} Suka Menulis Cerpen atau Dongeng? - Bambang Irwanto Ripto

Suka Menulis Cerpen atau Dongeng?

Suka Menulis Cerpen atau Dongeng? Pertanyaan ini banyak sekali diajukan teman-teman kepada saya. Terutama saat sharing di kelas Kurcaci Pos.  Dan saya jawabnya, suka kedua-duanya, menulis cerpen dan menulis dongeng.



Bagi saya, cerpen dan dongeng itu sama-sama asyik dan seru untuk ditulis, lalu sama pentingnya dibagikan kepada pembaca . Karena dalam cerpen dan dongeng, sama-sama bisa disisipkan pesan.

Lalu pertanyaan berlanjut? Kalau hanya suka saah satunya boleh tidak? Soalnya saya suka dan merasa imajinasi berkembang saat menulis dongeng dibandingkan cerpen?  Kalau pilih salah satu saja kan, bisa lebih fokus.



Jawabannya saya, boleh saja. Setiap orang mempunyai pilihan masing-masing. Ingin fokus menulis dongeng saja, boleh. Mau menulis cerpen saja, tidak ada larangan. Soalnya menulis itu memang harus karena suka, dibawa enjoy, maka akan happy.

Tapi..  dalam dunia menulis itu, selalu ada peubahan-perubahan yang terjadi pada si penulis. Dan berikut ada beberapa hal yang mungkin membuat teman-teman akan berubah pikiran setelah menerus membaca postingan saya ini.  Siapa tahu kan, ingin menulis  cerpen dan dongeng juga seperti saya.

Suka Menulis Cerpen atau Dongeng?


Bukan Buah Simalakama

Sukanya menulis cerpen atau dongeng? Sebenarnya pertanyaan seperti ini bukan pertanyaan yang membutuhkan jawaban mutlak. Bukan simalakama, yang wajin harus memilih satu dan sama beratnya. Dimakan ibu mati, tidak dimakan ayah mati hehehe.

Kalau sekarang masih sukanya dan fokusnya menulis satu, cerpen atau dongeng, maka tidak tertutup kemungkinan besok akan suka menulis keduanya.

Ada variasi

Nah kalau bisa menulis cerpen dan dongeng, dijamin tidak akan bosan menulis, karena ada variasi. Jenuh menulis cerpen, bisa pindah menulis dongeng begitu pun sebaliknya. Karena segala sesuatu yang kita lakukan berulang, maka akan menimbulkan kejenuhan juga. Maka solusinya kalau dalam dunia menulis, ada variasi menulis cerita.

Imajiansi Semakin Berkembang

Kalau bisa menulis cerpen dan dongeng, maka ide-ide akan bisa dikembangkan. Karena 1 ide bisa ditulis ke dalam cerpen dan dongeng. Bahkan karena tokoh dongeng sangat beragam, maka bisa ditulis dalam banyak dongeng. Begitu juga sebaliknya, ide dongeng bisa diterapan ke cerpen.

Misalnya, idenya soal hujan. Ide untuk cerpen, seorang anak yang suka bermain hujan. Saat pulang sekolah turun hujan, dan dia memilih hujan-hujanan. Padahal bawa payung atau jas hujan. Akhirnya dia sakit.

Nah, ide dongeng ini, biasa diterapkan dalam  dongeng. Misalnya kurcaci yang di musim kemarau hanya bermalas-malasan, padahal kurcaci lain bergiat. Akhirnya pas musim hujan, dia tidak mempunyai persediaan makanan.


Semua Bisa Dipelajari

Kalau ada yang bilang menulis cerita anak sangat susah dan dia tidak bisa, maka mungkin akrena dia tidak semangat  saja, dan cepat menyerah. Soalnya Menulis cerpen dan dongeng itu tidak sulit, karena semua bisa dipelajari. Kuncinya semangat belajar saja.

Saya saja yang belajar otodidak bisa. Apalagi aman now belajar menulis sudah sangat dimudahkan. Banyak  tips-tips menulis di berbagai blog. Banyak komunitas menulis di facebook dan grup whatsapp. Berteman dengan penulis dan bisa tanya langsung. Termasuk banyak kelas menulis cerita juga.

Meningkatkan Imajinasi dan Membuka banyak Peluang

Bisa menulis cerpen dan dongeng itu, akan semakin meningkatkan imajinasi menulis. Ide-ide semakin berkembang. Akhirnya banyak cerita yang dihasilkan juga.

Perbandingannya begini. Kalau hanya suka menulis cerpen atau dongeng, maka hanya punya setok naskah salah satunya saja kan. Tapi kalau bisa nulis cerpen dan dongeng, maka stok naskah akan banyak. Ini otomatis membuka peluang.

Selain bisa mengirim naskah lebih banya, juga bisa fleksibel menerima tawaran menulis. Misalnya Mas Baim (penulis tampan rupawan lucu, imut, menggemaskan dan terus bersemangat menulis sepanjang masa hahaha...) saya butuh naskah cerpen dan dongeng. Bisa tidak?

Pastinya saya akan bisa menyanggupi permintaan itu. Jadi rezeki saya dua, dari cerpen dan dongeng. Kalau saya cuma bisa menulis cerpen atau dongeng  saja, pastinya peluangnya jadi hanya satu saja kan. Bisa menulis cerpen dan dongeng membuat jatah bakso saya bisa terus lancar jaya, aman, damai, sentosa hahaha...

Saling Mendukung

Bisa menulis cerpen dan dongeng itu, bisa saling mengisi dan mendukung. Ini sesuai pengalaman menulis saya. Soalnya intinya menulis cerpen dan dongeng itu sama, dari cara cari ide, konflik, ending, sampai menyusun alurnya.

Pembedanya hanya dari tokoh-tokoh dan settingnya saja. Kalau cerpen anak, tokoh harus orang, dengan kehidupan realis zaman sekarang. Kalau dongeng, tokohnya bisa beragam, dan settingnya bisa imajinasi.

Saling mendukung, karena poin-poin di atas juga. satu ide bisa ditulis daja cerpen dan dongeng. Tidak bosan menulis, kerena ada variasi, termasuk peluang menulis.


Jadi.. teman-teman sukanya menulis cerpen atau dongeng?




Sekarang tidak perlu dijawab langsung salah satunya. Saya suka menulis cerpen.. Saya suka menulis dongeng... Pokoknya jangan mematok diri dulu. Siapa tahu kan, besok bisa menulis cerpen atau dongeng. Jadi bisa lancar makan baksonya kayak saya hahaha.

Berikut sharing saya, teman-teman. Ini saya susun berdasarkan pengalaman saya yang masih seuprit, ya. Harapannya, semoga bermanfaat, ya. Salam semangat menulis...

Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Suka Menulis Cerpen atau Dongeng?"

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.