif mas?

    ReplyDelete
  21. Baru dengar istilah ini pak bam.. tapi jadi nambah wawasn baru nih. Aku seneng sekali .. btw poin pertama langsung dihadapkan pada marah ya.. tapi marah ini sebenernya emosi yang tidak mudah dikendalikan dan bisa jadi sumber emosi lainnya

    ReplyDelete
  22. Baru tau juga nih ada istilah Stoicism. Definisi bahagia bagi setiap orang tentu berbeda-beda ya Mase. Salah satu kunci utamanya sih adalah rasa syukur dan Qonaah. Kalo saya sih bahagia saat ada transferan masuk ke rekening di saat yang tepat 😀😀

    ReplyDelete
  23. bahagia itu sederhana sih ya, karena semua kita bisa ciptakan.
    bahkan hal yang selama ini dianggap negatif seperti marah dan iri sebenarnya itu bisa jadi pencetus kita buat bahagia sih ya.
    baru tau lho ini tentang Stoicism.

    ReplyDelete
  24. Berdamai dengan diri sendiri dan lingkungan itu cukup sulit tapi pasti bisa dilakukan. Harus dilakukan agar tetap meraih kebahagiaan

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.