} Bukit Jerit Destinasi Wisata Baru di Kebumen Jawa Tengah - Bambang Irwanto Ripto

Bukit Jerit Destinasi Wisata Baru di Kebumen Jawa Tengah

Bukit Jerit Destinasi Wisata Baru di Kebumen Jawa Tengah - Salah satu tempat wisata yang menarik adalah ke bukit. Dan kabupaten Kebumen Jawa Tengah mempunyai banyak sekali bukit-bukit indah. Mulai dari Bukit Pentulu Indah, bukit Hud, Pesona Kayangan, Taman Banyu Langit, dan yang paling terbaru adalah Bukit Jerit.

Bukit Jerit Kebumen

Bukit Jerit ini memang wisata yang baru dikembangkan di Kebumen. Letaknya di desa Ketanggung Pasir, Kecamatan Ayah Kebumen. Berdekatan dengan wisata Watu Pawon Petemon, juga pantai  Watu Bale. Dan saya yakin akan jadi wisata andalan di kebumen, bahkan wisata Jawa Tengah.

Baca juga : Berburu Sunrise di Bukit pentulu Indah Kebumen

Waktu saya ke sana Sabtu 20 April 2019, memang Bukit Jerit ini masih tahap pengerjaan. akses jalan menuju ke sana masih diplur, lalu tampak beberapa orang sedang mengerjakan spot-spot foto. Bahkan sebenarnya, Bukit Jerit belum dibuka secara resmi. Makanya pas saya ke sana, belum ditarik tiket masuk. Namun secara fasilitas mulai terlihat. seperti Musala dan Toilet yang sudah siap.

Gerbang masuk Bukit Jerit Kebumen

Begitu memasuki area, tampak beberapa spot foto. Saya berhenti sejenak dan menyapa orang yang sedang bekerja. Katanya, di area situ adalah spot-spot foto. Sedangkan bukitnya harus menanjak lagi ke atas.

Saya pun memutuskan untuk selfie-selfie di spot yang tersedia. Sangat bagus, karena latarnya itu dari pantai. Jadi pemandangan langit biru dan awan putih sangat mendukung. Spot fotonya juga dibuat menarik. Ada tower bintang, melengkung dan love. Pokoknya pas diposting di Instagram hehehe.






Lalu, saat saya melihat ke bawah, wow.. pemandangan juga bagus. Karang, tebing, tanaman liar hijau, dan air laut berpadu jadi satu. Kalau foto dengan angle itu juga pasti keren ya. Tapi tidak mungkin turun ke bawah hehehe.


Pemandangan dari atas Bukit Jerit


Setelah asyik berfoto, saya pun memutuskan ke bukit. Motor kembali saya pacu dengan kecepatan minim. Perlu ekstra hati-hati sih, dan memang akses jalan juga masih dibenahi. tidak sampai 5 menit, saya sudah sampai di atas Bukit Jerit.

Baca juga : Tamangan Banyu Langit Wisata Bukit Berbunga di Kebumen

Setelah memarkir motor, saya bergegas melihat pemandangan. Suasana sepi, karena memang belum banyak yang tahu Bukit Jerit ini, dan itu tadi, belum resmi dibuka untuk umum. perkiraan saya sih, lauchingnya nanti pas lebaran. Jadi orang-orang yang mudik pas lebaran di Kebumen, bisa sekalian mampir ke sini.

Bukit Jerit Kebumen
Wow... pemandangan sangat bagus. Hampir mirip dengan bukit Hud yang letaknya juga tidak jauh dari Bukit Jerit. Tampak pantai Karang Bolong dari atas. Apalagi pas saya datang, cuaca sangat cerah. Itu langit biru dan awan putih tampak jelas. Terus sesuai namanya, dari atas bukit ini, kita bisa menjerit ke arah laut hahaha.

Pemndangan indah Bukit Jerit

Saya pun segera jeprat-jepret. Seru sih, soalnya tidak ada orang. Jadi saya bisa maksimal cari angle foto dan mengatur tripod di posisi yang pas. Hanya... tetap ya, komat-komat. Namanya juga baru ke suatu tempat. Jadi harus pamit dulu hehehe.






Tidak lama, datang dua anak naik motor. Salah satunya membawa layangan. Pasti mereka mau main layangan nih. Apalagi di atas Bukit Jerit, itu anginnya lumayan kencang. Dan ternyata benar, mereka pun menuju ke bukit di sisi lain. Lumayan... sekarang ada teman hehehe

Berselang berikutnya, tampak seorang Bapak dan Ibu berboncengan. Saya kira meraka juga pelancong kayak saya. Ternyata mereka warga setempat yang akan memberi pupuk pada tanaman rumput gajah mereka. Yah, di atas Bukit Jerit ini memang banyak ditumbuhi rumput gajah yang tinggi-tinggi.



Sejenak saya berbincang. Dan menurut mereka, pemandangan yang lebih bagus itu ada di bawah. Jadi harus menuruni jalan setapak. Dan pas saya tengok ke bawah, iya pemandangannya bagus. Saya pun berkeinginan ke sana.

Akhir setelah menitipkan motor pada mereka, saya pun bergegas turun ke bawah. Dan memang benar. Dari tempat itu, pemandangan lebih eksotis, kerena berhubungan langsung ke pantai. Saya pun bergegas ambil beberapa foto, soalnya anginnya di situ malah lebih kencang. Apalagi saya sendirian di situ.






Kelar ambil foto, saya bergegas naik lagi ke atas. Tapi eh... kok ada sesuatu yang menarik. Ya... ada ilang hahaha. Saya pun berhenti sejenak. Soalnya saya sudah lama pengin foto dengan latar ilalang sambil nyanyi lagu ilalang... ilalang.... hahaha.



Kelar foto dan saya rasa sudah semua spot bagus saya bidik, saya bergegas ke atas. Duh, lumayan juga jalan nanjaknya bagi saya yang sudah tak muda belia lagi. Gos.. gosan coy hahaha. Kayaknya saya ahrus rajin lagi nih, olahraga. Akhirnya saya berhenti 3 kali buat atur napas, minum, dan duduk sambil menikmati pemandangan. Eh.. selfie-selfie lagi hahaha.



Menurut saya, Bukit Jerit ini potensinya sangat bagus. Jadi memang haruus dikembangkan. Dan pas saya berbincang dengan pekerja tadi, Bukit Jerit ini merupakan hasil patungan beberapa orang. Salut dan jempol, karena mereka ikut memajukan pariwisata Kebumen, juga mengembangkan potensi daerah dan membuka lapangan pekerjaan.



Apalagi memang panorama alam Kebumen itu sangat memikat yang didominasi bukit dan pantai. Jadi kalau teman-teman suka wisata ke bukit dan pantai, datang ke Kebumen dijamin happy. Apalagi nanti kalau semua prasarana sudah komplit, pasti makin betah. Jadi Jangan lupa nanti mampir ke Bukit Jerit, ya....

Bambang Irwanto


Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Bukit Jerit Destinasi Wisata Baru di Kebumen Jawa Tengah"

  1. Kebumen ni banyak pantai apik ya Daeng, bapak mertuaku orang Kebumen tapi ki belum pernah eksplorasi wisatanya pilu dehhhh

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.