} Kamu Tega, Kalau Melakukan Hal-Hal Ini pada Penulis yang Jualan Buku - Bambang Irwanto Ripto

Kamu Tega, Kalau Melakukan Hal-Hal Ini pada Penulis yang Jualan Buku

Kamu Tega, Kalau Melakukan Hal-Hal Ini pada Penulis yang Jualan Buku - Sudah tak asing lagi kalau zaman now penulis tidak sekedar menulis buku saja, tapi juga jualan buku. Bukan hanya jualan buku sendiri yang memang merupakan kewajiban seorang penulis, tapi juga menjual buku-buku yang ditulis oleh penulis lain. Baik penulis Indonesia ataupun penulis luar negeri.



Apalagi seiring perkembangan media sosial, tidak hanya bisa digunakan untuk promo buku sendiri, seperti yang pernah saya tulis Tips Promo Buku di Media Sosialtapi juga bisa dipergunakan untuk jualan buku, bahkan juga berupa jastip. Tentu saja ini menguntungkan dan bisa digunakan oleh penulis menambah rezeki. Gratis lagi.. asyik hehehe

Hanya sayangnya, sesuai pengalaman saya, juga pengamatan saya kepada teman-teman penulis yang jualan buku, banyak sekali yang ingin membeli buku, tapi tidak tahu etikanya. Main pesan-pesan buku, tapi tidak dibayar. Akhirnya merugikan penulis yang jualan buku.



Nah, berikut saya susun. Dan kamu tega sekali, kalau melakukan hal-hal ini Pada Penulis yang jualan buku


Tidak Langsung Konfirmasi 

Sebaiknya, begitu sudah komen di postingan jualan buku, dan sudah diokein buku pesanannya, langsung konfirmasi soal pemesan bukunya. Langsung kontak penulis yang jualan buku, minta rekapan, kemudian transfer. Karena ini akan pemperlancar proses pembelian buku.

Tapi terkadang, sudah dicolek, tapi kok tidak ada respon. Padahal pesan sudah dibaca. Padahal statusnya aktif terus. Jelas ini tega banget kan.. karena menggantung penulis yang jualan buku. Akhirnya jadi pertanyaan, ini jadi beli atau tidak sih?


Tidak Langsung Bayar

Kalau ini, orangnya begitu dikonfirmasi langsung respon. Bahkan banyak yang bersemangat. Tapi.. tidak langsung transfer, dan konfirmasi kembali kalau sudah bayar.

Kalau kondisi begini, tetap saja status pemesan buku ngambang. Tidak ada transferan, buku tidak dikirim-kirim, ya penulis yang jualan buku modalnya tidak mutar. Akhirnya proses jualan buku
selanjutnya bisa tersendat.

Soalnya modal penulis jualan buku itu ya, diputar-putar modal yang ada. Jadi kalau banyak yang belum bayar, bisa nombok nantinya. Apalagi kalau yang jualan buku itu emmang 100 % penulis freelance.


Janji Mulu

Banyak juga yang tipe seperti ini. Janji mulu kalau akan segera transfer. Dicolek hari ini, bilang besok. Dicolek besok bilang nanti. Begitu seterusnya. Akhirnya janji-janji tinggal janji, bulan madu hanya mimpi..eh.. itu kan syair lagu hahaha.

Tapi giliran buku mau dikasih ke orang lain, dia melarang dan minta waktu lagi. Akhirnya alasan lagi kalau belum sempat transfer dan lainnya. Kalau begini jelas makan hati hehehe.

Padahal zaman now sudah lebih mudah dan fleksibel. Transfer bisa di mana saja. Pengalaman saya, banyak kok orang yang sangat mengusahakan. Kalau misalnya dia tidak sempat, dan dia minta tolong teman atau saudara.


Batal

Pas pesannya semangat, pas dikonfirmasi langsung oke. Tapi setelah ditunggu lama karena alasan belum sempat transfer, eh.. kok tiba-tiba batal, karena suatu hal. Padahal sudah lama minta disimpankan bukunya.

Kalau sudah begini, penulis yang jualan buku Cuma bisa meringis. Ini sama seperti memberi harapan tinggi, lalu tiba-tiba dihempaskan manjah hahaha. Padahal kalau pesanan yang minta disimpan lama, otomatis membuat modal penulis tidak akan berputar.

Memang sih, ada kalanya sesuatu tak terduga itu dialami. Misalnya, sudah pesan buku, lalu tiba-tiba ada keperluan lain mendadak, dan batal. Bisa dimaklumi, kalau hari ini pesan buku, lalu besoknya konirmasi batal. Tapi beda kalau pesan buku hari ini, lalu molor transfer, lalu dua minggu kemudian batal.


Tidak Bayar

Ada orang yang seperti ini. Minta bukunya dulu dikirimkan, bayarnya nanti. Tapi setelah buku diterima, kok tidak bayar. Akhirnya menghilang. Kok bisa? Kenapa penulis yang jual buku mau saja kirim bukunya, padahal belum bayar?

Dalam kondisi seperti ini, banyak hal penyebabnya. Bisa saja, dulu sering beli buku, lalu lancar, jadi penulis yang jual buku sudah percaya. Tapi selanjutnya, saat pesan buku banyak, malah tidak bayar.

Nah, biar tidak merugikan penulis yang jualan buku, maka sebelum membeli buku, bisa perhatikan hal-hal berikut :




  • Jangan kalap saat melihat postingan buku yang menarik hati, lalu main booked ya, pesan ya, keep ya.
  • Sesuaikan buku dengan bajet yang ada. Jadi memang lagi ada, boleh borong tuh semua buku yang diinginkan, karena membeli buku tidak ada ruginya. Bila bajet terbatas, pilih saja buku-buku yangg sedang dibutuhan, atau memang buku incaran sejak lama.
  • Begitu buku sudah dipesan, langsung konfirmasi pembayaran, dan usahakan langsung bayar. Kan, sudah ada uangnya, pasti kesempatan buat transfer pasti ada. Apalagi zaman now sudah canggih dan mudah, tinggal pakai inet banking.
  • Soalnya, tidak hanya penulis yang rugi, tapi teman menutup peluang orang lain untuk membeli buku itu. Misalnya, si A dan B minat buku yang sama. Hanya karena A duluan, maka si A dikasih. Tapi si A lama tidak bayar, malah batal. Akhirnya si penulis yang jualan buku nawarin ke si B. Eh.. B sudah beli buku lain.
  • Makanya Amanah itu sangat penting. Soalnya dalam hal ini saling percaya juga. Kalau kita amanah pas beli buku, maka proses membeli buku akan semakin lancar dan mudah. Beli buku akan jadi berkah dan manfaat.


Demikian seputar beli buku di penulis, dan kamu tega kalau melakukan hal-hal di atas. Semoga tulisannya bermanfaat,, dan tak adadusta diantara penulis penjual buku dan pembeli hahaha Salam...

Bambang Irwanto.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kamu Tega, Kalau Melakukan Hal-Hal Ini pada Penulis yang Jualan Buku"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.