} Buku Bagi Seorang Penulis - Bambang Irwanto Ripto

Buku Bagi Seorang Penulis




Buku Bagi Seorang Penulis - Menulis tanpa membaca itu, ibaratnya sayur tanpa garam. Rasanya akan hambar. Tulisan yang kita tulis akan garing, segaring krupuk hehehe.

Makanya, saat memutuskan untuk jadi penulis, maka harus suka membaca. Jadi agak aneh juga, kalau ada orang yang mau menulis, tapi tidak suka membaca. Sama ibaratnya, orang mau belajar renang, tapi tidak suka kena air.

Membaca itu bagi penulis saat erat hubungan dengan buku. Tentu saja buku-buku yang dibaca atau buku-buku yang ditulisnya. Makanya, banyak orang bilang, belum sah jadi penulis, kalau belum punya buku.

Memang sih, anggapan seperti itu tidak salah. Hanya menulis buku itu juga butuh proses yang panjang. Jangan karena  mau buru-buru dianggap sah jadi penulis, lalu buru-buru bikin buku.  Tulisan belum pas, sudah ingin diterbitkan dan dicetak. Bahkan ada yang nekat dengan plagiat. Oh.. no.. itu jangan sekali-sekali kamu lakukan. Karena akan menerjunkan dirimu ke jurang yang paling dalam.

Lanjut soal buku. Bagi penulis, buku itu salah satu amunisi. Saat menulis sesuai, penulis butuh banyak referensi dan salah satunya dari buku. Bahkan dari buku yang kita baca, bisa dapat ide-ide cerita  atau tulisan lainnya. Dari buku juga, kita bisa pelajari banyak hal seputar menulis. Misalnya saat membaca sebuah novel, kita bisa pelajari bagaimana  karakter tokohnya, alur ceritanya, sampai ending ceritanya.

Bagi saya, penulis itu harus rutin atau secara berkala membeli buku baru. Membeli buku bukan hanya sekedar menambah koleksi buku, lho. Tapi untuk menambah amunisi kita menulis. Selain yang saya tuliskan di atas tadi.

Tapi ada juga orang yang beranggapan membeli buku itu pemborosan. No..no..no... Bagi penulis bukan pemborosan, tapi jadi modal menulis. Saya sendiri, tidak mau rugi saat menulis buku. Selain dapat ilmu dari buku itu sendiri, saya juga harus menghasilkan uang dari buku itu. Misalnya saya membeli buku seharga 100 ribu, maka, saya harus bisa menghasilkan minimal 10 kali lipat, yang artinya 1 juta. Dan biasanya bisa lebih.

Kok bisa? Bisa, dong! Jadi misalnya dari buku yang saya baca, saya menemukan banyak ide-ide untuk cerita saya. Kalau minimal saya dapat ide cerit, lalu saya kembangkan dan kirim ke media, kan membuka harapan. Misalnya  media itu memberi honor setiap naskah yang dimuat 250 ribu, setengah saja yang lolos atau 5 naskah, hasilnya kan  1.250.000. Kalau semuanya lolos, bisa 2,5 juta. kipas-kipas deh, kayak di pantai hehehe.

Ini belum, kalau ide itu bisa kembangkan jadi buku. Kirim ke penerbit dan lolos, bisa dapat royalti. Kalau mau jual putus juga bisa. Intinya kembali menghasilkan.

Kalau misalnya koleksi buku sudah banyak, dan rak di rumah sudah tidak muat, bisa kok buku-bku itu kita jual kembali. Lapak buku online menurut saya tidak akan pernah mati. Soalnya kan, buku dibutuhkan terus. Apalagi kalau buku-buku sudah tidak dijual di toko buku, itu diburu banyak orang dan harganya bisa mahal.

Jadi sudah jelas kan, buku itu tidak bisa lepas dari penulis. Walau bukan penulis, buku tetap sangat penting. Karena buku kan, jendela dunia. Dari buku, kita bisa tahu apa saja. Salam semangat menulis.

Bambang Irwanto


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Buku Bagi Seorang Penulis"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.